Mahmud Muhammad Taha: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
GuerraSucia (bicara | kontrib) |
GuerraSucia (bicara | kontrib) |
||
Baris 108:
Penolakan ini membuatnya dilaporkan ke pengadilan syariat atas tuduhan penistaan agama pada November 1968. Pengadilan diminta untuk menyatakan Mahmud sebagai seorang murtad, menceraikannya dari istrinya, membubarkan partainya, dan memecat anggota kelompoknya dari jabatan pemerintahan. Walaupun yurisdiksi pengadilan ini hanya terbatas pada urusan [[hukum keluarga]], para hakim menyatakan Mahmud bersalah dan memerintahkannya untuk bertobat dalam waktu tiga hari. Mahmud sendiri menolak menghadiri sidang karena ia merasa pengadilan syariat di Sudan sudah terkontaminasi oleh imperialisme Inggris. Pada saat sidang, ia dan pengikutnya malah berdiri di koridor pengadilan dan membagikan buku-buku mereka. Pada hari yang sama, Mahmud menerbitkan sebuah selebaran yang mengkritik ikatan antara hakim syariat dengan penjajah Inggris: "Aku adalah lawan pertama dan yang paling keras kepala terhadap terorisme kolonialis di negeri ini ... Aku melakukannya ketika hakim-hakim syariat menjilat orang-orang Inggris."{{sfn|Thomas|2011|pp=133-135}}
Pengadilan ini melejitkan nama Mahmud. Koran-koran sekuler memuji Mahmud sebagai seorang "pahlawan nasionalis". Jumlah pengikut Mahmud juga meningkat pesat, dan Universitas Khartoum menjadi pusat kegiatan kelompok Jumhuri. Mahmud berhenti dari pekerjaannya sebagai insinyur dan mencurahkan perhatiannya kepada partainya. Sementara itu, putrinya, Asma, telah menyelesaikan pendidikannya di sekolah dan memulai program studinya di bidang hukum di Universitas Khartoum.{{sfn|Thomas|2011|pp=138}}
<!--
== Falsafah ==
|