Fruitarianisme: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 14:
==Dampak==
Alih-alih menyehatkan, disisi lain diet buah memungkinkan seseorang mengalami kekurangan [[nutrisi]] karena pola makan ini membatasi beberapa kelompok makanan sehat lainnya yang diperlukan oleh tubuh. Pola makan berbasis buah-buahan dapat menyebabkan kekurangan energi protein, anemia, dan rendahnya kadar zat besi, kalsium, asam lemak esensial, vitamin, dan mineral.<ref>{{Cite web|last=Hall|first=Harriet A.|date=1 januari 2014|title=Food Myths: What Science Knows (and Does Not Know) About Diet and Nutrition|url=https://www.skepdoc.info/food-myths-what-science-knows-and-does-not-know-about-diet-and-nutrition/|website=SkepDoc|language=en-US|access-date=2022-01-20}}</ref> Beberapa ahli nutrisi berpendapat pola makan
Buah tidak mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan untuk diet yang sehat dan seimbang, juga dapat meningkatkan asupan [[gula]] pada tubuh. Tingginya kandungan gula pada buah dapat meningkatkan kadar [[gula darah]]. Beberapa buah asam seperti jeruk dan nanas dapat menyebabkan kerusakan [[gigi]] dan mengikis [[email gigi]] apabila mengonsumsinya terlalu banyak.<ref name=":1">{{Cite web|date=12 Maret 2021|title=The Fruitarian Diet: Is It Good or Bad For You?|url=https://health.clevelandclinic.org/fruitarian-diet-is-it-safe-or-really-healthy-for-you/|website=Cleveland Clinic|language=en-US|access-date=2022-01-20}}</ref> Kekhawatiran lain yang cenderung dialami fruitarian adalah karena buah mudah dicerna, tubuh akan membakar makanan dengan cepat
Mempertahankan pola makan seperti ini dalam jangka waktu yang lama dapat mengakibatkan [[defisiensi]] yang berbahaya.<ref name=":2" />
|