Atta Halilintar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 44:
Atta Halilintar merupakan anak sulung dari kesebelasan [[Gen Halilintar]]. Dia merupakan putra pertama dari pasangan perantau [[Orang Minangkabau|Minangkabau]], [[Halilintar Anofial Asmid]] (ayah) dan [[Lenggogeni Faruk]] (ibu). Atta telah mewarisi jiwa usaha dari kedua orang tuanya. Bisnis orang tuanya sempat mengalami kesulitan saat mereka sekeluarga tinggal di [[Malaysia]], dan ini membuat Atta belajar untuk berbisnis. Bahkan ketika masih sekolah dasar (SD), Atta sudah menjual makanan seperti roti, ''sandwich'', dan mainan anak-anak.<ref name=":0">{{Cite book|title=Kesebelasan Gen Halilintar: My Brother My Builder, Malaysia My Second Home|last=Lenggogeni|first=Faruk|first5=|publisher=Gen Halilintar Media|year=2018|isbn=978-602-72143-2-3|location=|page=}}</ref>
Saat berumur 1113 tahun, Atta merintis bisnis kecil-kecilan dengan menjual nomor perdana. Usahanya ini pun berkembang hingga Atta memiliki konter. Setelah usaha kartu perdana-nya sukses. Atta mencoba usaha baru dengan menjual kendaraan bekas. Dulunya banyak sekali orang-orang sempat tidak percaya akan kesuksesannya karena usianya yang bisa terbilang terlalu muda. tetapi untungnya dia berhasil dan telah sukses dalam menjalankan bisnisnya. Selain kedua usaha tersebut, Atta menjual ponsel buatan [[Republik Rakyat Tiongkok|Tiongkok]] dengan membuka toko pertamanya di [[Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan|Lebak Bulus, Jakarta Selatan]] sehingga memperoleh keuntungan mencapai Rp 1 miliar.
 
Sebelum terkenal, ibunya menulis buku bertajuk ''Kesebelasan Gen Halilintar: My Family My Team'' yang mengisahkan tentang perjalanan kehidupan keluarganya dengan sebelas anak dan keliling dunia tanpa bantuan pembantu dan pramusiwi. Satu persatu anggota Gen Halilintar dikenal masyarakat setelah menulis buku tersebut. Atta juga menciptakan kanal [[YouTube]] miliknya sendiri dengan konten-konten menarik dengan tidak ragu mengeluarkan uang puluhan juta untuk membeli perlengkapan untuk keperluan [[blog video]]nya atau yang kita kenal sebagai vlog.