Benito Mussolini: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
dewan besar > dewan agung
Baris 351:
Pangeran [[Galeazzo Ciano]], anak menantu dan menteri luar negeri Mussolini, menggambarkan berbagai sasaran luar negeri Mussolini dalam sebuah entri buku harian yang tertanggal 8 Desember 1938: [[Djibouti|Jibuti]] akan dipimpin berbarengan dengan Perancis; "Tunisia, kurang lebih sama; [[Korsika]], pulau Italia yang tidak pernah dibuat Perancis dan dengan demikian sebenarnya berada di bawah negara kita; perbatasan di [[sungai Var]]."<ref>Galeazzo, Ciano, ''Diary, 1937–1943'', Enigma Books, 2008, 624 p., {{ISBN|978-1929631025}}, p. 154.</ref> Dalam hal Savoia, yang bukan Italia "secara sejarah atau geografis", Mussolini mengklaim bahwa ia tidak tertarik. Pada 30 November 1938, Mussolini mengundang duta besar Perancis, [[André François-Poncet]] mendatangi pembukaan dewan perwakilan rakyat Italia. Dalam acara tersebut, para wakil rakyat mulai berteriak melawan Perancis: Italia harus menganeksasi "Tunis, Nicea, Korsika, dan Savoia!" Kemudian, mereka keluar dari bangunan menuju jalan membawa plakat yang bertuliskan Perancis harus memberikan Tunisia, Savoia dan Korsika kepada Italia.<ref>Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 p. 200.</ref> Premier Francis, Édouard Daladier, langsung menolak permintaan konsesi wilayah Italia tersebut. Pada musim dingin 1938–1939, Perancis dan Italia hampir berperang.<ref>Strang, Bruce ''On the Fiery Maret'', New York: Praeger, 2003 pp. 200–01.</ref>
 
Di bulan Januari 1939, perdana menteri Britania, [[Neville Chamberlain]], mengunjungi Roma. Dalam kunjungan itu, Mussolini menyadari bahwa meskipun Inggris memang benar-benar berhubungan baik dengan Italia dan siap memberikan beberapa konsesi, Inggris tetap tidak akan memutuskan hubungan baik dengan Perancis hanya demi hubungan Inggris-Italia yang lebih baik.{{sfn|Kallis|2002|p=153}} Sebagai akibatnya, Mussolini semakin tertarik atas penawaran aliansi militer Jerman, yang pertama kali dibuat pada bulan Mei 1938.{{sfn|Kallis|2002|p=153}} Pada bulan Februari 1939, Mussolini berpidato di depan Dewan BesarAgung FasisFasisme. Dalam pidato tersebut, ia menyatakan kepercayaannya bahwa kekuatan sebuah negara "tergantung pada posisi maritimnya" dan bahwa "Italia adalah seorang narapidana di daerah Mediterania; semakin banyak populasinya dan semakin kuat kekuatan militernya, semakin menderita pula ia atas pemenjaraannya. Jeruji penjara ini adalah Korsika, Tunisia, Malta dan Siprus; penjaga penjara adalah Gibraltar dan Suez".<ref>Cassels, Alan "Mussolini and the Myth of Rome" pp. 57–74 from ''The Origins of the Second World War Reconsidered A.J.P. Taylor and the Historians'' edited by Gordon Martel, London: Routledge, 1999 p. 67.</ref>
[[Berkas:Italienska_områden_1939.PNG|jmpl|[[Imperium Italia]] di tahun 1939]]
