Hukum makan Kristen: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
konten
Tag: kemungkinan perlu pemeriksaan terjemahan VisualEditor
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 11:
 
=== Perjanjian Lama ===
Di Taman Eden, Tuhan memerintahkan Adam dan Hawa untuk mengikuti bukan hanya pola makan vegetarian, tetapi pola makan vegan yang ketat, yang tidak mengambil apapun dari jiwa yang hidup.<ref>{{Cite book|last=Phelps|first=Norm|date=2002|url=https://books.google.com/books?id=Lfn3NrjUZ2wC&newbks=0&printsec=frontcover&dq=penjagalan+daging+kristen&hl=en|title=The Dominion of Love: Animal Rights According to the Bible|location=New York|publisher=Lantern Books|isbn=978-1-59056-009-9|pages=91|language=en|url-status=live}}</ref> Pada Kitab Perjanjian Lama disebutkan bahwa segala [[Tumbuhan berbiji|tumbuh-tumbuhan yang berbiji]] di seluruh bumi dan segala pohon yang buahnya berbiji adalah yang akan menjadi makanan manusia (Kej. 1:29). Segala yang bergerak, yang hidup akan menjadi makananmu, seperti juga tumbuh-tumbuhan hijau (Kej. 9:3). Hanya daging yang masih ada nyawanya, yakni darahnya, janganlah kamu makan (Kej. 9:4). Pada zaman [[Musa|Nabi Musa]], maka Tuhan menegaskan kembali akan batasan hewan halal dan hewan haram (Imamat 11:1-47; Ulangan 14:3-21). Secara terperinci diberikan batasan yang jelas untuk kategori hewan halal dan haram.<ref name=":1">{{Cite book|last=Amaliah|first=Agnes Murdiati|date=2013-01-01|url=https://books.google.com/books?id=X2TMDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA314&dq=Panduan+Penyiapan+Pangan+Kristen&hl=en|title=Panduan Penyiapan Pangan Sehat Untuk Semua|location=Jakarta|publisher=Prenada Media|isbn=978-602-7985-43-8|pages=146, 147|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Pada zaman Nuh, tidak ada masalah binatang yang tahir atau yang najis, semuanya boleh dimakan. Sebab pada zaman ini, Allah belum memilih umat-Nya di bumi ini. Pada zaman Imamat, barulah Allah memilih bani Israel. Pada waktu bani Israel keluar dari Mesir, terjadilah perbedaan siapa sebagai umat Allah dan yang bukan. Sebab pada saat ini baru mulai ada perbedaan antara orang Yahudi dan orang kafir; umat Allah dan bukan umat Allah. Dan pada waktu inilah baru ada perbedaan binatang yang tahir, yang boleh dimakan, dan yang najis, yang tidak boleh dimakan. Makanan telah menjadi perwakilan dari golongan manusia yang diperkenan Allah yang dapat bersekutu, dan golongan yang tidak diperkenankan Allah. Sebab makanan bukan sekedar makanan saja, didalamnya terkandung suatu prinsip. Yang boleh dimakan itulah yang dikehendaki Allah, dan yang tidak boleh dimakan itulah yang tidak dikehendaki Allah.<ref name=":2">{{Cite book|last=Nee|first=Watchman|last2=Yasperin|date=2020-06-16|url=https://books.google.com/books?id=nIzrDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT74&dq=makan+halal+perjanjian+lama&hl=en|title=Seri Pembinaan Dasar untuk Kaum Beriman Baru (3)|location=Surabaya|publisher=Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia (Yasperin)|language=en|url-status=live}}</ref>
Baris 20:
 
