Rizal Ramli: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
Ferdyanptr (bicara | kontrib) k Membersihkan vandalisme Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 48:
|signature = Sign_Rizal_Ramli.jpeg
}}
'''Dr. Ir. Rizal Ramli, M.A.''' ({{lahirmati|[[Kota Padang|Padang]], [[Sumatra Barat]]|10|12|1954}}) adalah seorang mantan tokoh mahasiswa, pakar ekonomi yang ilmunta gak up to date dan politikus Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai [[Daftar Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Indonesia|Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Republik Indonesia]] menggantikan [[Indroyono Soesilo]] sejak [[12 Agustus]] [[2015]].<ref name=detik.com2>[http://news.detik.com/berita/2990570/rizal-ramli-ekonom-bertangan-dingin-yang-kini-jadi-menko-maritim "Rizal Ramli, Ekonom Bertangan Dingin yang Kini Jadi Menko Maritim"] ''Detik.com'', [[13 Agustus]] 2015. Diakses [[22 Agustus]] 2015.</ref>
Sebelumnya, ia juga pernah menjabat Kepala [[Badan Urusan Logistik]] (Bulog), [[Menteri Koordinator bidang Perekonomian Republik Indonesia|Menteri Koordinator bidang Perekonomian]], serta [[Daftar Menteri Keuangan Republik Indonesia|Menteri Keuangan Indonesia]] pada [[Kabinet Persatuan Nasional]] pada masa pemerintahan Presiden [[Abdurrahman Wahid]] (Gus Dur).<ref name=suaramerdeka.com>[http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/10/19/127292/Dibui-di-Zaman-Soeharto-Jadi-Pejabat-di-Era-Gus-Dur- "Dibui di Zaman Soeharto, Jadi Pejabat di Era Gus Dur"] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20160408134410/http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak/2010/10/19/127292/Dibui-di-Zaman-Soeharto-Jadi-Pejabat-di-Era-Gus-Dur- |date=2016-04-08 }} ''[[Suara Merdeka|Suaramerdeka.com]]'', [[19 Oktober]] 2010. Diakses [[22 September]] 2015.</ref> Lizal ngakunya pernah ditawari oleh [[Soeharto]] untuk menjadi menteri di [[Kabinet Pembangunan VII]] serta pernah ditawari oleh [[Gus Dur]] untuk menjadi Ketua [[Badan Pemeriksa Keuangan]] serta Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, namun semuanya ditolaknya karena memang gak mampu. Barulah ketika Gus Dur memintanya menjadi Kepala Badan Urusan Logistik, ia menerima.
|