Arahan baru ini mendapatkan kritik. Pada 21 Maret 1939, saat pertemuan dengan Dewan BesarAgung FasisFasisme, [[Italo Balbo]] menuduh Mussolini sedang "menjilat sepatu bot Hitler". Ia mencela kebijakan luar negeri pro-Jerman sang Duce, mengatakan bahwa kebijakan itu merupakan bencana bagi Italia. Ia lanjut mengatakan bahwa "pembukaan Britania" masih terbuka lebar dan Italia tidak harus bersekutu dengan Jerman.{{sfn|Kallis|2002|p=97}} Meskipun banyak pemain lama seperti Balbo tidak terlalu suka hubungan dekat dengan Jerman, kendali penuh Mussolini terhadap mesin kebijakan luar negeri berarti bahwa perlawanan seperti ini tidak ada artinya. Perlawanan ini juga menunjukkan bahwa Mussolini tidak mendominasi Partai Fasis sepenuhnya, sebagaimana ditunjukkan oleh kenyataan bahwa ada orang seperti Balbo yang mencela, serta responsnya yang suam-suam kuku (menurut sejarawan Yunani, Aristoteles Kallis). Perlawanan yang sama tidak mungkin terjadi di Jerman, misalnya; tidak mungkin seorang ''gauleiter'' Hitler akan menyerangnya seperti Balbo menyerang Mussolini.{{sfn|Kallis|2002|p=97}} Pada bulan April 1939, Mussolini memerintahkan invasi Italia di Albania. Italia mengalahkan Albania hanya dalam waktu lima hari dan memaksa pelarian diri Raja [[Zog dari Albania]]. Hingga bulan Mei 1939, Blok Poros belum sepenuhnya resmi, tetapi pada bulan April itu Italia dan Jerman menandatangani [[Pakta Baja]], yang menggarisbawahi "pertemanan dan aliansi" antara Jerman dan Italia.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=The Italo-German Alliance, Mei&nbsp;22, 1939|url=http://astro.temple.edu/~rimmerma/Italo_German_alliance_1939.htm|publisher=astro.temple.edu|archive-url=https://web.archive.org/web/20110720055919/http://astro.temple.edu/~rimmerma/Italo_German_alliance_1939.htm|archive-date=20 Juli 2011|access-date=5 April 2008|url-status=dead}}</ref> Pakta Baja merupakan persekutuan militer ofensif dan defensif meskipun Mussolini hanya mau tanda tangan setelah menerima janji dari Hitler bahwa tidak akan ada perang selama tiga tahun ke depan. Raja [[Vittorio Emanuele III]] tidak terlalu menyukai pakta itu dan lebih menyukai persekutuan dengan sekutu-sekutu tradisional Italia, seperti Perancis. Ia pun khawatir mengenai implikasi persekutuan militer ofensif — kini, semua keputusan mengenai perang dan damai berada di tangan Hitler.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Victor Emanuel III|url=https://www.questia.com/library/encyclopedia/victor_emmanuel_iii.jsp|archive-url=https://web.archive.org/web/20110628222207/http://www.questia.com/library/encyclopedia/victor_emmanuel_iii.jsp|archive-date=28 Juni 2011|access-date=24 Agustus 2017|url-status=live}}</ref>
 
Hitler ingin menginvasi Polandia meskipun Ciano berkata bahwa invasi tersebut akan berujung pada perang dengan sekutu. Hitler mengabaikan komentar Ciano dan mengatakan bahwa Britania dan negara-negara Barat lainnya akan diam; ia kemudian menyatakan bahwa Italia harus menginvasi [[Yugoslavia]]. Penawaran itu amat menarik bagi Mussolini, tetapi pada masa itu perang dunia akan sangat berbahaya bagi Italia karena negara itu belum rampung memperbaiki kapabilitas militernya sejak pembangunan [[Imperium Italia]]. Lebih lagi, Victor Immanuel meminta netralitas. Maka, ketika Perang Dunia II meletus di Eropa pada 1 September 1939 dengan [[Penyerbuan Polandia]] dan Inggris dan Perancis menyatakan perang melawan Jerman, Italia tidak menjadi terlibat.