Suku Kayuagung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
RaFaDa20631 (bicara | kontrib)
k Mengubah tingkat perlindungan pada "Suku Kayuagung": semoga kondusif. ([Sunting=Hanya untuk pengguna terdaftar otomatis] (selamanya) [Pindahkan=Hanya untuk pengurus] (kedaluwarsa 3 Februari 2022 09.17 (UTC)))
Advthv (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 1:
{{ethnic group|
|group=Suku Orang Kayuagung
|native_name= {{small|''Jime Kiyagong''<br>''Komering Onyi''<br>''Jime Owam''}}
|image=
|image= [[Berkas:Midang Bebuke Komering Kayuagung.jpg|400px]]
|image_caption=
|poptime='''65-+23.000-68.000 jiwa'''.<ref name=KA>{{cite web|url=https://joshuaproject.net/people_groups/12597/ID|title=Kayu Agung People in Indonesia|last=|first=|web=|publisher=www.joshuaproject.net|accessdate=3 April 2019}}</ref>
|popplace=[[Sumatra Selatan]]<br> ([[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], dan [[PalembangSumatra Selatan]]){{br}}
|langs=[[Bahasa Komering|Komering Kayuagung]] dan {{•}}[[bahasaBahasa Indonesia|Indonesia]]{{•}}[[Bahasa Palembang|Melayu Palembang]]
|rels= Sebagian besar [[Islam]]
|rels=Mayoritas [[Islam]] > 99,90%<br> sebagian kecil [[Kristen Protestan]] 0,10% <ref name=KA/>
|related= [[Suku OganMelayu-Indonesia|Melayu]], [[Suku Komering]], {{•}}[[Suku Lampung]], [[Suku Melayu|Lampung]]
}}
 
'''Suku Kayuagung''' atau '''Komering Kayuagung''' adalah suku asli [[Indonesia]] yang berasal dari kabupaten [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|Ogan Komering Ilir]], provinsi [[Sumatra Selatan]]. Komunitas suku ini umumnya tinggalterdapat di Kotabeberapa wilayah/kecamatan di kabupaten Ogan Komering Ilir. Masyarakat Komering Kayuagung, Kabupatendengan jumlah yang signifikan saat ditemukan di [[Kayuagung, Ogan Komering Ilir|kecamatan danKayuagung]] seputaranyang provinsimerupakan Sumatraibukota/pusat Selatanpemerintahan dari [[Kabupaten Ogan Komering Ilir|kabupaten Ogan Komering Ilir]]. Mayoritas masyarakat subsukusub-suku Kayuagung memeluk agama Islam dan umumnya bekerja sebagai petani.<ref name=KAYUAGUNG>{{cite web|url=http://www.wacana.co/2012/03/suku-kayu-agung-sumatera-utara/|title=Suku Kayuagung, Sumatra Selatan|last=|first=|website=www.wacana.co|accessdate=6 April 2019}}{{Pranala mati|date=Mei 2021 |bot=InternetArchiveBot |fix-attempted=yes }}</ref> Budaya dan adat istiadat yang masih
terjaga hingga kini ialah Adat Lamaran dan Tari Penguton Kayuagung. Suku Kayuagung adalah salah satu bagian dari kelompok etnik/subsuku etnis Komering.
 
== Adat Istiadat & Kebudayaan ==
 
Suku Kayuagung menganut garis keturunan "Bilateral" dimana garis keturunannya bisa dari pihak bapak atau bisa juga dari pihak ibu.<ref name=KAYUAGUNG/> Adat dan budaya yang masih terjaga di suku Kayuagung ialah adat lamaran pernikahan dan tari penguton.
 
=== Adat Lamaran ===
 
Salah satu adat istiadat suku Kayuagung yang masih dijaga hingga saat ini adalah adat lamaran pernikahan. Adat yang yang sudah ada sejak abad 15 ini, bisebarkan dari Lampung, hingga akhirnya diadopsi oleh suku Kayuagung. Seorang tetua adat dan mantan sekretaris adat suku Kayuagung, Yusrizal, mengatakan bahwa proses pernikahan dalam suku Kayuagung terbilang lama.<ref name=NIKAH>{{cite web|url=http://palembang.tribunnews.com/amp/2016/11/27/adat-lamaran-kayuagung-hingga-kini-masih-eksis|title=Adat Lamaran Kayuagung Hingga Kini Masih Eksis|last=|first=|website=www.palembang.tribunnews.com|accessdate=6 April 2019}}</ref> Pertama yang dilakukan ialah ''Nyelabang'' dimana pihak laki-laki akan mengutus setidaknya dua orang (orang tua) untuk mendatangi rumah calon mempelai perempuan. Dalam hal ini, pihak keluarga laki-laki akan menyampaikan niat bahwa anak bujangnya hendak menikahi anak gadis mereka, apakah disetujui oleh si perempuan dan keluarganya atau tidak. Jika setuju, akan disepakati proses pernikahan mana yang akan diadakan. Setidaknya ada 4 kategori pernikahan suku Kayuagung.<ref name=NIKAH/>
 
