Menurut penceritaan lain yaitu Drs. Tashadi yang menulis dalam ''Budaya Spiritual dalam Situs Keramat di Gunung Kawi Jawa Timur'' terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan di tahun 1994, penyakit yang disembuhkan adalah "wabah penyakit hewan di desa Sonan" pada tahun 1860. Tidak dituliskan secara khusus wabah penyakit yang disembuhkan.<ref name=":6">Drs. Tashadi dkk (1994), hlm. 19.</ref>
Tan Kie Lam, seorang murid Eyang JugoDjugo, pernah sakit. Oleh Eyang Sudjo, ia kemudian dimandikan dengan guci peninggalan Eyang JugoDjugo. Sakitnya sembuh dan ia pun menjadi murid di padepokan Eyang Sudjo dan tinggal di Gunung Kawi. Merasa ingin mengikuti ritual Tionghoa untuk menghormati kedua guru besar tersebut, ia kemudian membangun klenteng di dekat padepokan.<ref name=":7">{{Cite web|last=Said|first=SM|date=2015-05-25|title=Gunung Kawi, Pusat Klenik Jawa-China|url=https://daerah.sindonews.com/berita/1004593/29/gunung-kawi-pusat-klenik-jawa-china|website=SINDOnews|language=id-ID|archive-url=https://archive.ph/QDekc|archive-date=2022-01-31|access-date=2022-01-31}}</ref>