Gangguan makan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 21:
 
== Penyebab ==
Gangguan makan yang [[kronis]] dapat menyebabkan [[Komplikasi (medis)|komplikasi]] [[Somatisasi|somatik]] pada multiorgan, seperti sistem kardiovaskular, gastrointestinal, musculoskeletalmuskuloskeletal, [[dermatologi]], [[hematologi]], [[Sistem endokrin|endokrin]],  serta  [[neurologi]]. Secara [[Kedokteran|medis]], dapat terjadi komplikasi dan secara [[Kesehatan jiwa|kesehatan mental]] yang terburut dapat menyebabkan [[bunuh diri]]. Faktor yang mempengaruhi gangguan makan di antaranya keadaan [[Biologi|biologis]], khususnya pada [[perempuan]] memiliki resiko[[Resiko|risiko]] yang lebih tinggi untuk mengalami gangguan makan. Selain [[jenis kelamin]], ada juga diagnose[[diagnosis]] [[Gangguan jiwa|gangguan mental]] yang dipengaruhi oleh riwayat [[keluarga]] terhadap [[Gangguan jiwa|gangguan mental]].<ref>{{Cite journal|last=jepisa|first=tomi|last2=tanjung|first2=alber|last3=tuljanah|first3=tuljanah|date=2018|title=FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PREVELENSI RIWAYAT PASUNG PADA KLIEN GANGGUAN JIWA DI RUMAH SAKIT JIWA PADANG TAHUN 2017|url=http://dx.doi.org/10.33757/jik.v2i2.131|journal=JIK- JURNAL ILMU KESEHATAN|volume=2|issue=2|pages=663|doi=10.33757/jik.v2i2.131|issn=2580-930X}}</ref> Selain keadaan biologis, penyebab gangguan makan lainnya dikarenakan [[gaya hidup]] yang impulifimpulsif. Salah satunya, pola makan yang tidak teratur, tidak makan dalam porsi cukup, atau menghindari jenis makanan.<ref>{{Cite web|last=Goutama|first=Ivon Lestari|date=2016|title=Pendekatan Klinis Binge Eating Disorder|url=http://103.13.36.125/index.php/CDK/article/download/897/639|website=Cermin Dunia Kedokteran|page=901-902}}</ref>
 
== Referensi ==