<ref name="knox">{{Cite book|last=Knox|first=MacGregor|year=1986|url=https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&q=mussolini+non-belligerent&pg=PA44|title=Mussolini Unleashed, 1939–1941: Politics and Strategy in Fascist Italy's Last War|publisher=Cambridge University Press|isbn=978-0-521-33835-6|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055507/https://books.google.com/books?id=_PwCu_D-HiUC&pg=PA44&dq=mussolini+non-belligerent|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Namun, ketika tentara Jerman memenjarakan 183 profesor dari [[Universitas Jagielloński]] di [[Krakow]] pada 6 November 1939, Mussolini secara pribadi meminta Hitler membebaskan mereka. Hitler membebaskan 101 orang Polandia.<ref>{{Citation|title=Sonderaktion Krakau|url=http://www.polskieradio.pl/39/156/Artykul/717865,Sonderaktion-Krakau-brutalny-atak-na-polska-inteligencje|access-date=9 Februari 2017|archive-url=https://web.archive.org/web/20190929152314/https://www.polskieradio.pl/39/156/Artykul/717865,Sonderaktion-Krakau-brutalny-atak-na-polska-inteligencje|archive-date=29 September 2019|url-status=dead}}</ref>
Baris 386:
Pada tahun 1943, posisi militer Italia sudah tidak mampu dipegang lagi. Kekuatan Poros di Afrika Utara akhirnya dikalahkan dalam [[Kampanye Tunisia]] pada awal tahun 1943. Italia juga mengalami kekalahan besar di [[Front Timur (Perang Dunia II)|Front Timur]]. [[Invasi Sekutu ke Sisilia]] membawa perang tepat di pintu masuk Italia.{{sfn|Moseley|2004|p=}} Garis kandang Italia juga hancur lebur akibat pengeboman Sekutu. Pabrik di seluruh Italia gagal bergerak karena material mentah seperti batu bara dan minyak tidak ada. Makanan habis di mana-mana; makanan yang masih dijual, dijual dengan harga begitu mahal. Mesin propaganda Mussolini yang dulu ada di mana-mana sudah tidak lagi menangkap imajinasi masyarakat. Sejumlah besar orang Italia kini mendengarkan [[Radio Vatikan]] atau [[Radio London]] untuk mendapatkan berita yang lebih akurat. Ketidakpuasan semakin meluas di Maret 1943; terjadi gelombang mogok kerja dalam daerah utara Italia yang industrial, mogok kerja skala besar pertama sejak tahun 1925.<ref name="fital">{{Cite book|last=Whittam|first=John|year=2005|url=https://books.google.com/books?id=hHgMm6APG_0C&pg=PA129|title=Fascist Italy|publisher=Manchester University Press|isbn=978-0-7190-4004-7|access-date=3 Juni 2020|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Pada bulan Maret, sejumlah pabrik besar di [[Milan]] dan [[Turin]] berhenti beroperasi untuk mengamankan evakuasi bagi para keluarga buruh. Keberadaan Jerman di Italia amat mengubah persepsi masyarakat terhadap Mussolini, sampai-sampai ketika Sekutu menginvasi Sisilia, mayoritas warga sana menerima mereka sebagai pembebas.<ref>{{Cite news|date=8 Januari 2008|title=Modern era|url=http://www.bestofsicily.com/history3.htm|publisher=BestofSicily.com|archive-url=https://web.archive.org/web/20190304000544/http://www.bestofsicily.com/history3.htm|archive-date=4 Maret 2019|access-date=28 April 2008|url-status=live}}</ref>
 