==== Sitinong-tinong ====
 
Istilah Sitinong-tinong ini diartikan sebagai lamaran yang tidak perlu memakai adat. Proses lamaran pernikahan hingga Ijab pernikahan dilakukan secara sederhana dan cepat. Hal ini dilakukan biasanya untuk menjaga nama baik kedua belah pihak. Kasus kehamilan sebelum pernikahan, bisa menjadi salah satu penyebab diadakan adat lamaran Sitinong-tinong. Selain itu, alasan calon mempelai laki-laki dalam masa tugas pekerjaan yang mendesak, bisa juga mengadakan adat lamaran Sitinong-tinong.<ref name=NIKAH/>
 
==== Sipinong-pinong ====
 
Kategori kedua ialah Sipinong-pinong. Untuk kategori kedua ini kebanyakan diadakan dimalam hari, dan prosesnya membutuhkan waktu selama empat hari. Dimulai dengan Ijab Kabul yang diadakan di rumah pihak laki-laki. Setelah selesai ijab, pengantin perempuan akan dihantarkan kembali ke rumah orang tuanya oleh pihak laki-laki. Setelah itu, si istri akan menginap di rumah orangtuanya selama empat hari lamanya (disebut juga ''Anan Tuwui''), sedangkan sang suami harus kembali ke rumahnya. Namun, selama proses ini, sang suami harus menghantarkan makanan dan lauk-pauk setiap pagi hari selama empat hari.<ref name=NIKAH/>
 
Baris 26 ⟶ 33:
 
==== Pinang Dibelah Dua ====
 
Adat yang ketiga adalah adat Pinang Dibelah Dua. Ini merupakan istilah sederhana bagi suku Kayuagung, yang artinya ialah perbagian sama rata, dan dimaknai sebagai persedekahan dalam waktu bersamaan. Adat yang satu ini dilakukan atas kesepakatan bersama dimana pihak laki-laki (''upaian'') dan pihak perempuan sama-sama mengundang sanak saudara masing-masing dan melangsungkan pernikahan di rumah pengantin laki-laki.<ref name=NIKAH/>
 
Baris 31 ⟶ 39:
 
==== Mabang Handak ====
 
Yang terakhir adalah adat Mabang Handak. Arti dari Mabang Handak adalah "burung putih", ini merupakan simbol kekayaan atau orang ningrat. Adat yang keempat bisa diartikan sebagai adat persedekahan yang umumnya hanya bisa diadakan oleh orang kaya atau bangsawan. Lamanya adat ini bisa memakan waktu selama tujuh hari.<ref name=NIKAH/>
 
Baris 38 ⟶ 47:
 
=== Tari Penguton ===
 
Tari Penguton berasal dari kata "Uton" yang dalam bahasa Kayuagung artinya ialah Penyambutan.<ref name=UTON>{{cite web|url=http://etnikom.com/tari-penguton-kayuagung/|title=Tari Penguton Kayuagung|last=|first=|website=www.etnikom.com|accessdate=6 April 2019|archive-date=2019-04-07|archive-url=https://web.archive.org/web/20190407093531/http://etnikom.com/tari-penguton-kayuagung/|dead-url=yes}}</ref> Tari Penguton adalah sebuah tarian khas suku Kayuagung dalam menyambut tamu yang datang ke Kota Kayuagung. Tarian ini umumnya dilakukan oleh sembilan orang yang dalam bahasa Kayuagung disebut "Morge Siwe". Diyakni bahwa tarian ini adalah cikal bakal lahirnya [[Tari Gending Sriwijaya]].<ref name=UTON/> Pada umumnya dibawakan oleh kaum perempuan saja.
 
