Bahasa Kutai: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Asma Maneehiya (bicara | kontrib)
Update
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Asma Maneehiya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 39:
 
Bahasa Kutai umumnya hidup dan berkembang dalam bentuk penuturan (percakapan), serta sastra dalam bentuk [[puisi]] ([[pantun]]). Sangat sedikit bukti-bukti tertulis yang dihasilkan dalam bahasa Kutai, terlebih lagi yang dihasilkan pada periode pemerintahan [[Kesultanan Kutai|Sultan Kutai Kartanegara]].
 
== Dialek ==
Berdasarkan [[Morfologi (linguistik)|morfologi]] penuturannya, ada beberapa dialek dalam bahasa Kutai yang umum dijumpai saat ini, yaitu '''dialek Tenggarong''' (umum dan sudah sedikit modern karena bercampur/dipengaruhi akan bahasa indonesia), '''dialek Kota Bangun''', dialek Muara Muntai, dialek Muara Kaman, dan masih banyak lagi. Bahkan di Kutai Timur dan Barat ada beberapa daerah yang dialeknya juga berbeda-beda. Seperti '''dialek Muara Ancalong''' yang dialeknya berbeda karena penduduk mayoritas adalah dari Suku Dayak. Dalam satu kecamatan, bisa saja dialek bahasa Kutai yang digunakan berbeda-beda. Jadi, penjelasan di atas adalah hanya contoh dari banyak dialek yang ada. Mungkin para peneliti sastra berikutnya akan dapat lagi memerinci sub-subdialek di wilayah sekitar Tenggarong, Kota Bangun dan Muara Ancalong tersebut. Dialek-dialek ini berkembang dengan diikuti perbedaan morfologi maupun peristilahan untuk setiap kosakata.
 
== Bahasa ==