Pesarean Gunung Kawi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Referensi: mengarsip link
Baris 77:
 
=== Rokok Bentoel ===
{{lihatMain|Bentoel Group}}
Sekitar tahun 1950an, [[Ong Hok Liong]] mengalami keterpurukan ekonomi sehingga ia berziarah ke Pesarean Gunung Kawi. Pada malam harinya, ia bermimpi melihat [[bentul]] kemudian bertanya maksudnya kepada juru kunci makam. Juru kunci menganjurkan agar ia mengubah merk rokoknya menjadi Bentoel, yang ia lakukan pada tahun 1954. Setelah itu, bisnis Ong Hok Liong meningkat dan menjadikannya salah satu orang kaya di Indonesia.<ref>{{cite news|url=http://daerah.sindonews.com/read/1004593/29/gunung-kawi-pusat-klenik-jawa-china-1432413486/3|authors=S.M. Said|title=Gunung Kawi, Pusat Klenik Jawa-China (4)|publisher=SindoNews|date=25-5-2015|accessdate=1-8-2016}}</ref>
 
Baris 85:
== Wisata Gunung Kawi ==
Jalan dari tempat parkir hingga komplek Pesarean Gunung Kawi adalah berupa rangkaian tangga sepanjang sekitar 750 meter dengan kemiringan hampir 35° serta dibatasi oleh tiga buah gapura yang dipenuhi relief Pangeran Diponegoro. Di sepanjang jalan menuju pesarean terdapat penginapan berupa hotel, losmen, atau rumah penduduk. Selain itu, terdapat banyak rumah makan dan stan-stan penjual bunga untuk persembahan dan makanan serta barang-barang lainnya.<ref name=intisari>{{cite web|url=http://intisari-online.com/read/ngalap-berkah-di-pesarean-gunung-kawi|authors=Agus Surono|title=Ngalap Berkah di Pesarean Gunung Kawi|year=|location=|publisher=|date=3-5-2014|accessdate=2-8-2016|archive-date=2016-08-16|archive-url=https://web.archive.org/web/20160816201752/http://intisari-online.com/read/ngalap-berkah-di-pesarean-gunung-kawi|dead-url=yes}}</ref> Beberapa kuliner khas yang dijual pada stan-stan makanan Gunung Kawi adalah ubi ungu kukus, jagung kukus, [[tebu]], [[ronde (makanan)|ronde]], dan madu serta sarang tawon.
 
Sebuah penelitian tahun 2013 dari [[Malaysia]] menunjukkan bahwa Pesarean Gunung Kawi adalah daerah wisata spiritual yang berkontribusi terbaik nomor tiga terhadap lingkungan sosio-ekonomisnya di Pulau Jawa.<ref>{{Cite journal|last=Hengky|first=S. H.|date=2013-09|title=Envisaged the potential of sustainable sacred tourism in Java Indonesia|url=http://ijbssnet.com/journals/Vol_4_No_12_Special_Issue_September_2013/13.pdf|journal=International Journal of Business and Social Science (IJBSS)|language=en|volume=4|issue=12|pages=123–127|issn=2219-1933}}</ref>
 
=== Gebyar Ritual 1 Suro ===
Gebyar Ritual 1 Suro merupakan sebuah perayaan ritual yang dimulai semenjak tahun 2000. Pada acara ini, tumpeng-tumpeng di[[kirab]] dari gapura paling bawah (''stanplat'') hingga pesarean. Tumpeng-tumpeng diletakkan pada ''jolen'' atau wadah tumpeng yang dihias berbagai bentuk serta diiringi lagu dan nyanyian bernuansa tradisional Jawa, Islam, China, dan musik modern. Perayaan ditutup dengan pembakaran ''sangkala'' yang melambangkan keburukan manusia.<ref>{{cite web|url=http://gunungkawi.synthasite.com/acara.php|authors=|title=GEBYAR RITUAL 1 SURO|year=|location=|publisher=|date=|accessdate=1-8-2016}}</ref>
 
=== Ziarah spiritual ===
 
==== Syukuran ====
Para peziarah yang hendak mengunjungi pesarean wajib mendaftarkan syukuran pada loket di depan gerbang masuk menuju komplek pesarean. Syukuran dilaksanakan pada pukul 10.00, 15.00, dan 21.00 WIB. Peziarah dapat membawa persembahan berupa bunga yang banyak dijual pada stan-stan menuju komplek pesarean atau [[tumpeng]] yang dapat dibeli di loket. Persembahan diterima oleh juru kunci untuk diteruskan ke depan makam.<ref name=intisari/> Setelah syukuran selesai, peziarah dapat membawa pulang tumpeng yang diletakkan di atas [[tampah]] dan dilengkapi berbagai lauk seperti ayam utuh.
 
==== Air janjam ====
Air janjam merupakan nama yang digunakan untuk merujuk air yang ditampung pada dua buah guci tanah liat kuno peninggalan Eyang Djoego. Kedua guci tersebut semenjak dulu digunakan untuk menampung air yang digunakan untuk pengobatan.<ref name=miscel>{{cite web|url=http://gunungkawi.synthasite.com/miscellanous.php|authors=|title=Hal-Hal Unik di Area Wisata Ritual Gunung Kawi|year=|location=|publisher=|date=|accessdate=}}</ref>
 
==== Pohon dewandaru ====
Pohon dewandaru atau ''pohon kesabaran'' ditanam oleh Eyang Djoego untuk melambangkan keamanan pada daerah Wonosari. Para peziarah memiliki kepercayaan untuk menunggu gugurnya buah, daun, atau ranting pohon tersebut untuk digunakan sebagai jimat pemberi kekayaan.<ref name=miscel/> Menurut legenda, pohon tersebut berasal dari tongkat Eyang Djoego yang ditancapkan ke tanah agar wilayah Gunung Kawi aman dan bebas gangguan dari siapapun, baik manusia maupun makhluk halus.<ref>{{cite news|url=http://daerah.sindonews.com/read/1004593/29/gunung-kawi-pusat-klenik-jawa-china-1432413486/5|authors=S.M. Said|title=Gunung Kawi, Pusat Klenik Jawa-China (6)|publisher=SindoNews|date=25-5-2015|accessdate=1-8-2016}}</ref> Banyak peziarah yang duduk-duduk di halaman sekitar untuk menunggu gugurnya bagian tanaman dewandaru.<ref name=intisari/>
 
==== Klenteng ====
Di dekat komplek pesarean sebelum memasuki halaman padepokan terdapat sebuah [[klenteng]] tempat beribadah umat [[agama Khonghucu|Konghucu]] dan [[agama Buddha|Buddhis]]. Klenteng ini memiliki junjungan utama [[Kwan Im|Dewi Kwan Im]].<ref name=intisari/>