Retorika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Spuspita (bicara | kontrib)
Spuspita (bicara | kontrib)
Baris 50:
Aliran pertama retorika dalam masa modern, yang menekankan proses psikologis, dikenal sebagai aliran epistemologis. Epistemologi membahas "teori pengetahuan"; asal-usul, sifat, metode, dan batas-batas pengetahuan manusia. Para pemikir epistemologis berusaha mengkaji retorika klasik dalam sorotan perkembangan psikologi kognitif (yakni, yang membahas proses mental).
 
George Campbell (1719-1796), dalam bukunyabuku Thepertamanya yang berjudul "Philosophy of RhetoricRetoric", menelaahia tulisanmenggunakan Aristoteles,metode Cicero,psikologi dan Quintillianusguru dengan pendekatanmempelajari psikologiAristoteles fakultasdan (bukanWest fakultasThe psikologi).writings Psikologiof fakultasCerro berusahaand menjelaskanQuintilianus. sebab-musababPsikologi perilakudepartemen manusiamencoba padamenjelaskan empat fakultasdepartemen -perilaku ataumanusia—atau kemampuandepartemen jiwa manusia: penyebab pemahaman, memoriingatan, imajinasi, perasaansensasi, dan kemauan keras. Retorika, menurutMenurut definisi Campbell, haruslahretorika diarahkanharus kepadamenunjuk pada upaya "mencerahkan pemahaman, menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan, dan mempengaruhi kemauan".<ref>{{Cite web|last=Fernando|first=Riki|date=2020|title=Balada Retorika|url=https://bbaceh.kemdikbud.go.id/2020/11/27/balada-retorika/|website=bbaceh.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-23}}</ref>
 
Richard Whately mengembangkan retorika yang dirintis Campbell. Ia mendasarkan teori retorikanya juga pada psikologi fakultas. Hanya saja ia menekankan argumentasi sebagai fokus retorika. Retorika harus mengajarkan bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Baik Whately maupun Campbell menekankan pentingnya menelaah proses berpikir khalayak. Karena itu, retorika yang berorientasi pada khalayak (audience-centered) berutang budi pada kaum epistemologis - aliran pertama retorika modern.