Mussolini khawatir bahwa kemenangan Sekutu di Afrika Utara dapat memudahkan pergerakan Sekutu melewati Mediterania menuju Italia. Pada bulan April 1943, saat Sekutu hendak masuk ke Tunisia, Mussolini memohon Hitler untuk menegosiasikan perdamaian dengan Uni Soviet dan mengirimkan tentara Jerman ke barat untuk melindungi dari invasi Sekutu ke Italia. Sekutu mendarat di Sisilia pada 10 Juli 1943; dalam beberapa hari, tampak jelas bahwa tentara Italia sudah hampir hancur. Hitler kemudian memanggil Mussolini ke sebuah pertemuan di [[Feltre]] pada 19 Juli 1943. Waktu itu, stres Mussolini begitu terlihat jelas dan ia tidak bisa meladeni berbagai kesombongan Hitler. Rasa hatinya semakin menghitam ketika pada hari yang sama, [[Pengeboman Roma di Perang Dunia II|Sekutu mengebom Roma]], kali pertamanya kota itu menjadi target pengeboman. Sudah jelas terlihat bahwa Italia kalah dalam perang, tetapi Mussolini tidak bisa melepaskan dirinya dari persekutuan dengan Jerman. Pada titik ini, beberapa anggota tinggi pemerintahan Mussolini mulai berbalik dan mengkhianatinya, termasuk [[Dino Grandi]] dan Menteri Luar Negeri Ciano. Beberapa teman dekatnya sudah hampir melakukan kudeta dan Mussolini terpaksa memanggil Dewan BesarAgung FasisFasisme pada 24 Juli 1943. Pemanggilan ini adalah kali pertama Dewan BesarAgung FasisFasisme dipanggil sejak permulaan perang. Ketika ia mengumumkan bahwa Jerman sedang berpikir mengevakuasi daerah selatan, Grandi menyerangnya begitu hebat.{{sfn|Moseley|2004|p=}} Grandi membuka sebuah resolusi yang meminta raja melanjutkan kekuatan konstitusional penuhnya, yang dalam praktiknya berarti Mussolini menerima mosi tidak percaya. Mosi ini lolos dengan rasio suara 19 banding 8.<ref name="fital2">{{Cite book|last=Whittam|first=John|year=2005|url=https://books.google.com/books?id=hHgMm6APG_0C&pg=PA129|title=Fascist Italy|publisher=Manchester University Press|isbn=978-0-7190-4004-7|access-date=3 Juni 2020|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Mussolini tidak menunjukkan banyak reaksi meskipun mosi ini memperbolehkan raja memecatnya. Akan tetapi, ia bertanya kepada Grandi apakah mosi ini akan mengakhiri fasisme. Mosi tersebut, meskipun penting, tidak memiliki efek ''de jure'' karena secara legal perdana menteri hanya bertanggung jawab kepada raja.<ref name="Payne">{{cite book|last=Payne|first=Stanley G.|date=1996|title=A History of Fascism, 1914-1945|publisher=[[Routledge]]|isbn=0203501322|author-link=Stanley G. Payne}}</ref>
 
Meskipun mendapatkan perlawanan keras seperti ini, besok harinya Mussolini datang bekerja seperti biasa. Konon, ia memandang Dewan BesarAgung hanya sebagai badan penasehat dan ia tidak berpikir bahwa Mosi yang dikeluarkan kemarin akan memiliki dampak apa pun.<ref name="fital3">{{Cite book|last=Whittam|first=John|year=2005|url=https://books.google.com/books?id=hHgMm6APG_0C&pg=PA129|title=Fascist Italy|publisher=Manchester University Press|isbn=978-0-7190-4004-7|access-date=3 Juni 2020|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Sore itu, pukul lima, ia dipanggil ke istana kerajaan. Pada saat itu, Vittorio Emanuele sudah memutuskan untuk memecatnya. Sang Raja mempersiapkan pengawalan untuk Mussolini dan meminta kantor perdana menteri dikelilingi 200 [[Carabinieri|''carabinieri'']]. Mussolini tidak mengetahui pergerakan raja tersebut dan mencoba memberitahunya mengenai pertemuan dengan Dewan BesarAgung. Vittorio Emanuele mengabaikan Mussolini dan memecatnya secara formal sambil tetap menjamin imunitasnya.