Grafologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 154:
'''Baris pada huruf t atau t-bars'''. Baris pada huruf t menunjukkan level ambisi, disiplin, dorongan, dan kemauan penulisnya. Makin tinggi posis baris, makin tinggi juga ambisinya. Baris huruf t yang pendek menunjukkan perasaan takut, malu, dan kurang percaya diri. Baris huruf t yang lebih panjang dan agak menyilang menunjukkan kemampuan memecahkan persoalan. Baris huruf t yang melengkung ke atas menunjukkan keuletan, kegigihan, ketekunan, dan keteguhan hati. Baris huruf t yang melengkung ke atas menunjukkan seseorang yang merendah dan mencari jalan termudah untuk satu situasi yang sulit. Hal ini juga menjadi indikasi kurangnya rasa tanggung jawab. Baris yang posisinya menukik ke bawah menunjukkan jiwa petualang yang cenderung memberontak, seorang negosiator yang andal, pemberani, dan indikasi sifat egois. Baris yang membentuk bintang dengan batang huruf t menunjukkan kemauan yang kuat, gigih, dan keras kepala. Baris yang bersambung dengan bagian bawah (kaki huruf) menunjukkan orang yang lebih suka dikendalikan oleh orang lain.<ref name=":5" />
==
Meta analisis yang dilakukan pada tahun 1982 terhadap lebih dari 200 penelitian tentang grafologi, memperlihatkan ketidakmampuan grafologi untuk mengetahui kepribadian seseorang.<ref name=":10">{{Cite web|date=24 Oktober 2017|title=Graphology is a pseudoscience|url=https://www.zmescience.com/other/feature-post/graphology-is-a-pseudoscience/|website=ZME Science|language=|access-date=12 Desember 2021}}</ref>
Penelitian yang dilakukan oleh Ben Shakhar pada tahun 1983 menunjukkan ketidakmampuan grafologi untuk menentukan kepribadian dan memprediksi kesuksesan seseorang di tempat kerja. Shakhar kembali melakukan penelitan di tahun 1989 dengan 63 grafolog dan 51 nongrafolog yang mengevaluasi 1223 tulisan untuk melihat validitas penilaian tulisan tangan. Hasil yang tidak berbeda dengan penelitian sebelumnya bahwa peran grafologi sebagai alat ukur yang valid untuk menentukan kesuksesan seseorang hampir mendekati angka nol.<ref>{{Cite journal|last=Ben-Shakhar|first=Gershon|last2=Bar-Hillel|first2=Maya|last3=Bilu|first3=Yoram|last4=Ben-Abba|first4=Edor|last5=Flug|first5=Anat|date=1986-11-01|title=Can graphology predict occupational success? Two empirical studies and some theoretical ruminations|url=https://www.researchgate.net/publication/232446129_Can_graphology_predict_occupational_success_Two_empirical_studies_and_some_theoretical_ruminations|journal=Journal of Applied Psychology|volume=71|pages=645–653|doi=10.1037/0021-9010.71.4.645}}</ref><ref>{{Cite journal|last=Neter|first=E.|last2=Ben-Shakhar|first2=G.|date=1989|title=The predictive validity of graphological inferences: A meta-analytic approach|url=https://www.semanticscholar.org/paper/The-predictive-validity-of-graphological-A-approach-Neter-Ben-Shakhar/a7415e790756985e6e1f48c302db8d1e582c3f74|doi=10.1016/0191-8869(89)90120-7}}</ref>
Pada sebuah penelitian di tahun 1988, didapatkan kesimpulan bahwa grafolog tidak mampu memprediksi skor dari tes [[Myers-Briggs Type Indicator|Myers-Brigg]]. British Psychological Society ([[Asosiasi Psikolog Inggris]]) menyejajarkan grafologi dengan [[astrologi]] dengan kriteria tidak valid.<ref name=":10" />
Baris 161 ⟶ 163:
Sean Bradley dari Universitas Clarke melakukan penelitian pada tahun 2015 tentang identifikasi gender berdasarkan tulisan tangan. Ada 25 spesimen tulisan tangan anonim milik responden berusia 18 hingga 24 tahun yang harus ditentukan jenis kelaminnya dan 203 penilai tulisan. Responden ini menulis dua kali dalam dua kesempatan yang terpisah dengan mengatakan ada kesalahan di dalam penulisan yang pertama demi menjaga konsistensi tulisan. Hasil yang didapatkan adalah terdapat identifikasi jenis kelamin yang berbeda atas dua tulisan dari pemilik yang sama oleh penilai tulisan. Hanya ada 5 orang yang mencapai skor di atas 80 pada survei pertama, 15 orang di survei kedua, dan 1 orang untuk kedua survei.<ref>{{Cite web|last=Bradley|first=Sean|date=2015|title=Bradley {{!}} PDF {{!}} Statistical Hypothesis Testing {{!}} Survey Methodology|url=https://www.scribd.com/document/385649921/Bradley|website=Scribd|language=|access-date=26 Desember 2021}}</ref>
