Kabinet Republik Indonesia Serikat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 37:
'''Kabinet Republik Indonesia Serikat''' atau '''Kabinet RIS''' adalah kabinet yang dibentuk sebagai hasil dari pembentukan negara [[Republik Indonesia Serikat]] setelah pengakuan kedaulatan dari kekuasaan [[Kolonial Belanda|kolonial]] [[Belanda]]. Kabinet ini bertugas kurang dari satu tahun sebelum akhirnya Indonesia kembali menjadi [[negara kesatuan|Negara Kesatuan]] [[Republik Indonesia]].
Kabinet ini bertugas dari tanggal [[20 Desember]] [[1949]] hingga [[6 September]] [[1950]] di [[Jakarta]]. Kabinet ini memerintah pada waktu yang kurang lebih bersamaan dengan kabinet [[Republik Indonesia]], [[Kabinet Halim]], di [[Yogyakarta]]. Kabinet ini merupakan zaken kabinet, yang mengutamakan keahlian dari anggota-anggotanya, bukan kabinet koalisi yang berdasarkan pada kekuatan partai politik.
Adapun '''Program Kabinet Republik Indonesia Serikat''' adalah sebagai berikut :
* Menyelenggarakan pemindahan kekuasaan ke tangan bangsa [[Indonesia]] di seluruh [[Indonesia]] terjadi dengan saksama, mengusahakan reorganisasi [[KNIL]] dan pembentukan [[Angkatan Perang Republik Indonesia Serikat|APRIS]] dan pengembalian tentara [[Belanda]] ke negerinya dalam waktu selekas-lekasnya.
* Menyelenggarakan ketenteraman umum dalam waktu yang sesingkat-singkatnya serta menjamin berlakunya hak-hak demokrasi dan terlaksananya dasar-dasar hak manusia dan kemerdekaan.
* Mengadakan persiapan dasar hukum mengenai cara bagaimana rakyat menyatakan kemauannya menurut asas-asas Undang-Undang [[RIS]], dan menyelenggarakan pemilihan umum untuk [[konstituante]].
* Berusaha memperbaiki perekonomian rakyat, keadaan keuangan, perhubungan, perumahan, dan kesehatan, mengadakan persiapan untuk jaminan sosial dan penempatan tenaga untuk kembali ke masyarakat; mengadakan peraturan tentang upah minimum; pengawasan pemerintah atas kegiatan ekonomi agar kegiatan itu terwujud kepada kemakmuran rakyat seluruhnya.
* Menyempurnakan perguruan tinggi sesuai dengan keperluan masyarakat [[Indonesia]] dan membangun pusat kebudayaan nasional; mempergiat pemberantasan buta huruf di kalangan rakyat.
* Menyelesaikan soal [[Papua]] dalam setahun ini juga dengan jalan damai.
* Menjalankan politik luar negeri untuk memperkuat kedudukan [[RIS]] dalam dunia internasional dengan menguatkan cita-cita perdamaian dunia dan persaudaraan bangsa-bangsa. Memperkuat hubungan moril, politik, dan ekonomi antar negara-negara [[Asia Tenggara]]. Menjalankan politik dalam Uni ini yang berguna bagi kepentingan [[RIS]]. Berusaha supaya [[RIS]] menjadi anggota [[Perserikatan Bangsa-Bangsa|PBB]].
== Susunan kabinet ==
|