=== Perjanjian Baru ===
Menurut [https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=markus%207:18-19 Markus 7:18-19], Yesus Kristus menyatakan semua makan halal. Dalam Kisah Para Rasul 10:9-16 terdapat riwayat tentang mimpi Petrus di atas rumah; langit terbuka dan didalam suatu benda berbentuk kain lebar yang turun terdapat berbagai jenis binatang berkaki empat, binatang menjalar dan burung. Segala macam binatang terdapat didalamnya, kecuali ikan-ikan. Petrus mendengar suatu suara yang berkata: "''Bangunlah, hai Petrus, sembelilah, dan makanlah''". Kemudian terdengar lagi suara yang berkata kepadanya: apa yang dinyatakan halal oleh Allah, tidak boleh engkau nyatakan haram.<ref name=":3">{{Cite book|last=Paterson|first=Robert Mackintosh|date=1994|url=https://books.google.com/books?id=zBcWfRUs-BMC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA19&dq=hukum+makanan+imamat+11&hl=en|title=Taf. Alk. Kitab Imamat|location=Jakarta|publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-415-760-2|pages=154, 156, 157, 158, 163, 165, 168|language=id|url-status=live}}</ref> Tetapi Petrus tentulah tidak rela melepaskan begitu saja tradisi bangsa Yahudi yang sudah berabad-abad lamanya itu, yang senantiasa hidup menurut pengertian-pengertian halal dan haram. Karena itu tedengar perintah sampai tiga kali untuk menyembelih dan makan. Pelajaran yang harus diikuti oleh Petrus ialah, bahwa pengertian-pengertian halal atau haram tidak berlaku lagi bagi perhubungan antara bangsa Yahudi dengan bangsa-bangsa lain. Hukum-hukum Taurat yang bersifat upacara tidak perlu lagi dipaksakan kepada mereka, yang sekarang dari luar bangsa Israel memasuki pesekutuan dengan Allah melalui perantaraan Yesus Kristus sebagai Pembebas bagi semua bangsa di bumi.<ref>{{Cite book|last=Brink|first=H. v.d.|date=2008|url=https://books.google.com/books?id=ViscgIp4FYwC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA176&dq=hukum+makanan+imamat+11&hl=en|title=Taf. Alk. Kisah Para Rasul|location=Jakarta|publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-415-354-3|pages=165|language=id|url-status=live}}</ref> Sejak hari itu dan seterusnya, kasih karunia Allah telah dilimpahkan kepada orang-orang kafir yang najis. Yang pada Perjanjian Lama Allah katakan najis, sampai Perjanjian Baru dianggap-Nya tahir. Sehingga tidak lagi hanya bani Israel saja yang menjadi umat Allah, orang-orang kafir pun dapat bersama-sama dengan orang Israel menjadi umat Allah.<ref name=":2" />
 
Pantangan makan darah, lemak, dan makanan haram, juga disebutkan dalam Kitab Perjanjian Baru. Diperintahkan pula (Kisah Para Rasul 15: 20, 28-29) untuk menjauhi makanan yang dipersembahkan kepada [[Penyembahan berhala|berhala]], dari darah, dari daging binatang yang mati dicekik, dan dari pencabulan.<ref name=":1" /> Dalam Perjanjian Baru, [[Paulus dari Tarsus]] menyatakan bahwa beberapa Kristen taat diperintahkan untuk berpantang untuk menyantap daging yang dipersembahkan kepada berhala karena tindakan tersebut dapat menyebabkan "saudaraku menjauhi" imannya sendiri kepada Allah ({{Alkitab|[https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=1%20korintus&chapter=8&verse=13 1 Korintus 8:13}}]).<ref name="Phelps200222">{{cite book|last=Phelps|first=Norm|year=2002|title=The Dominion of Love: Animal Rights According to the Bible|publisher=Lantern Books|isbn=978-1-59056-009-9|page=171|language=English|quote=Nevertheless, toward the end of the chapter, Paul suggests that even Christians with strong faith may want to abstain from eating meat offered to pagan deities if any chance that their example will tempt fellow Christians of weaker faith into inadvertent idolatry. He concludes by saying, "Therefore, if food causes my brother to stumble, I will never eat meat again, so that I will not cause my brother to stumble." (1 Corinthians 8:13)}}</ref>
 
=== Konsili Yerusalem ===
Baris 30:
 