Laporan CIA melihat potensi penggunaan grafologi sebagai teknik penilaian yang valid meskipun tidak menyertakan bukti peran grafologi. Dari sebuah penelitian di Prancis pada tahun 1991, sekitar 91% perusahaan publik dan swasta di negara tersebut menggunakan analisis tulisan tangan dalam perekrutan pegawainya. Hal ini menunjukkan peningkatan yang signifikan karena pada tahun 1985 hanya terdapat 85%. Di tahun yang sama, negara lain yang juga menggunakan analisis tulisan tangan dalam perekrutan tenaga kerja adalah Inggris sebanyak 7%, Belanda 4%, Jerman dan Norwegia 2%, serta israel 16%.<ref name=":11">{{Cite news|last=Schofield|first=Hugh|date=29 April 2013|title=A French love affair... with graphology|url=https://www.bbc.com/news/magazine-22198554|newspaper=BBC News|language=|access-date=12 Desember 2021}}</ref><ref name=":15">{{Cite journal|last=Marano|first=Giuseppe|last2=Traversi|first2=Gianandrea|last3=Gaetani|first3=Eleonora|last4=Sani|first4=Gabriele|last5=Mazza|first5=Salvatore|last6=Mazza|first6=Marianna|date=2021-01-07|title=Graphology: An Interface Between Biology, Psychology and Neuroscience|url=https://www.sciencerepository.org/graphology-an-interface-between-biology-psychology-and-neuroscience_PDR-2020-3-105|journal=Psychological Disorders and Research|language=en-US|volume=2020|issue=3|pages=1–13|doi=10.31487/j.PDR.2020.03.05|issn=2674-2470}}</ref>
Dari penelitian yang dilakukan oleh Adrian Bangerter dkk dengan mengumpulkan semua iklan pencari kerja di Swiss dari tahun 1950 hingga 2007, didapatkan hasil dari sekitar 45.000 iklan terdapat 30.000 yang meminta pelamar kerja menulis lamarannya dengan tulisan tangan. Bangerter juga meneliti seberapa besar harapan seorang pelamar untuk diterima bekerja berdasarkan tulisan tangan mereka. Dengan menggunakan 131 mahasiswa-mahasiswi, 79 mahasiswa Hukum, 18 orang mahasiswa Ilmu Politik, dan sisanya dari berbagai fakultas, hasil yang didapatkan adalah persyaratan pekerjaan yang meminta tulisan tangan membuat para responden berharap tulisan mereka berperan besar dalam menentukan hasilnya.<ref>{{Cite journal|last=Bangerter|first=Adrian|last2=König|first2=Cornelius|last3=Blatti|first3=Sandrine|last4=Salvisberg|first4=Alexander|date=2009-06-01|title=How Widespread is Graphology in Personnel Selection Practice? A case study of a job market myth|url=https://www.researchgate.net/publication/49251194_How_Widespread_is_Graphology_in_Personnel_Selection_Practice_A_case_study_of_a_job_market_myth|journal=International Journal of Selection and Assessment|volume=17|doi=10.1111/j.1468-2389.2009.00464.x}}</ref>
Geoffroy Desvignes, seorang grafolog sekaligus penyedia jasa perekrutan profesional, meyakini kebenaran grafologi karena kliennya tetap menggunakan jasanya. Meskipun dia tidak mengetahui bagaimana peran pasti grafologi di dalam pekerjaannya tersebut.<ref name=":11" />
Roberta Satow dan Jacqueline Rector melakukan penelitian pada tahun 1995 dengan dua kelompok yang terdiri dari 40 orang dengan kelompok pertama adalah manager yang sukses dan kelompok kedua sebagai kelompok kontrol. Tiga grafolog mampu mengidentifikasi dua kelompok responden dengan akurasi masing-masing 31,34, dan 34 dari 40 orang.<ref name=":15" /><ref>{{Cite journal|last=Satow|first=Roberta|last2=Rector|first2=Jacqueline|date=1995-08-01|title=Using Gestalt Graphology to Identify Entrepreneurial Leadership|url=https://doi.org/10.2466/pms.1995.81.1.263|journal=Perceptual and Motor Skills|language=en|volume=81|issue=1|pages=263–270|doi=10.2466/pms.1995.81.1.263|issn=0031-5125}}</ref>
Dalam esai berjudul "Write and Wrong: The Validity of Graphological Analysis" yang terangkum di dalam buku ''The Hundredth Monkey and Other Paradigms of The Paranormal A Sceptical Inquirer Collections'', [[Adrian Furnham]], seorang psikolog dari Inggris, menyatakan bahwa dalam satu uji terkontrol dengan sampel tulisan tangan yang tidak memberikan informasi grafologi apa pun, grafologis tidak mampu memprediksi kepribadian dari sampel tersebut. Dari penelitian yang sama, orang-orang yang tidak memiliki keahlian di bidang grafologi mampu mengidentifikasi jenis kelamin pemilik tulisan dengan tepat hingga 70%.<ref>{{Cite book|last=Furnham|first=Adrian|date=1 Juni 1991|title=The Hundredth Monkey and Other Paradigms of The Paranormal A Sceptical Inquirer Collection|location=New York|publisher=Prometheus Book|isbn=9780879756550|editor-last=Frazier|editor-first=Kendrick|chapter=Write and Wrong: The Validity of Graphological Analysis|url-status=live}}</ref>
|