Nahdlatul Ulama: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Fiqih.ald (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 19581124 oleh Azmi1995 (bicara)
Tag: Pembatalan Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
k Membalikkan revisi 19582560 oleh Fiqih.ald (bicara)
Tag: Pembatalan
Baris 376:
# [[Jam'iyatul Qurra' wal Huffazh]] (1950)
# [[Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama|IPNU]] (1954 & 1955)
# [[Serikat Buruh Muslimin Indonesia|Sarbumusi]] (1955]])
# [[Jam'iyyah Ahlith Thariqah al-Mu'tabarah an-Nahdliyyah|JATMAN]] (1957)
# [[Persatuan Guru Nahdlatul Ulama]] (1959)
# [[Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia]] (1960)
# [[Pencak Silat Nahdlatul Ulama Pagar Nusa|Pagar Nusa]] (1986)
# [[Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama]] (2010)
# [[Serikat Nelayan Nahdlatul Ulama]] (2015)
 
== NU dan Politik ==
Pertama kali NU terjun pada politik praktis pada saat menyatakan memisahkan diri dengan Masyumi pada tahun 1952 dan kemudian mengikuti [[pemilu 1955]]. NU cukup berhasil dengan meraih 45 kursi DPR dan 91 kursi Konstituante. Pada masa [[Demokrasi Terpimpin]] NU dikenal sebagai partai yang mendukung [[Soekarno]], dan bergabung dalam NASAKOM (Nasionalis, Agama, Komunis). Nasionalis diwakili Partai Nasional Indonesia (PNI), Murba (Musyawarah Rakyat Banyak), dll. Agama diwakili Partai Nahdhatul Ulama, Masyumi, Partai Katolik, Parkindo (Partai Kristen Indonesia), dll. Dan Komunis diwakili oleh Partai Komunis Indonesia (PKI).
Baris 388 ⟶ 389:
NU kemudian menggabungkan diri dengan [[Partai Persatuan Pembangunan]] pada tanggal 5 Januari 1973 atas desakan penguasa [[orde baru]] Mengikuti pemilu 1977 dan 1982 bersama PPP. Pada muktamar NU di Situbondo, NU menyatakan diri untuk 'Kembali ke Khittah 1926' yaitu untuk tidak berpolitik praktis lagi.
 
Namun setelah [[Sejarah Indonesia (1998–sekarang)|reformasi 1998]], muncul partai-partai yang mengatasnamakan NU. Yang terpenting adalah [[Partai Kebangkitan Bangsa]] yang dideklarasikan oleh [[Abdurrahman Wahid]]. Pada [[pemilu 1999]] PKB memperoleh 51 kursi DPR dan bahkan bisa mengantarkan [[Abdurrahman Wahid]] sebagai [[Presiden RI]]. Pada pemilu 2004, PKB memperoleh 52 kursi DPR.
 
== Partai Penerus ==