Garam dapur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
TheSelfish69 (bicara | kontrib)
Menambahkan detil lebih lanjut
TheSelfish69 (bicara | kontrib)
Perbaikan
Baris 5:
 
== Sejarah ==
Garam telah digunakan sejak zaman purba kala. Manusia pemburu pada zaman purba kala mengisi kembali garam yang mereka butuhkan dengan memakan daging hewan. SebuahBeberapa tulisan cina bernama ''Png-tzao-kan-mu'',bangsa yang ditulissumber sekitarmakanan 4700utamanya tahunhewan yangumumnya lalu,tidak membahasmenggunakan tentanggaram penggunaanlagi lebihkarena dari 40 jeniskandungan garam. Tulisanpada itudaging jugayang membahassudah tentangcukup. duaNamun metode untuk mendapatkan dan memproses garambangsa yang masihbergantung manusiapada gunakanagrikultur sampaimenggunakan sekarang.<refgaram name=":0">{{Citedalam web|title=History of Salt|url=https://seasaltkehidupannya.com/salt-101/about-salt/history-of-salt|website=seasalt.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|title=Ancient Times|url=https://saltassociation.co.uk/education/salt-history/ancient-times/|website=saltassociation.co.uk|access-date=24 Januari 2022}}</ref>
 
Beberapa bangsa yang sumber makanan utamanya hewan umumnya tidak menggunakan garam lagi dikarenakan kandungan garam pada daging yang sudah cukup. Tetapi bangsa yang bergantung pada agrikultur menggunakan garam dalam kehidupannya.
 
Garam memiliki pengaruh yang sangat besar pada sejarah; seperti menjadi sebuah alat tukar, sumber dari sebuah revolusi, dan lain-lain.
 
Beberapa pemerintahan, seperti pemerintahan [[Cina]], menaruh pajak yang sangat besar pada penjualan garam. Contohnya adalah pemerintahan [[Tiongkok]]. Garam juga digunakan oleh pedagang [[Yunani]] untuk membeli seorang [[budak]]. Para golongan pekerja juga dulunya dibayar menggunakan garam. Garam memilki dampak yang sangat tinggi, sehinggabahkan ketika garam dipaksa dipajak secara paksa oleh [[Prancis]], terjadi kehebohan. Kehebohan ini juga menjadi bara dalam api yang nantinya berubah menjadi [[Revolusi Prancis]].<ref name=":0">{{Cite web|title=History of Salt|url=https://seasalt.com/salt-101/about-salt/history-of-salt|website=seasalt.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|date=15 Maret 1982|title=A Brief History of Salt|url=https://time.com/3957460/a-brief-history-of-salt/|website=time.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref><ref name="Cowen">{{cite web|last=Cowen|first=Richard|date=1 May 1999|title=The Importance of Salt|url=http://mygeologypage.ucdavis.edu/cowen/~gel115/salt.html|archive-url=https://web.archive.org/web/20160507083302/http://mygeologypage.ucdavis.edu/cowen/~GEL115/salt.html|archive-date=7 Mei 2016|access-date=24 Januari 2022|url-status=live|df=dmy-all}}</ref>
 
Cara mendapatkan garam telah berubah seiring berkembangnya teknologi. Tetapi secara umum, terdapat dua cara mendapatkan garam yang masih dilakukan hingga zaman sekarang,. yaituDua cara itu adalah dengan mengeringkan air yang mengandung garam atau menambangnya dari [[gua]].<ref name=":0">{{Cite web|title=History of Salt|url=https://seasalt.com/salt-101/about-salt/history-of-salt|website=seasalt.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref><ref name=":1" />
 
Mengeringkan air adalah cara paling populer. Air yang mengandung garam dikeringkan dengan berbagai cara seperti dijemur atau direbus. Setelah semua air menguap, hanya akan ada kristal garam yang tersisa. Air garam dapat didapatkan dari air laut, danau, atau dari sebuah sumber [[mata air]].
 
== Penggunaan dalam makanan ==
Garam umumnya digunakan untuk menambahkan rasa asin pada makanan. Meskipun begitu, rasa yang diberikan oleh garam ditidak sepenuhnya asin. Garam memiliki kemampuan untuk memperkuat rasa pada makanan. Contohnya adalah penambahan garam pada makanan manis. Garam disini digunakan bukan untuk mengasinkan makanan, tetapi untuk meningkatkan rasa lain, seperti rasa manis, pada makanan tersebut.<ref>{{Cite web|last=Y. Masibay|first=Kimberly|title=Salt makes everything taste better|url=https://www.finecooking.com/article/salt-makes-everything-taste-better|website=finecooking.com|access-date=26 Januari 2022}}</ref> Pengaruh garam juga dirasakan pada dunia kuliner. Seperti kata salad yang berasal dari kata ''salt''. Kata ini bermula dari rakyat Romawi kuno yang memberi garam kepada sayur-sayuran mereka.<ref name=":0">{{Cite web|title=History of Salt|url=https://seasalt.com/salt-101/about-salt/history-of-salt|website=seasalt.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref> Selain sebagai penambah rasa, garam juga digunakan sebagai pemberi tekstur kepada makanan, mendinginkan es, dan juga sebagai pengawet.<ref>{{Cite web|last=Butler|first=Stephanie|date=22 Agustus 2022|title=Off the Spice Rack: The Story of Salt|url=https://www.history.com/news/off-the-spice-rack-the-story-of-salt|website=history.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref>
 
