Sultan Hasanuddin: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Dani kurya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 22:
| father = [[Sultan Malikussaid]]}}
[[Berkas:Stamps of Indonesia, 053-06.jpg|jmpl|Sultan Hasanuddin diabadikan sebagai salah satu perangko]]
''')Made by Ucup BS)Sultan Hasanuddin''' (Dijuluki '''Ayam Jantan dari Timur''' oleh Belanda) ({{lahirmati|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|1|1631|[[Gowa]], [[Sulawesi Selatan]]|12|6|1670}}) adalah Sultan [[Kerajaan Gowa|Gowa]] ke-16 dan pahlawan nasional [[Indonesia]] yang terlahir dengan nama '''Muhammad Bakir I Mallombasi Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangape''' sebagai nama pemberian dari Qadi Islam Kesultanan Gowa yakni Syeikh Sayyid Jalaludin bin Ahmad Bafaqih Al-Aidid, seorang mursyid tarekat Baharunnur Baalwy Sulawesi Selatan yang juga adalah gurunya, termasuk guru tarekat dari Syeikh Yusuf Al-Makassari. Setelah menaiki takhta, ia digelar ''Sultan Hasanuddin,'' setelah meninggal ia digelar ''Tumenanga Ri Balla Pangkana.'' Karena keberaniannya, ia dijuluki ''De Haantjes van Het Osten'' oleh [[Belanda]] yang artinya ''Ayam Jantan dari Timur''. Ia dimakamkan di [[Katangka]], [[Kabupaten Gowa]]. Ia diangkat sebagai [[Pahlawan nasional Indonesia|Pahlawan Nasional]] dengan Surat Keputusan Presiden No. 087/TK/1973, tanggal [[6 November]] [[1973]].<ref name="pahnas">Peranginangin, Marlon dkk; ''Buku Pintar Pahlawan Nasional''. [[Banten]]: Scientific Press, [[2007]].</ref>
 
Sultan Hasanuddin, merupakan putera dari Raja [[Kerajaan Gowa|Gowa]] ke-15, I Manuntungi Daeng Mattola Karaeng Lakiyung Sultan Muhammad Said. Sultan Hasanuddin memerintah [[Kerajaan Gowa]] mulai tahun [[1653]] sampai [[1669]]. Kesultanan Gowa adalah merupakan kesultanan besar di Wilayah Timur Indonesia yang menguasai jalur perdagangan.