Malnutrisi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 23:
=== Kekurangan gizi (undernutrition) ===
Jenis malnutrisi ini terjadi karena tubuh tidak mendapatkan asupan protein, kalori atau zat gizi mikro yang cukup. Kekurangan gizi berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan anak, seperti berat badan yang kurang dan stunting (perawakan pendek).<ref name=":6">{{Cite web|last=Olivia|first=Xena|date=23 September 2021|editor-last=Sartika|editor-first=Resa Eka Ayu|title=Penyakit Malnutrisi - Gejala, Penyebab, Pengobatan|url=https://health.kompas.com/penyakit/read/2021/09/23/100000768/malnutrisi|website=KOMPAS.com|language=id|access-date=24 Januari 2022}}</ref>
=== Kelebihan gizi (overnutrition) ===▼
Kebalikan dari kekurangan gizi, kelebihan gizi dapat terjadi ketika tubuh mendapat asupan protein, kalori dan lemak secara berlebih sehingga mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas.<ref name=":6" /> ▼
Secara klinis, keadaan malnutrisi dapat bermanifestasi sebagai berikut.
# '''Malnutrisi energi protein (PEM)''': PEM merupakan kondisi ketika asupan makanan tidak memiliki makronutrien (karbohidrat, protein dan lemak). Anak dengan kondisi PEM akan mengalami kegagalan pertumbuhan. Pada kasus akut, anak bisa mengalami penurunan berat badan sehingga tampak kurus dan kehilangan lemak tubuhnya. Pada kasus kronis, anak yang tidak mendapat asupan gizi yang memadai dalam waktu lama akan mengalami stunting sehingga tubuhnya menjadi pendek dibandingkan dengan rentang tinggi badan normal. PEM adalah kelompok penyakit yang terdiri atas marasmus, kwashiorkor dan marasmius-kwashiorkor'''.'''<ref name=":7">{{Cite web|last=Roseno|first=ditulis olehdr Citra|title=Penting! Jenis-Jenis Malnutrisi pada Si Kecil|url=https://www.klikdokter.com/rubrik/read/2700120/penting-jenis-jenis-malnutrisi-pada-si-kecil|website=klikdokter.com|access-date=2022-01-24}}</ref> '''Marasmus''' adalah kondisi kekurangan kalori dan energi. Pada umumnya, marasmus diderita oleh bayi (pada dua belas bulan pertama) karena terlambat diberi makanan tambahan. Marasmus merupakan malnutrisi pada pasien yang menyebabkan penderitanya kehilangan lebih dari 10% berat tubuhnya, dengan tanda-tanda klinis berupa berkurangnya simpanan lemak dan protein yang disertai dengan gangguan fisiologis, tanpa adanya cedera atau kerusakan jaringan (sepsis).<ref name=":7" /><ref name=":8">{{Cite web|last=kesmas|date=2015-04-25|title=Gejala Klinis Marasmus-Kwasiorkor-Marasmus Kwasiorkor|url=http://www.indonesian-publichealth.com/pengertian-tipe-kurang-energi-protein/|website=The Indonesian Public Health|language=en-US|access-date=2022-01-24}}</ref> '''Kwashiorkor''' adalah kondisi kekurangan protein. Pada umumnya kwashiorkor dialami oleh pasien yang mengalami hipermetabolik sesaat mengalami cedera hebat atau sepsis berat jika terjadi edema di seluruh tubuh dan hipoalbuminemia. Kondisi ini biasanya dialami oleh anak-anak berusia dua hingga tiga tahun akibat terlambat disapih sehingga komposisi makanan tidak seimbang, terutama unsur protein.