Sebagai pendingin es, garam digunakan untuk merendahkan suhu beku pada air. Menambahkan garam pada gula akan membuat air asin yang memiliki suhu beku yang lebih rendah daripada air biasa.<ref>{{Cite web|date=28 November 2018|title=The science behind how salt works|url=https://www.engagewr.ca/saltingshift/forum_topics/the-science-behind-how-salt-works|website=engagewr.ca|access-date=26 Januari 2022}}</ref> Air yang lebih dingin ini lalu dapat digunakan untuk membuat makanan yang memerlukan temperatur dingin, contohnya adalah [[es krim]].<ref>{{Cite web|last=Abraham|first=Lena|date=29 Maret 2019|title=Ice Cream In A Bag|url=https://www.delish.com/cooking/recipe-ideas/recipes/a54721/ice-cream-in-a-bag-recipe/|website=delish.com|access-date=26 Januari 2022}}</ref>
Baris 38 ⟶ 36:
Garam memiliki pengaruh yang sangat besar, bahkan dalam agama.
 
Pada "''The Last Supper''", salah satu lukisan terkenal [[Leonardo DaVinci|Leonardo Da Vinci]], digambarkan bahwa [[Yudas Iskariot|Yudas]] telah menumpahkan semangkuk garam. Menumpahkan garam dikenal sebagai sebuah pertanda buruk. Hingga saat ini, masih terdapat tradisi dimana seseorang hendaknya melemparkan sejumput garam pada pundak kiri mereka untuk mengusir [[Iblis]] atau [[Setan]] yang mungkin sedang menempel.<ref name=":0">{{Cite web|title=History of Salt|url=https://seasalt.com/salt-101/about-salt/history-of-salt|website=seasalt.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref><ref name=":1">{{Cite web|date=15 Maret 1982|title=A Brief History of Salt|url=https://time.com/3957460/a-brief-history-of-salt/|website=time.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|last=Ottermann|first=Birgit|date=23 Mei 2011|title=13 food superstitions|url=https://www.news24.com/health24/Diet-and-nutrition/Healthy-foods/13-food-superstitions-20120721|website=news24.com|access-date=5 Februari 2022}}</ref>
 
Pada Agama [[Buddha]], garam digunakan sebagai penangkal roh jahat. Buddha juga memiliki tradisi untuk melempar garam ke pundak kiri untuk mengusir makhluk jahat yang menempel.<ref>{{Cite web|last=Wigington|first=Patti|title=Salt Folklore and Magic|url=https://www.learnreligions.com/salt-folklore-and-magic-2562502|website=learnreligions.com|access-date=5 Februari 2022}}</ref> Agama [[Shinto]] juga melakukan praktek dimana garam digunakan untuk memurnikan sebuah area.<ref name=":0">{{Cite web|title=History of Salt|url=https://seasalt.com/salt-101/about-salt/history-of-salt|website=seasalt.com|access-date=24 Januari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|date=26 Mei 2003|title=Salt and Shinto|url=https://www.nihonbunka.com/shinto/blog/archives/000026.html|website=nihonbunka.com|access-date=5 Februari 2022}}</ref><ref>{{Cite web|title=The Importance Of Salt In Japanese Culture And Cuisine|url=https://www.kobejones.com.au/the-importance-of-salt-in-japanese-culture-and-cuisine/|website=kobejones.com.au|access-date=5 Februari 2022}}</ref>
 
Bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi kuno memanggil tuhan mereka menggunakan [[sesajen]] berupa air dan garam. Beberapa orang mengganggap ini adalah asal muasal frasa [[air suci]].<ref name="ReferenceA">{{cite journal|year=2006|title=10+1 Things you may not know about Salt|url=http://www.epikouria.com/issue3/article6-things.php|journal=Epikouria|volume=Fall/Winter|issue=3|archive-url=https://web.archive.org/web/20080704055740/http://www.epikouria.com/issue3/article6-things.php|archive-date=4 Juli 2008|access-date=24 Januari 2022|url-status=dead}}</ref>