Henri Bergson: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Merapikan tulisan |
Merapikan tulisan |
||
Baris 17:
}}{{Sedang ditulis}}
'''Henri Bergson''' (1859–1941) merupakan salah seorang tokoh aliran [[intuisionisme]]. Ia menjadikan [[intuisi]] sebagai salah satu [[keterampilan berpikir tingkat tinggi]] bagi [[manusia]]. Bergson berpendapat bahwa [[Indra (fisiologi)|indra]] dan [[akal]] sama-sama memiliki keterbatasan dan kekurangan, sehingga [[pengetahuan]] yang lengkap hanya dapat diperoleh dengan adanya intuisi.<ref>{{Cite book|last=Muliadi|date=2020|url=https://digilib.uinsgd.ac.id/32966/1/BUKU%20DARAS%20FISAFAT%20UMUM-Lengkap.pdf|title=Filsafat Umum|location=Bandung|publisher=Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung|isbn=978-623-7166-42-9|editor-last=Busro|pages=82|url-status=live}}</ref> Henri Bergson merupakan salah satu tokoh pemikir yang dipengaruhi oleh pemikiran [[Plotinos]] tentang [[Tuhan]].<ref>{{Cite book|last=Amstrong|first=Karen|date=2002|url=https://perpus.wildanfauzy.com/Filsafat/Sejarah%20Tuhan%2C%20Karen%20Amstrong.pdf|title=Sejarah Tuhan: Kisah Pencarian Tuhan yang Dilakukan oleh Orang-Orang Yahudi, Kristen, dan Islam Selama 4.000 Tahun|location=Bandung|publisher=Penerbit Mizan|isbn=979-433-270-4|pages=148|translator-last=Am|translator-first=Zainul|url-status=live}}</ref> Bergson juga menganut kepercayaan [[vitalisme]].<ref>{{Cite book|last=Soelaiman|first=Darwis A.|date=2019|url=https://repository.bbg.ac.id/bitstream/778/1/Filsafat_Ilmu_Pengetahuan_Perspektif_Barat_dan_Islam.pdf|title=Filsafat Ilmu Pengetahuan: Perspektif Barat dan Islam|location=Banda Aceh|publisher=Penerbit Bandar Publishing|isbn=978-623-7499-37-4|editor-last=Putra|editor-first=Rahmad Syah|pages=59|url-status=live}}</ref> Bergson menjalin [[persahabatan]] dengan [[Maurice Halbwachs]] selama belajar filsafat di [[École Normale Supérieure|Ecole Normale Supérieure]], [[Paris]].<ref>{{Cite book|last=Hidayat|first=Rakhmat|date=2016|url=http://sipeg.unj.ac.id/repository/upload/buku/sosiologi_emile_durkheim-dikompresi_compressed.pdf|title=Sosiologi Pendidikan Émile Durkheim|location=Jakarta|publisher=Rajawali Pers|isbn=978-979-769-682-5|pages=41|url-status=live}}</ref> [[Pekerjaan]] Bergson semasa hidupnya ialah sebagai [[profesor]] di [[Universitas Paris]].<ref>{{Cite book|last=Lubis|first=Nur A. Fadhil|date=2015|url=http://repository.uinsu.ac.id/2454/1/ISI%20PENGANTAR%20FILSAFAT%20UMUM%20FADHIL.pdf|title=Pengantar Filsafat Ilmu|location=Medan|publisher=Perdana Publishing|isbn=978-602-6970-02-2|pages=25|url-status=live}}</ref>
== Biografi ==
Henry Bergson lahir pada tanggal 18 Oktober 1859 di Paris. Ayahnya merupakan seorang Yahudi berkebangsaan Polandia, sedangkan ibunya seorang Yahudi kelahiran [[Inggris Utara]]. Pada masa kanak-kanak, Bergson memiliki minat pada pelajaran matematika dan sastra. Minatnya berubah ke sastra, biologi dan filsafat ketika ia mulai memasuki usia dewasa. Pada tahun 1900, Bergson memperoleh gelar Chair pada Collège de France dan mengadakan perkuliahan di berbagai daerah dan negara. Ia memberikan kuliah di daerah Birmingham dan Oxford di Inggris pada tahun 1911. Kemduian, pada tahun 1914 Bergson terpilih menjadi salah satu anggota dari [[Académie française|Académie Française]]. Ia memperoleh Penghargaan Nobel di bidang literatur