Kelapa sawit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
menghapus
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 62:
Karena minyak kelapa sawit mengandung lebih banyak [[lemak jenuh]] daripada minyak yang terbuat dari kanola, jagung, biji rami, kacang kedelai, safflower, dan bunga matahari, minyak kelapa sawit dapat tahan terhadap panas yang ekstrem dan tahan terhadap oksidasi.<ref>{{Cite journal|doi=10.1002/ejlt.200600192 |title=Frying performance of a sunflower/palm oil blend in comparison with pure palm oil |year=2007 |last1=De Marco |first1=Elena |last2=Savarese |last3=Parisini |last4=Battimo |last5=Falco |last6=Sacchi |journal=European Journal of Lipid Science and Technology |volume=109|issue=3 |pages=237–246 |first2=Maria |first3=Cristina |first4=Ilaria |first5=Salvatore |first6=Raffaele}}</ref> Ini tidak mengandung [[lemak trans]], dan penggunaannya dalam makanan telah meningkat sebagai hukum pelabelan makanan dan telah mengubah dalam penentuan kandungan lemak trans. Minyak dari ''Elaeis guineensis'' juga digunakan sebagai [[biofuel]].
 
Penggunaan minyak kelapa sawit oleh manusia telah dilakukan sekitar 5.000 tahun yang lalu di pesisir barat Afrika. Minyak kelapa sawit juga ditemukan pada akhir abad ke-19 oleh para arkeolog di sebuah makam di [[Abydos]] yang berasal dari 3000 SM.<ref name=Kiple>{{cite book |title=The Cambridge World History of Food |editor1-last=Kiple |editor1-first=Kenneth F. |editor2-last=Conee Ornelas |editor2-first=Kriemhild |year=2000 |publisher=Cambridge University Press |location= |isbn=0521402166 |page= |pages= |url=http://www.cambridge.org/us/books/kiple/palmoil.htm |accessdate=30 August 2012 |deadurl=yes |archiveurl=https://web.archive.org/web/20121020201103/http://www.cambridge.org/us/books/kiple/palmoil.htm |archivedate=20 October 2012 |df= }}</ref> Diperkirakan pedagang Arab membawa kelapa sawit ke Mesir.<ref name=Obahiagbon>{{cite journal |last1=Obahiagbon |first1=F.I. |year=2012 |title=A Review: Aspects of the African Oil Palm (''Elaeis guineesis'' Jacq.) |journal=American Journal of Biochemistry and Molecular Biology |volume= |issue= |pages=1–14 |publisher= |doi=10.3923/ajbmb.2012 |url=http://docsdrive.com/pdfs/academicjournals/ajbmb/0000/38799-38799.pdf |accessdate=30 August 2012}}</ref>
 
''Elaeis guineensis'' sekarang banyak dibudidayakan di negara-negara tropis di luar Afrika, khususnya [[Malaysia]] dan [[Indonesia]] yang bersama-sama menghasilkan minyak kelapa sawit dan menjadi pemasok besar dunia.