<ref name="fital4">{{Cite book|last=Whittam|first=John|year=2005|url=https://books.google.com/books?id=hHgMm6APG_0C&pg=PA129|title=Fascist Italy|publisher=Manchester University Press|isbn=978-0-7190-4004-7|access-date=3 Juni 2020|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Setelah Mussolini meninggalkan istana, ia ditangkap oleh ''carabinieri'' atas perintah raja. Polisi membawa Mussolini dalam sebuah mobil ambulan, tanpa memberitahukan tujuannya dan sambil memastikan kepada Mussolini bahwa mereka melakukan ini demi keamanannya sendiri.<ref name="prisonrescue">{{Cite book|last=Annussek|first=Greg|year=2005|title=Hitler's Raid to Save Mussolini|publisher=Da Capo Press|isbn=978-0-306-81396-2}}</ref> Pada titik ini, masyarakat sudah begitu tidak suka dengan Mussolini sampai-sampai ketika berita pemecatannya muncul di radio, tidak terjadi perlawanan apa pun. Masyarakat justru berbahagia karena mereka percaya bahwa pemecatan Mussolini juga berarti akhir perang.<ref name="fital5">{{Cite book|last=Whittam|first=John|year=2005|url=https://books.google.com/books?id=hHgMm6APG_0C&pg=PA129|title=Fascist Italy|publisher=Manchester University Press|isbn=978-0-7190-4004-7|access-date=3 Juni 2020|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref> Raja kemudian menempatkan Marsekal [[Pietro Badoglio]] sebagai perdana menteri baru.
[[Berkas:Bundesarchiv_Bild_101I-567-1503A-07,_Gran_Sasso,_Mussolini_mit_deutschen_Fallschirmjägern.jpg|al=line of German soldiers walking with Mussolini|jmpl|Mussolini diselundupkan oleh tentara Jerman dari penjaranya di [[Campo Imperatore]] pada 12 September 1943.]]
Dalam upaya menyembunyikan lokasinya dari tentara Jerman, Mussolini terus dipindah-pindahkan. Pertama-tama ke [[Ponza]], lalu ke [[La Maddalena]], sebelum akhirnya dipindahkan ke [[Campo Imperatore]], sebuah resor pegunungan di [[Abruzzo]] tempat ia diisolasi penuh. Badoglio meneruskan berpura-pura setia kepada Jerman dan mengumumkan bahwa Italia akan terus berperang dari sisi Poros. Akan tetapi, ia membubarkan Partai Fasis hanya dua hari setelah mengambil kekuasaan dan segera memulai negosiasi dengan Sekutu. Pada 3 September 1943, Badoglio menyetujui [[Gencatan senjata Cassibile|gencatan senjata antara tentara Italia dan Sekutu]]. Pengumuman gencatan senjata ini menimbulkan kerusuhan di seluruh bagian Italia. Tentara Jerman mengambil kendali dalam [[Operasi Achse]]. Seiring mendekatnya tentara Jerman ke Roma, Badoglio, Raja, dan karyawan mereka kabur ke [[Puglia]] dan menyerah kepada Sekutu. Akan tetapi, mereka meninggalkan tentara Italia tanpa memberikan perintah apa pun.<ref>Moseley(2004), p. 23</ref> Setelah periode anarki, mereka membentuk pemerintahan baru dari [[Malta]] dan pada akhirnya menyatakan perang kepada Jerman pada 13 Oktober 1943. Beberapa ribu tentara Italia bergabung dengan Sekutu untuk melawan Jerman; tentara yang lain desersi atau menyerah kepada Jerman; ada pula yang tidak ingin berpindah sisi dan malah bergabung dengan tentara Jerman. Pemerintahan Badoglio menyetujui gencatan senjata politik dengan [[gerakan pemberontakan Italia]] (yang isinya kebanyakan orang kiri) demi Italia dan demi menyingkirkan Nazi dari tanah Italia.<ref name="lastdays">{{Cite book|last=Moseley|first=Ray|year=2004|url=https://books.google.com/books?id=UmxaWvOL_IgC&pg=PA7|title=Mussolini: The Last 600 Days of Il Duce|publisher=Taylor Trade|isbn=978-1-58979-095-7|access-date=3 Juni 2020|archive-url=https://web.archive.org/web/20200925055508/https://books.google.com/books?id=UmxaWvOL_IgC&pg=PA7|archive-date=25 September 2020|url-status=live}}</ref>
