Muhammad al-Mahdi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 19:
{{Eskatologi Islam}}
'''Muḥammad al-Mahdī''' (lahir [[868]]) ([[Bahasa Arab]]: محمد المهدى) adalah [[Imamah|Imam]] [[Syi'ah]] ke-12 dan terakhir. Kalangan [[Syi'ah]] percaya bahwa [[Imam Mahdi]] dilahirkan tahun 868 sebagai '''Muhammad''' bin [[Hasan al-Asykari|Hasan]] bin [[Ali al-Hadi|Ali]]. Imam ke-11 meninggal pada tanggal 8 Rabiulawal 874, sejak saat itu, anaknya Muhammad menjadi Imam. Seperti Nabi, namanya Muhammad dan nama panggilannya Abu al-Qasim. Menurut Dua Belas Syi'ah, Hujjat ibn Hasan lahir di Samarra pada pertengahan [[Syakban|Sya'ban]] pada tahun 255 atau 256 H;{{sfn|Amir–Moezzi|1996}} Ia menjadi Imamah pada usia lima tahun setelah kematian ayahnya. Setelah kematian [[Hasan al-Askari|Hasan Askari]], Mahdi berkomunikasi dengan Syiah hanya melalui empat duta besar atau wakil. Setelah periode tujuh puluh tahun - [[
Kepercayaan pada Imam yang Absen memiliki banyak berkah bagi kaum Syi'ah yang teraniaya. Ketegangan dengan penguasa Sunni mereda karena Imam yang tidak hadir memiliki potensi ancaman yang lebih kecil daripada Imam yang sekarang (seperti para Imam sebelumnya). Keyakinan akan munculnya Imam Absen juga menjadikan ekspektasi sebagai alternatif dari tantangan yang sedang berlangsung dari sistem politik yang berkuasa. Selain itu, keyakinan akan munculnya Imam Absen membantu kaum
== Referensi ==
|