Serat pangan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 138:
}}
</ref> Berdasarkan kelarutannya serat pangan terbagi menjadi dua yaitu serat pangan yang terlarut dan tidak terlarut.<ref name="Meyer"/> Serat pangan terlarut meliputi [[pektin]], beta glukan, galaktomanan, gum, serta beberapa oligosakarida yang tidak tercerna termasuk inulin didalamnya, sedangkan serat tidak larut meliputi [[lignin]], [[selulosa]], dan hemiselulosa.<ref name="Meyer"/>
== Deskripsi ==
Serat adalah agian dari makanan yang tidak dapat dihidrolisis atau dicerna oleh enzim pencernaan. Serat pangan juga dikenal seagai serat pangan adalah agian tumuhan yang dapat dikonsumsi dan terdiri dari karohidrat yang menahan pencernaan dan penyerapan di usus halus manusia dan mengalami proses fermentasi seagian atau seluruhnya di usus. Definisi lain dari serat adalah komponen karohidrat kompleks yang dapat dicerna oleh akteri pencernaan tetapi tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Serat makanan juga non-nutrisi tidak memerikan energi atau nutrisi karena tidak dapat dicerna oleh enzim pencernaan. Secara umum ada 2 jenis serat berdasarkan kelarutannya dalam air yaitu serat tidak larut dan serat larut air. Serat tidak larut biasanya merupakan bagian dari dinding sel keras tanaman.
== Manfaat ==
Baris 171 ⟶ 174:
|| Menurunkan risiko terkena [[kanker usus]]<ref>{{cite journal |last= |first= |author=Constantine Iosif Fotiadis|coauthors= Christos Nikolaou Stoidis, Basileios Georgiou Spyropoulos, Eleftherios Dimitriou Zografos|date= November 14, 2008 |title= Role of probiotics, prebiotics and synbiotics in chemoprevention for colorectal cancer|journal= World Journal of Gastroenterology|volume= |series= 14|issue= 42|page= 6454|publisher= [http://www.wjgnet.com The WJG Press]|location= |issn= 1007-9327|bibcode= |url= http://www.wjgnet.com/1007-9327/14/6453.pdf|format= [[PDF]]|accessdate= 22 April 2009}}</ref>
|}
== Jenis-jenis ==
Berdasarkan kelarutannya, serat pangan terbagi menjadi dua yaitu:
* Serat pangan yang terlarut (''soluble dietary fiber''), termasuk dalam serat ini adalah pektin dan gum merupakan bagian dalam dari sel pangan nabati.
* Serat pangan tidak terlarut (''insoluble dietary fiber''), termasuk dalam serat ini adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin, yang banyak ditemukan pada serealia, kacang-kacangan, dan sayuran.
Sedangkan serat pangan yang didasarkan pada fungsinya dibagi menjadi 3 fraksi utama, yaitu:
* Polisakarida struktural yang terdapat pada dinding sel, yaitu selulosa, hemiselulosa dan substansi pekat.
* Non-polisakarida struktural yang sebagian besar terdiri dari lignin.
* Polisakarida non-struktural, yaitu gum dan agar-agar.
Serat pangan terlarut yang ditambahkan pada produk makanan akan meningkatkan kekentalan produk sehingga dapat membentuk gel. Penambahan tersebut juga dapat mempertahankan fermentasi dengan menyuplai makanan bagi bakteri dan kandungan cairan. Apabila dikonsumsi serat larut air akan memberikan efek kenyang dan menurunkan kecepatan pengosongan lambung sehingga menjadi tidak mudah lapar. Kondisi itulah yang kemudian menurunkan keinginan makan seseorang sehingga kadar gula dalam tubuh bisa terjaga dan menurunkan risiko diabetes dan obesitas. Karena itulah makanan berserat sering disarankan pada sesi konsultasi diet maupun konsultasi gizi. Sedangkan, serat pangan tidak terlarut dapat mengurangi risiko diabetes mellitus tipe 2, mengurangi resistensi insulin, memperbaiki kesehatan usus serta menormalkan pergerakan usus.
== Referensi ==
|