pada tahun 1927. Selama mengajar, ia menyebarluaskan gagasannya mengenai filsafat hidup, vitalisme dan evolusi kreatif. Pemikiran filsafatnya memberikan pengaruh yang luas di Prancis dan sekitarnya karena pengetahuannya yang luas mengenai ilmu alam dan humanisme. Ia juga menguasai menguasai sejarah filsafat. Pemikiran-pemikirannya banyak dipengaruhi oleh pemikiran Plotinos serta pemikiran spiritualisme Prancis khususunya dari Maine de Biran (1766-1824). Bergson meninggal dunia pada tanggal 3 Januari 1941.<ref>{{Cite journal|last=Yusuf|first=Himyari|date=2012|title=Menggas Pengetahuan Berbasis Kemanusiaan: Menelaah Pemikiran Henry Bergson|url=http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/KALAM/article/download/388/238|journal=Kalam: Jurnal Studi Agama dan Pemikiran Islam|volume=6|issue=1|pages=9-10}}</ref>
== Metode filsafat ==
Bergson menggunakan metode intuitif dalam memperoleh pemahaman mengenai kenyataan secara langsung. Ia melakukan kegiatan
== Pemikiran ==
=== Pengetahuan ===
Bergson menjadi pengetahuan menjadi dua, yaitu "pengetahuan tentang" dan "pengetahuan mengenai". "Pengetahuan tentang" merupakan pengetahuan yang diperoleh secara langsung melalui intuisi. Sementara itu, "pengetahuan mengenai" merupakan pengetahuan yang diperoleh secara tidak langsung dengan sifat diskursif. Pemerolehannya dapat diperantarai oleh akal atau indra. Pengetahuan yang diperoleh secara langsung bersifat sederhana dan tunggal, misalnya [[warna]], rasa, [[bau]] dan suara. Pada pengetahuan yang bersifat kompleks dan majemuk, pemerolehannya juga dapat secara langsung. Perbedaan keduanya hanya terletak pada hal yang perlu diketahui dari pengetahuan tersebut. Pengetahuan yang sederhana dapat diketahui melalui esensinya, sedangkan pengetahuan yang majemuk dapat diketahui melalui sifat-sifat dari esensinya.<ref>{{Cite book|last=Soleh|first=A. Khudori|date=2016|url=https://smanika-sumbawabesar.sch.id/download.php?file=T1JGPFILSAFAT%20ISLAM_compressed.pdf|title=Filsafat Islam: Dari Klasik Hingga Kontemporer|location=Yogyakarta|publisher=Ar-Ruzz Media|isbn=978-602-313-056-6|editor-last=Safa|editor-first=Aziz|pages=149|url-status=live}}</ref>
===
Bergson meyakini bahwa [[modal manusia]] meliputi vitalitas biologi, naluri dan spiritual. Peran vitalitas spiritual adalah mempermudah pemahaman manusia tentang konsep agama, seni dan ilmu. Penggunaan vitalitas menghasilkan pembersihan moral melalui wawas diri yang bersifat intuitif. Keberadaan vitalitas spritiual dapat melawan sikap materialisme dan mengembangkan hukum sebab-akibat.<ref>{{Cite book|last=Adnan|first=Gunawan|url=https://repository.ar-raniry.ac.id/id/eprint/15508/1/Editor-Book_G.A_Filsafat_Umum.pdf|title=Filsafat Ilmu|location=Banda Aceh|publisher=Ar-Raniry Press|isbn=978-623-7410-33-1|editor-last=Gade|editor-first=Syabuddin|pages=81|url-status=live}}</ref>
==
=== Intuisionisme ===
