Gilang Bayu Rakasiwi

 

:Iya. Memang hampir BRT di Indonesia tidak mengikuti BRT Standard, saya akui. Bahkan salah satu layanan BRT di Indonesia pernah asesmen dan belum memenuhi minimum requirement sebagai BRT. Cuma ya tadi mas, pemerintah tidak menjadikan BRT Standard sebagai acuan klasifikasi BRT, sehingga jangan langsung diganti bahwa itu merupakan bis kota, jatuhnya asumsi. Lebih baik kalau mau ditambahkan, berikan informasi di bagian pengantar bahwa layanan ini merupakan BRT creep yang belum memenuhi BRT standard. ITDP pun sebenarnya fine fine saja terkait ini, karena memang mereka bukan regulator di Indonesia. Sekali lagi, BRT Standard cukup jadikan acuan terkait klasifikasi secara Internasional oleh ITDP, bukan klasifikasi nasional oleh Pemerintah Indonesia. (Suntingan) Mas Gilang tahu juga kan kalau standar BRT ada skor nya? Kalau mau bilang ini bukan BRT standard harus ada hasil resmi dari ITDP atau institusi lain yang memang dapat menilai hal tersebut (bukan dari kalangan umum karena ditakutkan malah menimbulkan asumsi). <span style="padding:2px .5em; background-color:#5d4038; font-weight:bold; border-radius: 3px 3px 3px 3px;">[[Pengguna:FarhanSyafiqF|<span style="color:white; background:;">Farhan Syafiq Fadhillah</span>]]</span> ^{[[Pembicaraan_Pengguna:FarhanSyafiqF|Bicara]]} 5 Januari 2022 11.07 (UTC)