Dalam empat tahun terakhirnya bersama McLaren, Hamilton terus mencetak podium dan kemenangan balapan. Hamilton memasuki babak final musim 2010 dengan peluang memenangkan gelar, tetapi akhirnya finis keempat saat Sebastian Vettel memenangkan perlombaan untuk merebut mahkota pembalap perdananya. Tahun berikutnya adalah musim pertama dia dikalahkan oleh rekan setimnya, ketika Jenson Button menjadi runner-up di bawah juara Sebastian Vettel, selama tahun di mana gangguan dalam kehidupan pribadinya dan perselisihan dengan ofisial FIA membuat Hamilton menyelesaikan balapan. peringkat kelima di klasemen, setelah itu dia berjanji akan kembali ke performa terbaiknya untuk 2012. Sesuai janjinya, Hamilton meraih empat kemenangan balapan di musim 2012 saat dia finis di urutan keempat dalam klasemen. Sebelum akhir tahun, Hamilton mengumumkan, dengan sangat mengejutkan, bahwa ia akan bergabung dengan Mercedes untuk musim 2013, menggantikan Michael Schumacher yang pensiun.<ref>{{Cite web|last=Donaldson|first=Gerald|title=Lewis Hamilton {{!}} Formula 1®|url=https://www.formula1.com/en/drivers/hall-of-fame/Lewis_Hamilton.html|website=Formula 1® - The Official F1® Website|language=en|access-date=3 Januari 2022}}</ref>
== Kematian sang idola ==
{{main|Grand Prix F1 San Marino 1994|Kematian Ayrton Senna}}
[[Grand Prix F1 San Marino 1994|Grand Prix San Marino 1994]], seri ketiga [[Formula Satu musim 1994]] di [[Autodromo Enzo e Dino Ferrari]], [[Imola]], [[Emilia-Romagna]], [[Italia]]. Sang idolanya, [[Ayrton Senna]] sang juara dunia tiga kali yang saat itu membela tim [[Williams F1|Williams]] setelah [[Alain Prost]] pensiun di akhir musim 1993. Namun, saat musim terburuk bagi Senna, ia nilai mobil [[Benetton B194]] dikendarai Schumi menggunakan sistem kontrol traksi ilegal memenangkan [[Grand Prix F1 Brasil 1994|Grand Prix Brasil 1994]] dan [[Grand Prx F1 Pasifik 1994|Grand Prix Pasifik 1994]].
[[File:Rubens Barrichello (GP San Marino 1994) - 01.jpg|thumb|left|Rubinho mengalami kecelakaan parah di Variante Bassa chicane saat sesi latihan bebas.]]
Pada Jumat 29 April 1994 pada sesi latihan bebas, [[Rubens Barrichello]] mengalami kecelakaan serius di Variante Bassa chicane ketika mobilnya terbang keluar lintasan sebelum kemudian menabrak dinding dan pagar ban. Rubinho menderita patah hidung dan lengan dan kemudian menarik diri dari sisa sesi di lomba tersebut. Rubinho melaporkan bahwa Senna adalah orang pertama yang ia lihat setelah sadar.
[[File:Roland Ratzenberger accident.jpg|thumb|left|Insiden fatal yang merenggut nyawa Roland Ratzenberger saat kualifikasi.]]
Keesokan harinya pada Sabtu 30 April 1994 pada sesi kualifikasi, Senna menempati pole position untuk lomba besok. Namun, Senna cukup gusar melihat kecelakaan fatal yang menewaskan pembalap rookie asal Austria, [[Roland Ratzenberger]] ([[Simtek]]-[[Ford Motor Company|Ford]]) di tikungan Villeneuve dan penyebab kematian Ratzenberger adalah patah tulang tengkorak basilar. Kepala medis FIA, Profesor [[Sid Watkins]] yang menyarankan kepada Senna yang menangis bahwa ia harus berhenti dari kegiatan balap dan lebih baik memancing saja (hobi yang sama-sama mereka lakukan bersama). Namun Senna menjawab bahwa terus membalap adalah tugasnya dan tidak bisa dihentikan.
