Gerakan Pemuda Ansor: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
perubahan logo yang sesuai |
penambahan foto ketua umum di bawah lambang |
||
Baris 8:
| logo_alt =
| logo_caption =
| image =[[Berkas:logo ansor 1934.jpg|250px]]<br/>Lambang Gerakan Pemuda Ansor<br/><br/> [[Berkas:Ketum PP GP Ansor.jpg||210px]]<br/>'''[[Yaqut Cholil Qoumas|K.H. Yaqut Cholil Qoumas]]'''<br/>Ketua Umum Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda Ansor <br/>
| image_size =300px
| alt =
| caption =
| map =
| map_size =
Baris 32:
| successor =
| formation = 24 April 1934
| founder = [[Abdul Wahab Hasbullah|
| founding_location = [[Banyuwangi]], [[Jawa Timur]]
| dissolved =
Baris 106:
| bodystyle =
|Website Berita=}}
'''Gerakan Pemuda Ansor''' (disingkat '''GP Ansor''') adalah salah satu Badan Otonom [[Nahdlatul Ulama|Nahdlatul Ulama (NU)]] yang bergerak di bidang kepemudaan dan kemasyarakatan. GP Ansor
== Sejarah ==
Sejarah lahirnya GP Ansor tidak terlepas dari sejarah kelahiran NU itu sendiri. Pada tahun 1921 telah muncul ide untuk mendirikan organisasi pemuda secara intensif. Hal itu juga didorong oleh kondisi saat itu, banyak muncul organisasi pemuda bersifat kedaerahan seperti Jong Java, Jong Ambon, Jong Sumatra, Jong Minahasa, dll. Terlepad dari itu, muncul perbedaan pendapat antara kaum modernis dan tradisionalis yang disebabkan oleh perbedaan pendapat masalah ''mazhab'' dan masalah ''furu'iyah'' lainnya.
Pada tahun 1924, [[Abdul Wahab Hasbullah|KH. A. Wahab Hasbullah]] membentuk organisasi sendiri bernama
Setelah mulai banyak remaja yang ingin bergabung Syubbanul Wathan, maka pengurus membuat sesi khusus mengurus mereka yang lebih mengarah kepada kepanduan yang disebut “''Ahlul Wathan''”.
Kemudian atas inisiatif KH. Abdullah Ubaid, pada tahun 1931 terbentuklah
Nama Ansor merupakan saran [[Abdul Wahab Hasbullah|KH. A. Wahab Hasbullah]] yang diambil dari nama kehormatan dari [[Muhammad|Nabi Muhammad]] SAW kepada penduduk [[Madinah]] yang telah berjasa dalam perjuangan membela dan menegakkan Islam dan Negeri. Dengan demikian, ANO dimaksudkan dapat mengambil hikmah dan teladan terhadap sikap, perilaku, dan semangat perjuangan para sahabat Nabi Muhammmad yang mendapat sebutan "Ansor " tersebut. Gerakan ANO (yang kini disebut GP Ansor) harus senantiasa mengacu pada nilai-nilai dasar Sahabat Ansor, yakni sebagai penolong, pejuang, dan bahkan pelopor dalam menyiarkan, menegakkan, dan membentengi ajaran Islam. Inilah komitmen awal yang harus dipegang teguh setiap anggota ANO (GP Ansor).
Pada Muktamar NU ke-9 di [[Banyuwangi]] yang dipimpin oleh [[Kyai Saleh Lateng|KH. Saleh Lateng]], tepatnya pada tanggal '''10 Muharram 1353 H''' atau '''24 April''' '''1934 M''', ANO diterima dan disahkan sebagai bagian (departemen) pemuda NU dengan pengurus antara lain: KH. Thohir Bakri sebagai Ketua, KH. Abdullah Ubaid sebagai Wakil Ketua, H. Achmad Barawi dan Abdus Salam sebagai Sekretaris.
Dalam perkembangannya secara diam-diam, khususnya ANO Cabang Malang mengembangkan organisasi gerakan kepanduan yang disebut BANOE (
Pada masa penjajahan Jepang, organisasi-organisasi pemuda diberangus oleh Jepang termasuk ANO. Kemudian tokoh ANO Cabang Surabaya, Moh. Chusaini Tiway mengemukakan ide untuk mengaktifkan kembali ANO dan mendapat respon positif dari [[Wahid Hasjim|KH. Wachid Hasyim]] (Menteri Agama RIS kala itu), maka pada tanggal 14 Desember 1949 lahir kesepakatan membangun kembali ANO dengan nama baru
GP Ansor hingga saat ini telah berkembang sedemikan rupa menjadi organisasi kemasyarakatan pemuda di Indonesia yang memiliki watak kepemudaan, kerakyatan, keislaman, dan kebangsaan. GP Ansor hingga saat ini telah berkembang memiliki 433 Cabang (Tingkat Kabupaten/Kota) di bawah koordinasi 32 Pengurus Wilayah (Tingkat Provinsi) hingga ke tingkat desa. Ditambah dengan kemampuannya mengelola keanggotaan khusus
Di sepanjang sejarah perjalanan bangsa, dengan kemampuan dan kekuatan tersebut GP Ansor memiliki peran strategis dan signifikan dalam perkembangan masyarakat Indonesia. GP Ansor mampu mempertahankan eksistensi dirinya, mampu mendorong percepatan [[mobilitas sosial]], politik dan kebudayaan bagi anggotanya, serta mampu menunjukkan kualitas peran maupun kualitas keanggotaannya. GP Ansor tetap eksis dalam setiap episode sejarah perjalan bangsa dan tetap menempati posisi dan peran yang stategis dalam setiap pergantian kepemimpinan nasional.<ref>{{Cite web|date=2020-02-22|title=Sejarah|url=https://ansorjatim.or.id/sejarah|website=PW. GP Ansor Jawa Timur|language=id-ID|access-date=2022-01-31}}</ref>
== Visi dan misi ==
=== Visi ===
# Revitialisasi Nilai dan Tradisi
# Penguatan Sistem Kaderisasi
# Pemberdayaan Potensi Kader
# Kemandirian Organisasi
=== Misi ===
# Internalisasi Nilai ASWAJA dan Sifatur Rasul dalam Gerakan GP. Ansor.
# Membangun Disiplin Organisasi dan Kadersasi bebasis Profesi.
# Menjadi sentrum lalulintas informasi dan peluang usaha antar kader dengan stakeholder.
# Mempercepat kemandirian ekonomi kader dan organisasi
== Tujuan ==
# Membentuk dan mengembangkan generasi muda Indonesia sebagai kader bangsa yang cerdas dan tangguh, memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT, berkepribadian luhur, berakhlak mulia, sehat, terampil, patriotik, ikhlas dan beramal shalih.
# Menegakkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah dengan menempuh manhaj salah satu madzhab empat di dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
# Berperan secara aktif dan kritis dalam pembangunan nasional demi terwujudnya cita-cita kemerdekaan Indonesia yang berkeadilan, berkemakmuran, berkemanusiaan dan bermartabat bagi seluruh rakyat Indonesia yang diridhoi Allah SWT.
== Daftar Ketua Umum Pimpinan Pusat GP Ansor ==
{{Infobox Jabatan Politik|post=
{| class="wikitable prettytable"
|- style="background-color:#cfc;"
|