Baris 416:
Selama setahun setengah, Mussolini tinggal di [[Gargnano]] di pinggir [[Danau Garda]] di [[Lombardia]]. Meskipun ia bersikeras kepada masyarakat bahwa ia dalam kendali penuh, ia tahu bahwa ia hanyalah seorang pimpinan boneka yang berada di bawah kuasa pembebas Jermannya. Dalam kata lain, [[Gauleiter|''gauleiter'']] Lombardia.<ref name="RiseFall">{{Cite book|last=Shirer|first=William|year=1960|title=The Rise and Fall of the Third Reich|title-link=The Rise and Fall of the Third Reich|location=New York|publisher=Simon & Schuster|isbn=978-0-671-72868-7|author-link=William L. Shirer}}</ref> Sesungguhnya, ia hidup dalam kondisi yang mungkin dikatakan sebagai pemenjaraan rumah oleh tentara SS Jerman, yang membatasi segala komunikasi dan perjalanannya. Ia berkata kepada salah satu rekannya bahwa dikirim ke kamp konsentrasi lebih baik daripada harus menderita seperti ini.<ref name="Payne2">{{cite book|last=Payne|first=Stanley G.|date=1996|title=A History of Fascism, 1914-1945|publisher=[[Routledge]]|isbn=0203501322|author-link=Stanley G. Payne}}</ref>
 
Iya kalah di bawah tekanan dan sisa kaum Pasih setia yang mendirikan pemerintahan republik. Ia membantu merancang eksekusi sejumlah pemimpin yang mengkhianatinya dalam pertemuan terakhir Dewan BesarAgung FasisFasisme. Salah satu yang dieksekusi adalah anak menantunya sendiri, [[Galeazzo Ciano]]. Sebagai kepala negara dan Menteri Luar Negeri Republik Sosial Italia, Mussolini banyak menghabiskan waktunya menulis memoir. Selain tulisan otobiografisnya yang diterbitkan tahun 1928, tulisan-tulisan ini dikumpulkan dan diterbitkan oleh [[Da Capo Press]] menjadi sebuah buku berjudul ''My Rise and Fall'' (''Kejayaan dan Kejatuhanku''). Dalam sebuah wawancara dengan Madeleine Mollier pada bulan Januari 1945, beberapa beulan sebelum ia ditangkap dan dibunuh oleh pemberontak Italia, ia mengatakan: "Tujuh tahun yang lalu, aku orang yang menarik. Kini, aku tidak lebih dari sekadar jenazah." Ia meneruskan:
 
{{bquote|Ya, Bu, saya sudah habis. Bintang saya sudah jatuh. Saya sudah tidak punya semangat lagi. Saya kerja dan saya mencoba, tetapi saya tahu bahwa ini semua kebohongan belaka ... Saya menunggu akhir tragedi ini dan — anehnya, saya tetap merasa terlepas dari semua ini — saya tidak lagi merasa sebagai seorang pelaku. Saya merasa saya adalah salah satu penonton terakhir.<ref>{{Cite news|url=http://www.enterstageright.com/archive/articles/0105/0105mussolini.htm|publisher=EnterStageRight.com|title=The twilight of Italian fascism|date=8 Januari 2008|access-date=20 Agustus 2008|archive-date=16 Mei 2008|archive-url=https://web.archive.org/web/20080516071305/http://www.enterstageright.com/archive/articles/0105/0105mussolini.htm|url-status=live}}</ref>}}