Takengon (kota): Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: kemungkinan spam pranala
FarhanNF (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 78:
mohon ke kepada editor sebaik nya halaman ini di alihkan ke kabupaten [[Aceh Tengah]]. Di karena kan takengon bukan kota otonom atau wilayah otonom. Takengon hanya terdiri dari 2 kelurahan yakni takengon timur dan takengon barat yang masuk ke kecamatan lut tawar Kabupaten Aceh Tengah.
 
Takengon juga pernah dijadikan sebagai onderafdeeling oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Sejak saat itu pula kota Takengon perlahan mulai maju. Infrastruktur seperti jalan raya, perumahan kolonial, pasar, sekolah dan yang lain mulai dibangun. Hal tersebut merupakan bagian dari politik Belanda agar bisa menguasai seluruh Tanah Gayo dan membuat hati masyarakat lunak.<ref>{{Cite journal|last=Iswanto|first=Sufandi|last2=Zulfan|first2=Zulfan|last3=Suryana|first3=Nina|date=2020-04-12|title=Gayo Highland Takengon from 1904 To 1942: A Historical Analysis of Coffee Plantations at the Era of Dutch Colonialism|url=https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/21637|journal=Paramita: [[Iswanto,Historical SStudies Journal|language=en|volume=30|issue=1|pages=69–82|doi=10.,15294/paramita.v30i1.21637|issn=2407-5825}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Iswanto|first=S.|last2=Nurasiah, |first2=N., & |last3=Kesuma, |first3=T. B. (|date=2021). |title=Dutch Colonial Infrastructure Development in Takengon, 1904-1942|url=https://ejournal. undip.ac.id/index.php/jscl/article/view/29880|journal=Jurnal Sejarah Citra Lekha, |volume=6(|issue=1), |pages=15–25.]]}}</ref>
 
Menurut masyarakat gayo sendiri, takengon yang asal kata awalnya tan ku engon,yang artinya pertama kali kulihat. Ini menunjukkan bahwa penduduk pada zaman dulu melihat keindahan alam di kota takengon yang sangat indah.
Baris 91:
 
== Referensi ==
{{reflist}}
{{reflist}}3. https://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/paramita/article/view/21637
{{reflist}}3. https://takengon.id
 
==Pranala luar
4. Iswanto, S., Nurasiah, N., & Kesuma, T. B. (2021). Dutch Colonial Infrastructure Development in Takengon, 1904-1942. ''Jurnal Sejarah Citra Lekha'', ''6''(1), 15–25. https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jscl/article/view/29880
* {{reflist}}3. resmi|https://takengon.id}}