Istilah "intuisi" telah digunakan dalam filsafat Yunani Kuno oleh [[Plato]] dan [[Plotinos]]. Namun, Bergson merupakan tokoh yang memperkenalkan intuisi sebagai salah satu sumber pengetahuan di zaman modern.<ref>{{Cite book|last=Zulfis|date=2019|url=https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/50412/1/Zulfis_Sain%20dan%20Agama_%20Dialog%20Epistemologi_ebook.pdf|title=Sains dan Agama: Dialog Epistemologi Nidhal Guessoum dan Ken Wilber|publisher=Sakata Cendikia|isbn=978-602-5809-11-8|editor-last=el-Badri|editor-first=Muhammad Yusuf|pages=33-34|url-status=live}}</ref> Bergson merupakan salah satu filsuf di dunia Barat yang menerima intuisi sebagai bagian dari metode [[epistemologi]].<ref>{{Cite book|last=Asrori dan Rusman|date=2020|url=http://repository.um-surabaya.ac.id/4460/1/Filsafat_Pendidikan_Islam.pdf|title=Filsafat Pendidikan Islam: Sebuah Pendekatan Filsafat Islam Klasik|location=Malang|publisher=CV. Pustaka Learning Center|isbn=978-623-94128-6-9|pages=48|url-status=live}}</ref> Bergson memberikan kritik kepada [[empirisme]] dan [[rasionalisme]] melalui keterbatasan akal dan dan indra. Ia mengungkapkan bahwa akal dan indra hanya dapat memahami objek ketika perhatian akal hanya ditujukan pada objek.<ref>{{Cite book|last=Suaedi|date=2016|url=http://uncp.ac.id/content/uploads/files/buku-rektor/Binder-Filsafat-Ilmu.pdf|title=Pengantar Filsafat Ilmu|location=Bogor|publisher=PT Penerbit IPB Press|isbn=978-979-493-888-1|editor-last=Januarini|editor-first=Nia|pages=12|url-status=live}}</ref> Karenanya, Bergson mempelopori aliran pemikiran yang disebut sebagai intuisionisme. Dalam pemikirannya ini, intuisi dijadikan sebagai sarana untuk memperoleh pengetahuan secara langsung dan seketika. Ia meyakini bahwa penghayatan langsung merupakan dasar dari pengetahuan yang melengkapi indra dan akal.<ref>{{Cite book|last=Muslih|first=Mohammad|date=2016|url=http://repo.unida.gontor.ac.id/21/1/21.%20Buku%20Filsafat%20Ilmu.pdf|title=Filsafat Ilmu: Kajian atas Asumsi Dasar, Paradigma, dan Kerangka Teori Ilmu Pengetahuan|location=Yogyakarta|publisher=LESFI|isbn=978-979-567-044-5|pages=34|url-status=live}}</ref> Intuisionisme tidak menolak adanya pengalaman indrawi, tetapi melengkapinya dengan menambahkan intuisi sebagai suatu bentuk pengalaman juga.<ref>{{Cite book|last=Tumanggor, R. O., dan Sudaryanto, C.|date=2017|url=https://onlinelearning.uhamka.ac.id/pluginfile.php/491888/mod_resource/content/1/Pengantar%20Filsafat%20untuk%20Psikologi%20by%20Dr.%20Raja%20Oloan%20Tumanggor%20dan%20Carolus%20Suharyanto%2C%20S.Th.%2C%20M.Si%20%28z-lib.org%29.pdf|title=Pengantar Filsafat untuk Psikologi|location=Sleman|publisher=PT Kanisius|isbn=978-979-21-5457-3|editor-last=Sudibyo|editor-first=Ganjar|pages=85|url-status=live}}</ref>
===
Psikologi eksperimental merupakan salah satu cabang psikologi yang keilmuannya diawali pada akhir abad ke-19. Tokoh yang menjadi perintis pemikiranya ialah dan Henri Bergson dan [[Hans Driesch]]. Sebelum adanya psikologi eksperimental, psikologi sebagai ilmu tentang kejiwaan manusia telah diteliti melalui filsafat. Namun, jiwa manusia dikonsepkan sebagai sesuatu yang terpisah dengan raga. Pemikiran Henri Bergson dan [[Hans Driesch]] kemudian mengubah pandangan ini, Keduanya berpendapat bahwa konsep tentang jiwa tidak hanya dapat diketahui melalui filsafat, melainkan dapat pula diketahui melalui penelitian dengan bukti empiris menggunakan metode ilmiah yang objektif.<ref>{{Cite book|last=Watra|first=I Wayan|date=2017|url=http://repo.unhi.ac.id/bitstream/123456789/151/1/Fungsi%20Filosofi%20Mangku%20Dalang-1.pdf|title=Fungsi Filosofi Mangku Dalang dalam Yadnya Agama Hindu di Bali|location=Surabaya|publisher=Pàramita|isbn=978-602-204-634-9|pages=4-5|url-status=live}}</ref>
== Referensi ==
|