Fonetik akustik: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
memperbaiki salah penulisan |
Dian (WMID) (bicara | kontrib) Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 1:
'''Fonetik
▲'''Fonetik Akustik''' merupakan ilmu bahasa yang menganalisis [[bunyi bahasa]] menurut aspek fisiknya sebagai getaran udara. Misalnya, apabila memetik alat musik gitar, udara akan bergetar dan senar yang dipetik akan mengeluarkan bunyi yang dapat dinikmati keindahannya. Begitu juga dengan bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia, alat artikulator (lidah), dan alat [[artikulasi]] (titik sentuk lidah, seperti gigi, langit-langit). Kajian [[fonetik]] akustik yang lebih lanjut akan lebih baik apabila dilakukan di laboratorium bahasa yang mempunyai perangkat elektronik yang bisa mengukur dan membedakan berbagai bunyi bahasa.<ref>{{Cite book|last=Suhardi|date=2013|title=Pengantar Linguistik Umum|location=Yogyakarta|publisher=Ar-Ruzz Media|isbn=978-602-313-345-1|pages=79|url-status=live}}</ref>
Fonetik akustik mempelajari bunyi bahasa sebagai peristiwa fisik atau fenomena alam. Bunyi-bunyi tersebut dianalisis frekuensi geratarannya, [[amplitudo]], intentitas, dan [[timbre]]<nowiki/>nya. Fonetik jenis ini banyak berhubungan dengan fisika.<ref>{{Cite book|last=Marsono|date=2018|title=Fonetik|location=Yogyakarta|publisher=Gajah Mada University Press|isbn=978-602-386-485-0|pages=3|url-status=live}}</ref> Bunyi yang keluar lewat mulut bergetar dan mengalir melalui udara. Dari getaran tersebut bunyi dapat ditangkap dan direkam. Fonetik ini disebut juga fonetik [[instrumental]].<ref>{{Cite book|last=Hidayatullah|first=Moch. Syarif|date=2017|title=Cakrawala Linguistik Arab|location=Jakarta|publisher=Grasindo|pages=38|url-status=live}}</ref>
Dalam pembahasan fonetik akustik, wujud bunyi bahasa biasanya digambarkan ke dalam [[spektrum]], ''waveform'' atau spektogram. Fonetik akustik masuk ke dalam kajian
== Kegunaan ==
Baris 11 ⟶ 9:
== Perkembangan Fonetik Akustik ==
Perkembangan fonetik akustik dapat dilihat melalui berbagai perspektif, contohnya dari perspektif karya-karya penelitian terdahulu atau dari perspektif para pakar yang pernah mengembangkan ilmu ini.
Instumen yang dapat menggambarkan bunyi berkembang pada abad ke-18. Pada 1840-an, seorang psikolog Jerman bernama Carl Ludwig membuat alat yang disebut kimograf, kimograf memiliki arti ‘penulis gelombang’. Awalnya kimograf digunakan dalam dunia kesehatan, yaitu untuk memonitori tekanan darah. Pada 1908. Seorang linguis Prancis bernama Rousselot berinisiatif untuk menggunakan kimograf untuk mengamati bunyi tuturan. Cara kerja kimograf dan komponen-komponennya dapat dikatakan sederhana. Komponen utama alat ini adalah selang karet, pena, dan silinder besar. Walupun kimograf adalah alat yang sederhana, alat ini sangat membantu para ahli fonetik saat
Pada 1915 diciptakan alat baru yang disebut osilograf. Fonetik akustik merasakan perkembangan baru setelah diciptakannya alat ini. Berkat osilograf, para ahli fonetik lebih mudah mengamati komponen-komponen akustik bunyi. Awalnya, alat ini dipakai untuk mengamati perubahan arus listrik, tetapi dalam perkembangannya alat ini digunakan secara luas di berbagai macam bidang, termasuk fonetik. Osilograf memiliki dua jenis, yaitu osilograf elektromagnetik dan olioskop. Dari kedua jenis osolograf ini, osiloskop lebih banyak digunakan dalam penelitian akustik. Dengan diciptakannya osilograf, kajian fonetik akustik lebih mudah dan lebih efisien. Keadaan ini memotivasi lebih banyak orang untuk mengkaji tuturan bahasa pada jenis akustik.<ref>{{Cite book|last=Irawan|first=Yusuf|date=2015|title=Fonetik Akustik|location=Bandung|publisher=Agkasa|isbn=978-623-340-011-4|pages=20|url-status=live}}</ref> Banyak karya-karya penelitian fonetik akustik yang menggunakan jasa osilograf.
Pada 1951, spektograf mulai dipublikasikan secara komersial oleh Kay
== Referensi ==
|