Dari perspektif [[Psikologi sosial (sosiologi)|psikologi sosial]], individu terus-menerus membentuk dan membentuk keyakinan dan sikap tentang dunia di sekitar mereka berdasarkan interaksi dengan orang lain. Informasi apa yang diperhatikan individu didasarkan pada pengalaman dan pengetahuan sebelumnya tentang dunia. Inersia kognitif tidak hanya dilihat sebagai malfungsi dalam memperbarui cara informasi diproses, tetapi asumsi tentang dunia dan cara kerjanya dapat menghambat fleksibilitas kognitif.<ref>{{Cite journal|last=Stein|first=Johan|date=1997-09-01|title=How Institutions Learn: A Socio-Cognitive Perspective|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=44acfa0656b4f0df4b017229a6ca8836&key=T4GFEPQD52DVJIZ6&doi=10.1080/00213624.1997.11505962|journal=Journal of Economic Issues|volume=31|issue=3|pages=729–740|doi=10.1080/00213624.1997.11505962|issn=0021-3624}}</ref>
Kegigihan gagasan keluarga inti telah diusulkan sebagai kelembaman kognitif sosial (sosio-kognitif). Terlepas dari perubahan tren dalam struktur keluarga, termasuk multigenerasi, pengasuhan tunggal, pengasuhan campuran, dan homoseksualitas, konsepsi normatif keluarga yang berpusat pada pertengahan abad kedua puluh adalah konsep keluarga inti (yaitu ibu, ayah, dan keluarga). anak-anak). Berbagai pengaruh sosial telah disarankan untuk melanggengkan kelambanan ini, termasuk representasi di media, kelembaman peran gender kelas pekerja, dan peran keluarga, tidak berubah meskipun ibu yang bekerja dan tekanan keluarga untuk menemukanmenyesuaikan diri mereka cocok.<ref>{{Cite journal|last=Uhlmann|first=Allon J.|date=2005|title=The Dynamics of Stasis: Historical Inertia in The Evolution of the Australian Family|journal=The Australian Journal of Anthropology|volume=16|issue=1|pages=31–46|doi=10.1111/j.1835-9310.2005.tb00108.x|issn=1035-8811}}</ref>
Fenomena inersia kognitif dalam curah pendapat (brainstorming) kelompok telah diperdebatkan karena efek psikologis lainnya seperti takut tidak setuju dengan figur otoritas dalam kelompok, takut pendapat baru disangkal, dan sebagian besar pidatopembicaraan dikaitkan dengan anggota kelompok minoritas'''.'''<ref name=":12">{{Cite journal|last1=Dillehay|first1=Ronald C.|last2=Insko|first2=Chester A.|last3=Smith|first3=M. Brewster|date=1966|title=Logical consistency and attitude change|url=http://80.82.78.35/get.php?md5=b530c724d2500de3126bb5849a14e566&key=2TFGNXN56R5ZI2S1&doi=10.1037/h0023286|journal=Journal of Personality and Social Psychology|volume=3|issue=6|pages=646–654|doi=10.1037/h0023286|issn=1939-1315|pmid=5939001}}</ref> Kelompok curah pendapat berbasis internet telah ditemukan untuk menghasilkan lebih banyak ide berkualitas tinggi karena mengatasi masalah berbicara dan ketakutan akan penolakan ide.<ref name=":5" />