=== Pendapat lain ===
Konfrontasi Yesus dan [[Farisi|orang-orang Farisi]] dan [[ahli Taurat]] dalam [https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=markus%207:1-23 Markus 7:1-23] sering dijadikan satu alasan bagi sebagian orang untuk berpendapat bahwa Yesus telah membatalkan aturan halal dan haram dalam Perjanjian Lama. Pernyataan tentang apa yang masuk tidak menajiskan orang sering disalah mengerti seakan-akan menunjukkan bahwa Yesus sudah mengijinkan segala sesuatu boleh dimakan. Demikian juga, redaksi tambahan dari Markus "''Dengan demikian ia mengatakan semua makanan halal''" juga sering dianggap sebagai alasan bahwa aturan halal dan haram dalam Perjanjian Lama sudah dibatalkan. Pada kenyataannya, interpretasi ini diambil dengan tidak melihat konteks dari perikop ini, yaitu tentang makan makanan dengan tangan yang tidak dibasuh dan bukan tentang masalah halal dan haram. Dan lagi, kritikan Yesus menunjukkan bahwa Dia sedang menegur kesalahan dari para pemimpin Yahudi ini yang mengabaikan firman Allah demi tradisi mereka. Itulah sebabnya dalam hal ini, Yesus tidak sedang mengabaikan atau menghapus perintah Allah dalam hal halal dan haram.<ref>{{Cite journal|last=Najoan|first=Jemmy C.|date=2021-06-14|title=Analisa Kontekstual Markus 7:1-23 Dalam Hubungan Dengan Peraturan Makanan Di Perjanjijan Lama|url=https://jurnal.unai.edu/index.php/koinonia/article/view/2574|journal=Koinonia Journal|language=id|volume=13|issue=1|pages=31–43|issn=2338-5960}}</ref>
 
== Makanan ==
 
=== JenisKlasifikasi Binatang ===
Daftar binatang yang tidak haram yang boleh dimakan, dan yang[[binatang haram]] yang tidak boleh dimakan, ditulis dalam [https://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=ulangan%2014:4-5 Ulangan 14:4-5], sebagai berikut:<ref name=":3" />
 
* Binatang berkaki empat, yang boleh dimakan adalah lembu, domba, kambing, rusa, kijang, rusa dandi, kambing hutan, kijang gunung, lembu hutan dan domba hutan. Dan yang tidak boleh dimakan seperti unta, pelanduk, kelinci, babi, dan babi hutan.
Baris 42:
* Binatang yang merayap dan berkeriapan di atas bumi, segala yang merayap dengan perutnya dan berjalan dengan empat kaki, serta segala yang berkaki banyak adalah haram, diantaranya seperti tikus, tikus buta, katak, landak, biawak, bengkarung, siput, bunglon, ular, kelabang dan lipan.
 
==== Alasan ====
Ahli-ahli Perjanjian Lama mengemukakan beberapa penjelasan tentang alasan mengapa binatang-binatang tersebut menjadi haram. Pastilah didalam penjelasan tersebut terdapat sesuatu yang benar, dan tidak ada alasan yang berlaku untuk segala binatang. Barangkali seekor binatang dianggap haram karena dua atau tiga alasan berikut. Penjelasan itu ialah:<ref name=":3" />
 
Baris 51:
 
=== Makanan Tertentu ===
Puasa dalam ajaran Katolik dianjurkan untuk dilakukan ketika perayaan [[Rabu Abu]] dan [[Jumat Agung]] sebelum [[Paskah]]. Peraturan puasa pun sederhana, yaitu "makan sekali kenyang". Sementara itu, setiap Rabu di antara Rabu Abu dan Jumat Agung dilakukan pantang. Pantang artinya menahan diri untuk tidak melakukan hal yang biasanya kita lakukan, baik melalui perbuatan atau menghindari konsumsi makanan atau minuman tertentu. Meskipun tidak ada peraturan khusus mengenai jenis makanan dan minuman yang dipantang. Umumnya, orang Katolik dan Kristen yang sedang menjalani pantang akan mengikuti pola makan [[Vegetarisme|vegetarian]] atau [[Veganisme|vegan]], yaitu menghindari konsumsi [[produk hewani]].<ref>{{Cite book|last=Hartriyanti|first=Yayuk|last2=Suyoto|first2=Perdana Samekto Tyasnugroho|last3=Sabrini|first3=Irlan Awalina|last4=Wigati|first4=Maria|date=2020-06-12|url=https://books.google.com/books?id=7fnqDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA118&dq=makanan+kristen&hl=id|title=Gizi Kerja|location=Yogyakarta|publisher=UGM PRESS|isbn=978-602-386-826-1|pages=119|language=id|url-status=live}}</ref>
 
