Hanya saja, sebelum era reformasi itu dimulai, ada beberapa masalah besar yang muncul. Pada tahun 1709, [[Rusia]] dibawah [[Pyotr I dari Rusia|Peter I]] berperang dengan [[Swedia]] yang dipimpin oleh [[Karl XII dari Swedia|Charles XII]]. Pada Pertempuran [[Poltava]] tahun 1709, pasukan [[Swedia]] mengalami kekalahan telak dan Charles XII harus pergi mencari bantuan untuk menyelamatkan tahtanya. Kemudian, dia pergi ke Turki Usmani dan membujuk [[Ahmed III]] untuk memerangi Rusia. Bujukannya berhasil dan Turki Usmani akhirnya berperang melawan Rusia selama satu tahun lamanya (1710–1711) yang diakhiri dengan kemenangan Turki Usmani. Kemenangan ini sekaligus menghentikan laju Rusia yang saat itu sudah menjadi sebuah kerajaan besar dan telah melakukan modernisasi dengan gaya Eropa Barat. Setelah itu, masih ada beberapa rangkaian peperangan lagi dengan bangsa Eropa, terutama [[Austria]] dan [[Venesia|Venesia.]] Perang itu berlangsung selama dua tahun, antara tahun 1716 sampai dengan tahun 1718. Namun, semuanya dapat diatasi dengan baik oleh Ahmed III dengan menggunakan kekuatan diplomatiknya. Dia berhasil mencapai kesepakatan untuk berdamai dengan kedua bangsa itu melalui Perjanjian Passarowitz pada tahun 1718. Perjanjian ini kurang lebih isinya adalah memberikan beberapa wilayah di Eropa Timur kepada Austria dan beberapa pulau di Asia Kecil kepada Venesia.
Bagi Turki Usmani, perjanjian damai ini menguntungkan walaupun mereka harus kehilangan sebagian wilayahnya. Dengan perjanjian itu maka Turki Usmani tidak akan diserang oleh kerajaan-kerajaan Eropa sehingga mereka bisa lebih memfokuskan diri untuk melakukan reformasi dan [[modernisasi]] dalam tubuh pemerintahan serta administrasi kesultanan.