Liputan 6: Perbedaan antara revisi
[revisi tidak terperiksa] | [revisi tidak terperiksa] |
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 45:
Pasca mulai bersiaran nasional, tampaknya niat untuk melanjutkan proyek acara berita sendiri sudah juga muncul, meskipun SCTV masih merelai program-program acara berita RCTI dan memasok berita-berita ke [[rumah produksi]]nya, PT [[Sindo Citra Media]]. Maka, sejak 7 November 1994, acara bernama '''Liputan 6''' mulai disiarkan. Program ini awalnya hanya berisi liputan tentang kegiatan dan [[aspirasi]] dari [[pejabat]] dan [[Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia|wakil rakyat]].<Ref name="ishadi"/> Lama-kelamaan, acara yang hanya disiarkan seminggu sekali ini diperluas menjadi 3 hari perminggu, dengan dua hari lain membahas tentang hukum dan kriminalitas. Pada waktu-waktu selanjutnya, program-program ini berkembang menjadi acara sendiri. Berita tentang wakil rakyat dihimpun dalam satu program bernama '''Wakil Kita''' dan kemudian program kriminal dan hukum menjadi '''Derap Hukum''' (sejak 4 Januari 1995). Selain program Liputan 6 dan tiga program acara (Derap Hukum dan Wakil Kita), kemudian juga muncul acara-acara berita khusus lain: '''Usaha Anda''' (sejak [[3 Maret]] [[1995]]), '''Visi Warta''' (sejak [[6 Juni]] [[1995]]) dan dialog interaktif bernama '''Di Balik Berita''' (sejak [[3 Juli]] [[1995]] – saat itu disiarkan secara '''Langsung'''). Liputan 6 sendiri, kemudian menjadi acara spesifik berita. Waktu tayangnya tercatat berubah-ubah, menjadi 22:30-23:00, 23:00-23:30, 23:30-00:00 dan 00:00-00:30 WIB di Agustus 1995, dan kemudian menjadi 18:30-19:00 WIB pada [[Oktober]] [[1995]].
=== Berita
Program Liputan 6 secara resmi diluncurkan sebagai acara berita utama SCTV pada 20 Mei 1996, dengan nama '''Liputan 6 Petang'''. Pada saat itu, acara ini ditayangkan pada 18:30 WIB dan pertama kali dibawakan oleh Riza Primadi. Tanggal 20 Mei inilah yang kemudian dijadikan sebagai hari jadi Liputan 6. Seiring waktu, waktu acara ini kemudian digeser ke pukul 18:00-18:30 WIB mulai 2 Juni 1997 hingga 29 Desember 1997 kemudian selama bulan Ramadhan 1418 Hijriyah, Liputan 6 Petang kembali ke slot jam tayang lama pada pukul 18:30-19:00 WIB yang berlaku mulai 30 Desember 1997 hingga 29 Januari 1998 dan kemudian diperpanjang selama satu jam (18:00-19:00) mulai 30 Januari 1998 yang bertepatan dengan hari raya Idul Fitri 1 Syawal 1418 Hijriyah, sehingga namanya pas (6 Petang). Berbeda dengan RCTI dengan PT [[Sindo Citra Media]]-nya, Liputan 6 sendiri langsung ditangani oleh ''newsroom'' SCTV. Kehadiran Liputan 6 Petang merupakan titik baru [[SCTV]] untuk bersaing dengan [[Seputar Indonesia]] [[RCTI]], [[Lintas (acara televisi)|Lintas 5]] [[MNCTV|TPI]] dan [[Topik_(acara_televisi)#1994-2003|Cakrawala Sore]] ANTV yang pada saat itu cukup menarik perhatian pemirsa dan dirasa mampu meraih iklan signifikan. Meskipun demikian, menurut beberapa pihak, seperti mantan wakil pemimpin redaksi acara ini, [[Don Bosco Selamun]], Liputan 6 juga dikonsepkan sebagai acara berita yang lebih kritis dan segar, meskipun di tengah tantangan minimnya [[kebebasan pers]] yang ada pada saat itu. Karena itulah, slogannya adalah "Aktual, Tajam, Terpercaya". Demi membangun acara ini, pemilik SCTV, [[Henry Pribadi]] bersama [[Peter F. Gontha]], langsung merekrut berbagai personil yang kebanyakan dari mereka memiliki pengalaman kerja sebagai [[wartawan]]. Selain Riza yang merupakan eks wartawan [[BBC]] [[London]], juga ada [[Sumita Tobing]] (Pemimpin Redaksi), Don Bosco Selamun (Wakil Pemimpin Redaksi), Sabar Hutapea dan Ari Batubara. Sumita berperan penting sebagai pelatih bagi orang-orang yang baru bergerak di pemberitaan televisi itu agar bisa bekerja dan menyesuaikan diri.<Ref name="ishadi"/>
|