<ref name=":7" /><ref name=":8" /> '''
# '''Penyakit defisiensi makrobutrien (MDD)''': Defisinsi makronutrien didefinisikan sebagai kekurangan vitamin dan mineral esensial yang dibutuhkan oleh meski dalam jumlah sedikit untuk pertumbuhan dan perkembangan. Mikronutrien esensial dalam hal ini antara lain (tetapi tidak terbatas pada) zat besi, seng, kalsium, yodium, vitamin A, B dan C. Defisiensi mikronutrien merupakan masalah kesehatan global yang penting. Badan Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan ada lebih dari dua miliar penduduk dunia mengalami defisiensi mikronutrien. Hal ini dapat berdampak pada perkembangan fisik dan mental yang buruk pada anak-anak, kerentanan terhadap penyakit, keterbelakangan mental, kebutaan dan gangguan umum pada produktivitas dan potensi.<ref>{{Cite journal|last=Ritchie|first=Hannah|last2=Roser|first2=Max|date=2017-08-11|title=Micronutrient Deficiency|url=https://ourworldindata.org/micronutrient-deficiency|journal=Our World in Data}}</ref>
Baris 40 ⟶ 37:
==== Defisiensi yodium ====
Defisien yodium merupakan penyebab umum terjadinya gangguan jiwa, setidaknya 54 negara terjangkit kondisi ini.<ref>{{Cite web|title=WHO {{!}} Micronutrient deficiencies|url=https://www.who.int/nutrition/topics/idd/en/|website=WHO|access-date=2022-01-03}}</ref> Penyakit [[gondok]] merupakan tanda jelas terkena kondisi ini, dan sering terjangkit oleh perempuan.<ref name=":4" /> Defisiensi yodium akut pada ibu dapat menyebabkan [[kretinisme]] pada bayi yang lahir. Anak ini umumnya akan [[tuli]], [[bodoh]], lambat, dan tendesi terkena [[sembelit]].<ref name=":4" />
▲=== Kelebihan gizi (overnutrition) ===
▲Kebalikan dari kekurangan gizi, kelebihan gizi dapat terjadi ketika tubuh mendapat asupan protein, kalori dan lemak secara berlebih sehingga mengakibatkan kelebihan berat badan atau obesitas.<ref name=":6" />
== Malnutrisi akut berat ==
Malnutrisi akut berat (''Severe acute malnutrition'') merupakan bentuk malnutrisi yang diasosiasikan dengan kerawanan pangan, [[panceklik]], [[gagal panen]], dan [[malapetaka]] alam atau buatan manusia. <ref name=":4" /> Kondisi dapat pula disebabkan oleh [[AIDS|HIV]] dan [[disabilitas]].<ref>{{Cite journal|last=Groce|first=N.|last2=Challenger|first2=E.|last3=Berman-Bieler|first3=R.|last4=Farkas|first4=A.|last5=Yilmaz|first5=N.|last6=Schultink|first6=W.|last7=Clark|first7=D.|last8=Kaplan|first8=C.|last9=Kerac|first9=M.|date=2014-11-01|title=Malnutrition and disability: unexplored opportunities for collaboration|url=https://doi.org/10.1179/2046905514Y.0000000156|journal=Paediatrics and International Child Health|volume=34|issue=4|pages=308–314|doi=10.1179/2046905514Y.0000000156|issn=2046-9047|pmc=PMC4232244|pmid=25309998}}</ref> Malnutrisi akut dapat mengancam jiwa. Tanpa pengobatan yang efektif, tingkat kematian pada anak-anak mencapai 30% sampai 50%.<ref>{{Cite web|title=Malnutrition|url=https://www.who.int/westernpacific/health-topics/malnutrition|website=www.who.int|language=en|access-date=2022-01-03}}</ref> Penderita malnutrisi akut berat ada yang harus dirawat di rumah sakit bila terdapat gejala bilateral pitting edema dan satu gejala ISPA, seperti demam tinggi, anemia berat dan kehilangan kesadaran.<ref>{{Cite journal|last=Huriah|first=Titih|last2=Trisnantoro|first2=Laksono|last3=Haryanti|first3=Fitri|last4=Julia|first4=Madarina|date=2014|title=Malnutrisi Akut Berat dan Determinannya pada Balita di Wilayah Rural dan Urban|url=https://journal.fkm.ui.ac.id/kesmas/article/view/456|journal=Kesmas: Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional (National Public Health Journal)|language=en-US|volume=9|issue=1|pages=50–57|doi=10.21109/kesmas.v9i1.456|issn=2460-0601}}</ref>
|