== Minuman ==
Di dalam [[Bilangan 6|Bilangan 6:3]] diperintahkan untuk menjauhkan diri dari anggur dan minuman yang memabukkan. Kata anggur dalam Ibrani merujuk kepada [[Anggur (minuman)|air anggur]], yakni minuman beralkohol yang dihasilkan dari buah anggur dan telah melewati proses peragian. Sedangkan minuman yang memabukkan merujuk kepada minuman beralhokol selain anggur, misalnya [[bir]].<ref>{{Cite book|last=Wendland|first=Lénart J. de Regt dan Ernst R.|date=2020-01-08|url=https://books.google.com/books?id=EJIaEAAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA415&dq=Anggur+dalam+Alkitab&hl=en|title=Pedoman Penafsiran Alkitab Kitab Bilangan|location=Jakarta|publisher=Lembaga Alkitab Indonesia|isbn=978-602-287-148-4|pages=192, 193|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Alkitab tidak melarang meminum anggur, tetapi memperingatkan kita jangan mabuk oleh anggur. Minum anggur akan membuat orang mabuk anggur, karena itu supaya tidak mabuk oleh anggur, sebaiknya tidak minum anggur. Anggur bisa menimbulkan hawa nafsu sehingga tidak terkendali. Sebab itu kita harus menjaga jarak dengan anggur.<ref>{{Cite book|last=Lee|first=Witness|date=2019-12-19|url=https://books.google.com/books?id=IxbFDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PT116&dq=Anggur+dalam+Alkitab&hl=en|title=Pokok-pokok Penting dalam Alkitab (6)|location=Surabaya|publisher=Yayasan Perpustakaan Injil Indonesia (Yasperin)|language=en|url-status=live}}</ref> Anggur dihargai sebagai karunia Allah, baik dalam Perjanjian Lama ([[Yesaya 55|Yes. 55:1-5]]), maupun dalam Perjanjian Baru ([https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=1%20tim&chapter=5&verse=23 1 Tim. 5:23]), dan digunakan dalam ibadah keluarga [https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=5&chapter=14&verse=26&tab=text (Ul. 14:26]) serta dalam [[Perjamuan Kudus]] Kristen ([https://alkitab.sabda.org/verse.php?book=1%20kor&chapter=11&verse=26 1 Kor. 11:26]), akan tetapi kegemaran yang berlebihan terhadapnya dikutuk (Kej. 9:20-27; Gal. 5:21), karena hal itu menyebabkan ketidakadilan dan tindakan tidak bertanggung jawab.<ref>{{Cite book|last=Browning|first=W. R. F.|date=2013|url=https://books.google.com/books?id=srLKuVhNimIC&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA206&dq=penyembelihan+kristen&hl=en|title=Kamus Alkitab (sc)|location=Jakarta|publisher=BPK Gunung Mulia|isbn=978-979-687-583-2|pages=189|language=id|url-status=live}}</ref>
 
Dalam dunia Perjanjian Baru, ketika terjadi kesulitan air minum atau tidak ada air minum sama sekali, maka anggur merupakan minuman biasa. Meminum anggur dalam jumlah wajar tidak akan membuat seseorang mabuk. Orang menjadi mabuk kalau minum anggur berlebihan. Itulah sebabnya Kitab Suci lebih banyak melarang minum anggur terlalu banyak daripada melarang minum anggur sama sekali.<ref>{{Cite book|last=Arichea|first=Daniel C.|last2=Hatton|first2=Howard A.|date=2019-06-11|url=https://books.google.com/books?id=48GcDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA63&dq=minuman+keras+dalam+kristen&hl=en|title=Pedoman Penafsiran Alkitab: Surat-surat Paulus kepada Timotius dan kepada Titus|location=Jakarta|publisher=Lembaga Alkitab Indonesia|isbn=978-979-463-595-7|pages=64|language=id|url-status=live}}</ref>