Kritik sastra feminis: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 14:
== Sejarah ==
Kritik sastra feminis pertama kali muncul atas gerakan feminisme tahun 1700-an di Amerika Serikat. Selanjutnya, kritik dalam paradigma bersifat revolusioner lahir pada abad ke-20, tepatnya tahun 1960, meskipun pada prosesnya berlangsung pada tahun 1920. Gerakan tersebut membutuhkan sebuah pendekatan yang beragam agar penyelarasan gagasan kritik sastra feminis ini dapat dipahami penulis perempuan lain beserta karyanya.<ref name=":0">{{Cite web|title=Artikel "Kritik Feminis" - Ensiklopedia Sastra Indonesia|url=http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Kritik_Feminis|website=ensiklopedia.kemdikbud.go.id|access-date=2021-12-01}}</ref> Demikian gerakan feminis hadir sebagai perjuangan hak-hak perempuan yang terpinggirkan termasuk dalam menyuarakan suatu ekspresi mengenai hak dasar asasi manusia, hak kesetaraan upah, hak berpolitik dan lainnya. Kritik sastra feminis menjadi penerus ideologi tersebut agar pembaca dapat memahami sudut pandang feminis dan kesetaraan.
Karya tulisan laki-laki menganalisis bagaimana kaum perempuan menghadapi masalah dalam kehidupan. Hal tersebut berpengaruh pada kemunculan kritik sastra feminis. Bagaimana penulis perempuan mempermasalahkan prasangka dibentuk oleh kaum laki-laki.
Tujuan dari kritik sastra feminis menghindarkan kaum laki-laki ketika menilai perempuan berperan menjadi sosok yang dianggap lebih rendah sehingga penulis perempuan merasa diremehkan. Walaupun demikian, dari pemikiran antara penulis perempuan terhadap kaum laki-laki telah membuka sudut pandang lain. Salah satunya muncul istilah ''ecriture feminine''. Atau karya tulis perempuan dengan menekankan pada penggunaan gaya dan bahasa.<ref name=":1" />
Kritik sastra feminis bertujuan menghapus perbedaan gender antara laki-laki dengan perempuan. Hal tersebut dimulai dengan terbitnya tulisan Mary Wollstonecraft yang berjudul A Vindication of the Rights of Women (Pembenaran terhadap Hak-Hak Perempuan, 1792). Kemudian, menyusul karangan John Stuart Mill, The Subjection of Women (Penjajahan terhadap Kaum Perempuan, 1869), dan pengarang perempuan dari Amerika, Margeret Fuller, menulis Women in the Nineteenth Century (Perempuan dalam Abad ke Sembilan Belas, 1845). Gerakan Suffragette (kaum perempuan di Inggris pada permulaan abad XX yang menuntut hak memilih untuk kaum perempuan) meneruskan perjuangan mereka tersebut.[http://ensiklopedia.kemdikbud.go.id/sastra/artikel/Kritik_Feminis]
|