Pada Minggu 1 Mei 1994 yang bertepatan dengan peringatan [[Hari Buruh Sedunia]], Senna berhasil mempertahankan pimpinan lomba dari Schumi, tetapi prosesnya segera terganggu oleh kecelakaan selepas start. Pembalap [[JJ Lehto]] dari Benetton-Ford mengalami gangguan teknis dan ditabrak oleh [[Pedro Lamy]] dari Lotus-Mugen-Honda. Sebuah roda dan puing terbang dan mendarat di tribun utama, melukai delapan penonton dan seorang polisi. Safety car yang merupakan versi sports dari sedan keluarga menengah Opel Vectra, dikerahkan selama beberapa putaran.
[[Berkas:Incidente di Ayrton Senna a Imola 1994 - 01.jpg|thumb|left|Momen insiden fatal yang merenggut nyawa sang idolanya di tikungan Tamburello selama lomba berlangsung.]]
Ketika Senna mengitari area tikungan Tamburello yang berkecepatan tinggi pada lap 7, mobilnya tiba-tiba keluar lintasan dalam kecepatan sekitar 307 km/j (191 mil/j) dan terus melaju dalam keadaan lurus dan kemudian menabrak dinding beton penahan dalam kecepatan sekitar 233 km/j (145 mil/j), setelah apa yang ditunjukkan telemetri sebagai aplikasi rem selama sekitar dua detik. Bendera merah ditunjukkan sebagai konsekuensi dari kecelakaan itu.
{{quote box|quote=''"Dia tampak tenang. Saya mengangkat kelopak matanya dan jelas dari pupilnya bahwa ia mengalami cedera otak yang parah. Kami mengangkatnya dari kokpit dan membaringkannya di tanah. Ketika kami melakukannya, dia menghela nafas dan, meskipun saya tidak religius, saya merasakan jiwanya pergi pada saat itu."''|source=—[[Sid Watkins]] merasakan jiwa Senna telah pergi.<ref>{{cite book| last = Watkins| first = Sid| authorlink = Sid Watkins| title = Life at the Limit: Triumph and Tragedy in Formula One| publisher=[[Pan Books]]|year=1996| isbn = 0-330-35139-7| page = 10 }}</ref>|width=25%|align=right}}
Dalam dua menit setelah tabrakan, Senna diekstraksi dari mobil balapnya oleh Watkins dan tim medisnya termasuk ahli anestesi perawatan intensif Giovanni Gordini. Perawatan awal dilakukan di samping mobil dengan Senna memiliki detak jantung yang lemah dan kehilangan darah yang signifikan (sekitar 4,5 liter). Karena kondisi neurologis Senna yang buruk Watkins melakukan trakeotomi di tempat dan meminta pengangkutan langsung Senna ke Rumah Sakit Maggiore di Bologna di bawah pengawasan Gordini.
Pada pukul 18:40 petang kepala departemen darurat rumah sakit, dokter Maria Teresa Fiandri membuat pengumuman bahwa Senna telah meninggal dunia, tetapi mengatakan waktu kematian resmi di bawah hukum Italia adalah pada pukul 14:17, yaitu ketika Senna menabrak dinding dan otaknya berhenti berfungsi. Watkins kemudian mengatakan bahwa begitu ia melihat mata Senna yang sepenuhnya membesar, ia tahu bahwa batang otaknya sudah tidak aktif dan ia tidak akan selamat.
Roda depan kanan dan suspensi diyakini terpental ke arah atas kokpit dan kemudian memukul Senna di sisi kanan helmnya dan memaksa kepalanya kembali ke sandaran kepala. Sepotong besi tegak yang melekat pada roda diyakini telah menembus helmnya sebagian dan membuat lekukan besar di dahinya. Selain itu, tampak bahwa potongan bergerigi dari unit tegak telah menembus pelindung helm tepat di atas mata kanannya. Senna mengalami patah tulang tengkorak yang fatal serta cedera otak dan arteri temporal yang pecah, pembuluh darah utama yang mensuplai wajah dan kulit kepala. Menurut Fiandri, salah satu dari tiga cedera ini kemungkinan akan menewaskannya.
