Retorika: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Spuspita (bicara | kontrib)
Spuspita (bicara | kontrib)
Baris 44:
 
==== Retorika modern pertama (Renaissance) ====
Abad Pertengahan berlangsung selama seribu tahun (400-1400). Di negara bagian Eropa, selamadengan periodeselang panjangwaktu itu,yang lama menjadikan warisan peradaban Yunani diabaikan. Pertemuan orang Eropa dengan Islam - yang menyimpan danIslamyang mengembangkan khazanah Yunani - dalam Perang Salib menimbulkanyang mengakibatkan Renaissance. Salah seorang pemikir Renaissance yang menarik kembali minat orang pada retorika adalah Peter Ramus. Ia membagi retorika pada dua bagian. Inventio dan dispositio dimasukkannya sebagai bagian logika. Sedangkan retorika hanyalah berkenaan dengan elocutio dan pronuntiatio saja. Taksonomi Ramus berlangsung selama beberapa generasi.
 
Retorika oleh Roger Bacon (1214-1219) dihubungkan Renaissance dengan retorika modern, ia mengemukakan dengan menggunakan metode eksperimental, tetapi juga pentingnya pengetahuan tentang proses psikologis dalam studi retorika. Ia menyatakan, "... kewajiban retorika ialah menggunakan rasio dan imajinasi untuk menggerakkan kemauan secara lebih baik". Rasio, imajinasi, kemauan adalah fakultas-- fakultas psikologis yang kelak menjadi kajian utama ahli retorika modern.<ref>{{Cite news|last=Redaksi aceHTrend|date=2017|title=Retorika Politik|url=https://www.acehtrend.com/2017/09/22/retorika-politik/|work=acehtrend.com|access-date=2021-12-23}}</ref>
 
Aliran pertama retorika dalamhingga masa modern, yangdalam penekanan menekankanterhadap proses psikologis, dikenal sebagai aliran epistemologis. Epistemologi membahas tentang "teori pengetahuan"; yang meliputi asal-usul, sifat, metode, dan batas-batasbatasan pengetahuan manusia.<ref>{{cite journal|last=Rajiyem|first=|date=2005|title=Sejarah dan Perkembangan Retorika|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jurnal-humaniora/article/download/839/686|journal=Jurnal Humaniora|volume=17|issue=2|pages=142-153|doi=10.22146/jh.839|issn=|id=}}</ref> Para pemikir epistemologis berusahaberupaya mengkaji retorika klasik dalamsebagai sorotan perkembangan psikologi kognitif (yakniseperti,pembahasan yang membahasterkait proses mental). George Campbell (1719-1796) dalam buku pertamanya yang berjudul "''Philosophy of Retoric''", ia menggunakan metode psikologi guru dengan mempelajari Aristoteles. Psikologi departemen mencoba menjelaskan empat departemen perilaku manusia—atau departemen jiwa manusia: penyebab pemahaman, ingatan, imajinasi, sensasi, dan kemauan keras. Menurut definisi Campbell, retorika harus menunjuk pada upaya "mencerahkan pemahaman, menyenangkan imajinasi, menggerakkan perasaan, dan mempengaruhi kemauan".<ref>{{Cite web|last=Fernando|first=Riki|date=2020|title=Balada Retorika|url=https://bbaceh.kemdikbud.go.id/2020/11/27/balada-retorika/|website=bbaceh.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-23}}</ref> Tokoh lainya yang memngembangkan retorika adalah Richard Whately mengembangkan retorika yang dirintis Campbell. Ia mendasarkan teori retorikanya juga pada psikologi fakultas. Hanya saja ia menekankan argumentasi sebagai fokus retorika. Retorika harus mengajarkan bagaimana mencari argumentasi yang tepat dan mengorganisasikannya secara baik. Baik Whately maupun Campbell menekankan pentingnya menelaah proses berpikir khalayak. Karena itu, retorika yang berorientasi pada khalayak (''audience-centered'') berutang budi pada kaum epistemologis - aliran pertama retorika modern.
 
==== Retorika modern kedua (''belles lettres'') ====
Abad modern kedua, retorika dikenal dengan nama ''Belles Lettrers'' (dalam bahasa Perancis berarti "tulisan yang indah").<ref>{{cite journal|last=Ridwan A.|first=Aang|date=2009|title=Monologika: Retorika untuk Tabligh Islam|url=https://media.neliti.com/media/publications/69663-ID-monologika-retorika-untuk-tabligh-islam.pdf|journal=Jurnal ilmu Dakwah|volume=4|issue=14|pages=699-728|doi=10.15575/idajhs.v4i14.418|issn=|id=}}</ref> Aliran retorika pada abad ini, salah satunya bernama Hugh Blair.
 
===== Hugh Blair =====
Aliran retorika modern kedua yang dikenal sebagai gerakan belles lettres. Retorika belletris sangatmerupakan retorika yang mengutamakan keindahan bahasa, segi-segi estetis pesan, kadang-kadangterakdang denganjuga mengabaikan segi informatifnya. Hugh Blair (1718-1800) adalahsebagai seorang menteri agama, penulis, dan ahli retorika Skotlandia, yangia dianggap sebagai salah satu ahli teori [[Diskursus|wacana]] tertulis pertama. Ia menulis Lectures on Rhetoric and Belles Lettres. Menganai hubungan antara retorika, sastra, dan kritik. Ia memperkenalkan fakultas citarasa (''taste''), yang diartikan sebagai kemampuan untuk memperoleh kepuasan dari suatu pertemuan dengan apa pun yang indah.<ref>{{cite journal|last=Kurniawan|first=Yan|date=2008|title=Perkembangan Komunikasi Berdasarkan Era|url=https://komunikologi.esaunggul.ac.id/index.php/KM/article/download/55/55|journal=Jurnal Komunikologi|volume=5|issue=1|pages=75-87|doi=|issn=|id=}}</ref>
 
==== Retorika modern ketiga (''elokusionis'') ====