Geosentrisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Rescuing 1 sources and tagging 0 as dead.) #IABot (v2.0.8.6 |
k -iw |
||
Baris 77:
In 1543, the geocentric system met its first serious challenge with the publication of [[Copernicus|Copernicus']] ''[[De revolutionibus orbium coelestium]]'' (''On the Revolutions of the Heavenly Spheres''), which posited that the Earth and the other planets instead revolved around the Sun. The geocentric system was still held for many years afterwards, as at the time the Copernican system did not offer better predictions than the geocentric system, and it posed problems for both [[natural philosophy]] and scripture. The Copernican system was no more accurate than Ptolemy's system, because it still used circular orbits. This was not altered until [[Johannes Kepler]] postulated that they were elliptical (Kepler's [[Kepler's laws of planetary motion#First Law|first law of planetary motion]]).
-->
Dengan penemuan [[teleskop]] pada tahun 1609, pengamatan yang dilakukan oleh [[Galileo Galilei]] (antara lain bahwa [[Yupiter]] memiliki sejumlah bulan) mempertanyakan sejumlah prinsip geosentrisme tetapi tidak secara serius mengancamnya. Karena ia mengamati adanya "titik-titik" gelap pada Bulan, kawah-kawah, ia berkomentar bahwa Bulan bukanlah benda langit sempurna sebagaimana anggapan sebelumnya. Ini pertama kalinya orang dapat melihat cacat pada suatu benda langit yang dianggap terbuat dari [[aether]] yang sempurna. Sedemikian, karena cacatnya bulan sekarang dapat dikaitkan dengan apa yang dilihat di Bumi, orang dapat berargumen bahwa keduanya tidak unik, melainkan terbuat dari bahan yang serupa. Galileo juga dapat melihat bulan-bulan yang mengitari Yupiter, yang didedikasikannya kepada [[
[[Berkas:Phases-of-Venus.svg|jmpl|Fase-fase planet Venus]]
|