Komando Pasukan Gerak Cepat: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 499:
==== Pembentukan Satuan Pertahanan Pangkalan (sathanlan) Pasgat ====
Sejarah awal pembentukan Sathanlan Pasgat adalah Pada masa awal kemerdekaan, dalam konsolidasi organisasi Badan Keamanan Rakyat Oedara (BKRO) membentuk Organisasi Darat yaitu Pasukan Pertahanan Pangkalan (PPP). PPP dibutuhkan untuk melindungi pangkalan-pangkalan udara yang telah direbut dari tentara Jepang terhadap serangan Belanda yang pada waktu itu ingin kembali menduduki wilayah Republik Indonesia. Pimpinan BKR saat itu, Letjen Soedirman maupun Komodor (U) Soerjadi Soerjadarma berpendapat bahwa Belanda pasti akan menyerang ibu kota RI di Yogyakarta lewat udara. PPP saat itu masih bersifat lokal, yang dibentuk di pangkalan-pangkalan udara seperti di Pangkalan Udara Bugis (Malang), Maospati (Madiun), Mojoagung (Surabaya), Panasan (Solo), Maguwo (Yogyakarta), Cibeureum (Tasikmalaya), Kalijati (Subang), Pamengpeuk (Garut), Andir dan Margahayu (Bandung), Cililitan dan Kemayoran (Jakarta) dan pangkalan-pangkalan udara di luar pulau Jawa seperti Talang Batutu (Palembang), Tabing (Padang) dll dari agresi militer I dan II Belanda.
 
Disetiap Lanud dibentuk Satuan Pertahanan Pangkalan (Sathanlan) Pasgat. Terutama Lanud Tipe A dan Lanud Tipe B. Sebagai pasukan tempur untuk pertahanan pangkalan, Sathanlan bertugas melindungi dan mempertahankan semua Pangkalan Udara Militer maupun Bandara NKRI beserta Aset yang ada didalamnya dari segala ancaman dan serangan guna untuk menjamin tetap berlangsung operasi udara. Sathanlan Pasgat dilengkapi Alutsista berupa Rantis-rantis serbu dengan senjata kaliber 12,7 mm, Rantis Patroli dan kendaraan angkut pasukan. Sathanlan Pasgat dipimpin oleh seorang Pamen dengan kekuatan 1 kompi senapan, 1 tim aksi khusus, 1 peleton bantuan, dan 1 peleton markas.
Organisasi terdiri dari :