Baris 45 ⟶ 55:
 
== Bahasa ==
Suku Kayuagung memiliki bahasa sendiri yakni bahasa Kayuagung, secara khusus di Kayuagung bahasa ini digunakan sebagai bahasa sehari-hari. Bahasa ini sedikit mirip dengan bahasa Melayu Palembang dengan intonasi yang sedikit mendayu-dayu. Selain itu dialek suku Kayuagung juga berdialek Ogan, sebagai suku yang paling dekat dengam suku Kayuagung.<ref name=BAHASA2>{{cite web|url=https://lifestyle.okezone.com/amp/2017/03/14/406/1642096/yuk-kenali-suku-suku-di-sumatera-selatan-part-1?page=2|title=Yuk, Kenali Suku-suku di Sumatra Selatan|last=|first=|website=www.lifestyle.okezone.com|accessdate=6 April 2019}}</ref>
 
Selain bahasaSuku Kayuagung itumemiliki bahasa sendiri yakni bahasa Kayuagung, beberapasecara etniskhusus di Kayuagung menggunakanbahasa ini digunakan sebagai bahasa lainsehari-hari. diBahasa ini termasuk salah satu varian/dialek dari [[Bahasa Komering|bahasa Komering]]. Kosakata bahasa ini mempunyai kemiripan dan beberapa daerahpersamaan dengan bahasa Melayu Palembang. Logat dari bahasa ini memiliki kemiripan dengan logat Ogan. Selain itu, dialek Kayuagung juga terdengar seperti dialek/bahasa lainnya di desaSumatra TanjungSelatan Rancingseperti Musi dan desaPegagan Celikah,dengan masyarakatciri sukukhas Kayuagungakhiran menggunakankata bahasadiakhiri Pegagan.huruf "E" dengan pengucapan seperti "ember" (e talling)<ref name=BAHASABAHASA2>{{cite web|url=https://okikablifestyle.bpsokezone.go.idcom/statictableamp/20162017/03/2114/22406/nama1642096/yuk-namakenali-suku-bahasa-yang-digunakan-dan-lokasi-tempat-tinggalsuku-di-kabupatensumatera-oganselatan-komeringpart-ilir.html1?page=2|title=Nama-namaYuk, Kenali Suku Bahasa yang Digunakan dan Lokasi Tempat Tinggal-suku di KabupatenSumatra OKISelatan|last=|first=|website=www.okikablifestyle.bpsokezone.go.idcom|accesadateaccessdate=6 April 2019}}</ref>.
 
Selain bahasa Kayuagung itu sendiri, beberapa etnis Kayuagung menggunakan bahasa lain di beberapa daerah, seperti di desa Tanjung Rancing dan desa Celikah, masyarakat suku Kayuagung menggunakan bahasa Pegagan<ref name=BAHASA>{{cite web|url=https://okikab.bps.go.id/statictable/2016/03/21/22/nama-nama-suku-bahasa-yang-digunakan-dan-lokasi-tempat-tinggal-di-kabupaten-ogan-komering-ilir.html|title=Nama-nama Suku Bahasa yang Digunakan dan Lokasi Tempat Tinggal di Kabupaten OKI|last=|first=|website=www.okikab.bps.go.id|accesadate=6 April 2019}}</ref>. Namun juga sebagian ada juga yang menggunakan bahasa Ogan, banyak dari masyarakat Kayuagung (terutama anak muda) juga menggunakan bahasa Melayu Palembang sebagai bahasa sehari-hari/bahasa dalam pergaulan sehari-hari. Hal ini dikarenakan bahasa Melayu Palembang dijadikan lingua franca di Sumatra Selatan atau bahasa pemersatu di Sumatra Selatan. Meski begitu, bahasa Indonesia masih menjadi bahasa utama untuk komunikasi sehari-hari antar etnis yang berbeda.
 
== Agama ==
 
Bisa dikatakan bahwa hampir semua sukumasyarakat Kayuagung memeluk agama [[Islam]]. Namun, masih banyak diantara mereka yang masih memegang kepercayaan lama yang percaya pada roh-roh. Sebagai contoh, pada saat memandikan mayat salah seorang warga yang meninggal dunia, mereka akan memandikannya disertai dengan campuran berbagai macam bunga berwarna-warni. Hal ini dilakukan supaya arwah yang meninggal lupa untuk kembali ke rumah melainkan pergi ke alam baka.<ref name=KAYUAGUNG/> Beberapa warga juga percaya bahwa arwah-arwah orang meninggal bisa tinggal ditempat-tempat keramat.<ref name=BAHASA2/>
 
== Pekerjaan ==
 
Kebanyakan masyarakat suku Kayuagung bekerja sebagai petani, namun menggarap pertanian lebih dilakukan pada musim penghujan karena kawasan Ogan Komering Ilir dan secara khusus kawasan [[Kota Kayu Agung, Ogan Komering Ilir|Kota Kayu Agung]] berupa rawa. Beberapa warga juga menjadi pedagang khususnya di kota Kayu Agung, dan ada juga yang membuat gerabah.<ref name=KAYUAGUNG/>