Boedi Oetomo: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Menghapus spasi, mengoreksi ejaan. |
||
Baris 11:
Pada tahun [[1907]], [[Wahidin Sudirohusodo]] melakukan kunjungan ke [[Stovia|STOVIA]] dan bertemu dengan para mahasiswa yang masih bersekolah di sana. Lalu, ia menyerukan gagasan pada mereka untuk membentuk organisasi yang dapat mengangkat derajat bangsa.<ref>{{Cite book|last=Hatta|first=Mohammad|date=1980|title=Permulaan Pergerakan Nasional|location=Jakarta|publisher=Yayasan Idaya|pages=16-17|url-status=live}}</ref> Selain itu, Sudirohusodo juga ingin mendirikan sebuah organisasi di bidang pendidikan yang bisa membantu biaya orang-orang pribumi yang berprestasi dan mempunyai keinginan untuk bersekolah, tetapi terhambat biaya. Gagasan ini menarik bagi para mahasiswa di sana, terutama [[Soetomo]], Gunawan Mangunkusumo, dan Soeradji Tirtonegoro.<ref name=":0" /> Selanjutnya, Soetomo bersama dengan M. Soeradji mengadakan pertemuan dengan mahasiswa STOVIA yang lain untuk membicarakan gagasan organisasi yang disampaikan oleh Sudirohusodo. Acara itu berlangsung tidak resmi di Ruang Anatomi milik STOVIA saat tidak ada jam pelajaran. Pertemuan tersebut membentuk sebuah organisasi yang diberi nama "Perkumpulan Budi Utomo" sehingga Budi Utomo pun berdiri pada tanggal 20 Mei [[1908]] di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]].{{Sfn|Sudiyo|Santano|Nugroho|Suwardi|p=21|1997}}
Budi utomo pun menjadi awal sebuah era [[Nasionalisme Indonesia|nasionalisme indonesia]] yang dikenal dengan nama [[pergerakan nasional]]. Tokoh-tokoh yang tercatat sebagai pendiri Budi Utomo terdiri dari sembilan orang
Seiring perkembangan waktu, Budi Utomo terus menambah anggota dan tokoh-tokoh penting pergerakan Indonesia
Berita berdirinya perkumpulan ini tersebar di surat kabar dan menimbulkan gerakan untuk mendirikan kota cabang di kota para pendengar. Kantor-kantor cabang pun didirikan di kota [[Kota Magelang|Magelang]], [[Kota Probolinggo|Probolinggo]] dan [[Kota Yogyakarta|Yogyakarta]]. Akan tetapi fenomena ini mengancam status para pendiri perkumpulan tersebut, terutama Soetomo karena Soetomo dianggap sebagai pemimpin kelompok pemberontakan terhadap Hindia Belanda bersama dengan teman-teman pelajarnya. Atas dasar ini, Soetomo terancam dikeluarkan dari STOVIA. Sebagai bentuk solidaritas, teman-temannya ikut berjanji untuk keluar dari sekolah tersebut, jika Soetomo dikeluarkan. Akan tetapi, Soetomo tidak jadi dikeluarkan karena
== Pelaksanaan kongres pertama ==
|