[[Berkas:AyrtonSennaMormbiName.jpg |jmpl|Makam Senna di pemakaman Morumbi di São Paulo, dengan tulisan dalam bahasa Portugis yang berbunyi ''"Tidak ada yang dapat memisahkan saya dari cinta Tuhan"'']]
Lebih dari sejuta rakyat Brasil menghadiri pemakaman Senna di [[Pemakaman Morumbi]], [[São Paulo]], Brasil. Pemerintah Brasil menyatakan hari berkabung selama tiga hari. Penggemar Brasil menganggap kematian Senna sebagai tragedi nasional dan jutaan orang menangisi kematiannya. Prost menjadi pengusung jenazah Senna dan Senna dimakamkan pada 5 Mei 1994. [[Max Mosley]] memilih pemakaman Ratzenberger di [[Maxglaner Friedhof]], [[Salzburg]], Austria pada 7 Mei 1994 bersama [[David Brabham]], [[Johnny Herbert]], [[Heinz-Harald Frentzen]], [[Karl Wendlinger]] dan [[Gerhard Berger]]. Dalam konferensi pers sepuluh tahun kemudian Mosley berkata, "Roland telah dilupakan. Jadi saya pergi ke pemakamannya karena semua orang pergi ke Senna. Saya pikir penting bagi seseorang untuk pergi ke rumahnya."
{{quote box|quote=''"Aku sedang bersama ayahku saat mendengar kabar kematian Ayrton Senna. Aku sangat sedih tapi ayah tidak membiarkan aku menangis di depannya, jadi aku harus mencari tempat lain."''|source=—Hamilton terhenyak mendengar kematian idolanya, Ayrton Senna yang saat itu ia berusia sembilan tahun yang telah disampaikan dari ayahnya saat lomba selesai di [[Sirkuit Kart Rye House|Sirkuit Rye House]].<ref>{{Cite web|url=https://www.gridoto.com/read/222406318/kembali-balapan-di-sirkuit-imola-para-pembalap-f1-kenang-ayrton-senna|title=Kembali Balapan di Sirkuit Imola, Para Pembalap F1 Kenang Ayrton Senna|publisher=GridOto.com - [[Kompas Gramedia]]|date=31 Oktober 2020|accessdate=31 Oktober 2020|language=id}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://motorsports.nbcsports.com/2020/10/31/f1-imola-ayrton-senna-lewis-hamilton/|title=Formula One’s return to Imola conjures Ayrton Senna memories for Lewis Hamilton|publisher=[[NBC Sports]]|date=31 Oktober 2020|accessdate=31 Oktober 2020|language=en}}</ref><ref>{{Cite web|url=https://www.deccanherald.com/sports/formula-1/returning-to-imola-lewis-hamilton-still-has-vivid-memories-of-ayrton-senna-909545.html|title=Returning to Imola, Lewis Hamilton still has vivid memories of Ayrton Senna|publisher=[[Deccan Herald]]|date=31 Oktober 2020|accessdate=31 Oktober 2020|language=en}}</ref>|width=25%|align=right}}
Berita kematian Ayrton Senna itu disampaikan oleh ayahnya, Anthony kepadanya yang baru saja selesai balap ''Go-kart'' di [[Sirkuit Kart Rye House|Sirkuit Rye House]]. Seketika itu juga, Hamilton terhenyak mendengar kematian idolanya.
{{quote box|quote=''"Aku tidak bisa berhenti membayangkan apa yang telah terjadi. Inspirator saya (Ayrton Senna) telah mati. Dia seorang pahlawan super. Peristiwa itu menjadi titik balik dalam hidup saya dan membuat saya paham harus memaksimalkan bakat saya."''|source=—Hamilton masih belum mempercayai kematian idolanya.|width=25%|align=right}}
{{quote box|quote=''"Saya tahu sejak awal bahwa saking besar hasratnya sampai-sampai tidak satu pun yang dapat menghentikannya."''|source=—Carmen Larbalestier mengatakan tentang kematian Ayrton Senna.|width=25%|align=right}}
Pada sisa hari itu, Hamilton tetap belum percaya Ayrton Senna telah meninggal dunia. Ibunda-nya, Carmen, mengatakan peristiwa kematian Senna tidak mempengaruhi Hamilton. Bahkan, justru semakin mengobarkan semangat baginya untuk mengikuti jejak idolanya itu ke F1.
Grand Prix San Marino 1994 kemudian dikenang oleh seluruh fans F1 di dunia menjadi salah satu lomba paling kelam dalam sejarah Formula Satu.
== Gaya membalap ==
|