Invasi Indonesia ke Timor Leste: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
hal
Tag: Dikembalikan VisualEditor
k Suntingan 66.96.225.84 (bicara) dibatalkan ke versi terakhir oleh Ärkhézja
Tag: Pengembalian
Baris 29:
Total 100,000
|casualties1=1000 terluka, tertangkap, meninggal<ref>[http://www.hawaii.edu/powerkills/SOD.TAB14.1C.GIF Power Kills] R.J. Rummel</ref><ref>Eckhardt, William, in World Military and Social Expenditures 1987–88 (12th ed., 1987) by Ruth Leger Sivard.</ref>
|casualties2=80.00090,800 dari 202,600 tentara dan warga sipil tewas selama pendudukan termasuk antara 17,600 dan 19,600 kematian kekerasan atau penghilangan<ref>[http://www.cavr-timorleste.org/en/chegaReport.htm „Chega!“-Report] of [[Commission for Reception, Truth and Reconciliation in East Timor]] (CAVR)</ref>
|}}
{{Sejarah Timor Leste}}
'''Operasi Seroja''' dimulai pada tanggal 7 Desember 1975 ketika militer Indonesia masuk ke Timor Timur untuk memberantas gerakan [[separatisme]] dengan latar belakang untuk menghapuskan [[Anti-imperialisme|kolonialisme]]. Penggulingan pemerintahan [[Fretilin]] yang tengah populer dan singkat memicu pendudukan selama seperempat abad dengan kekerasan di mana sekitar 60.000100-80.180,000 tentara dan warga sipil diperkirakan tewas atau menderita kelaparan.<ref>[http://www.gwu.edu/~nsarchiv/NSAEBB/NSAEBB176/index.htm East Timor truth commission finds U.S. "political and military support were fundamental to the Indonesian invasion and occupation"] The National Security Archive, 24 January 2006</ref><ref name="Taylor, p. 71">Taylor, p. 71</ref>
 
Selama bulan-bulan pertama pendudukan, militer Indonesia menghadapi perlawanan pemberontakan yang berat di pedalaman pegunungan pulau, tetapi dari tahun 1977-1978, militer memperoleh persenjataan canggih baru dari [[Amerika Serikat]], [[Australia]], dan negara-negara lain, untuk menghancurkan basis Fretilin.<ref>Taylor, p. 84</ref> Namun, dua dekade terakhir, melihat bentrokan terus-menerus antara kelompok Indonesia dan Timor Timur atas status Timor Timur, sampai tahun 1999, Timor Timur memilih untuk merdeka lewat referendum oleh misi PBB di Timor Timur.