Kinesiologi: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 18:
== Teknik tes ==
Salah satu teknik tes yang bisa digunakan dalam kinesiologi adalah teknik ''arm-pull-down test.'' Tahap pengecekan untuk level pertama bisa menggunakan satu jari tangan yakni telunjuk, level kedua menggunakan dua jari yakni telunjuk dan jari tengah, level ketiga menggunakan tiga jari yakni telunjuk, jari tengah dan jari manis, level keempat menggunakan empat jari yakni telunjuk, jari tengah, jari manis dan kelingking, sedangkan level lima menggunakan kelima jari yang dikuncupkan. Jika seseorang berhasil mencapai level tertentu maka tes kinesiologi dengan teknik ''arm-pull-down'' akan menguat. Cara ini digunakan untuk diagnosa menggunakan uji tekan otot, sistem kerja refleks tubuh dan gelombang elektromagnet tubuh, yang memanfaatkan kecerdasan alami tubuh manusia. Melalui gerakan ini seseorang dapat berkomunikasi dengan tubuhnya sendiri yang dapat dilakukan balk secara manual atau menggunakan alat.<ref>{{Cite book|last=Fitria|first=Rahmi|date=2018|url=https://books.google.com/books?id=Z8dhDwAAQBAJ&newbks=0&printsec=frontcover&pg=PA53&dq=kinesiologi&hl=en|title=Berdamai dengan Kanker|location=Jakarta|publisher=Elex Media Komputindo|isbn=978-602-04-5330-9|pages=53|language=id|url-status=live}}</ref>
== Pemeriksaan ==
* Pemeriksaan Kelainan Morfologi untuk mendeteksi adanya kelainan pada rangka tubuh: pada columna vertebralis: scoliosis, hyperlordosis, gibbus, sacralisasi, tropisme, spondilolisthesis, spina bifida; pada thorax: ''funnel chest, pigeon chest, barrel chest, rickett’s thorax, Harrison’s groove, winged scapula;'' pada pelvis: ''broad pelvis, anterior cleft,'' baik. Kedua asal tipologi akan menentukan perbedaan penatalaksanaan latihan fisik.
* Penilaian jelajah gerak sendi (''range of motion = ROM)'' dan kelenturan sendi ''(flexibility)''. Jelajah gerak dan kelenturan yang terlalu kecil atau terlalu besar, dapat berakibat cedera pada latihan fisik.
* EvaluasiPostur,menggunakanmetoda ''New York State Posture Rating Scale'' Pemeriksaan ini menghasilkan penilaian yang menyokong penilaian biostatika. Penilaian Cacat muskuloskeletal yang dapat menjadi petunjuk kemungkinan terjadinya cedera pada waktumelakukan latihan fisik''.''Pemeriksaan ini juga bisa menggolongkan individu menjadi beberapa kualifikasi fisik berikut: sempurna, kurang sempurna dan buruk.
* Penetapan Pusat Gravitasi Tubuh metode Waterland Shambes Kesimpulan yang didapat dari penilaian ini adalah tentang tinggi rendahnya pusat gravitasi (pada posisi ''supine''), serta apakah proyeksi pusat gravitasi (pada posisi berdiri) berada tepat di tengah di antara kedua telapak kaki dan berapa besar osilasinya. Dinamika tinggi rendahnya pusat gravitasi, adalahmerupakan fungsi sebaranmasa tubuh, yang berubah pada latihan fisik.
* Penetapan Somatotipemetoda Heath Carter Atlas Sheldon. Penetapan somatotipe ini akan memberikan gambaran tentang tipe obesitas ginekoid ''(lower body obesity)'' atau android ''(upper body obesity).'' Tipe ginekoid berkembang dari tipe dominan endomorfi yang sangat ''injury prone'', sedangkan tipe android yang berkembang dari tipe mesomorf, yang memiliki kemampuan otot yang baik. Kedua asal tipologi akan menentukan perbedaan penatalaksanaan latihan fisik.
* Evaluasi Kinematic tungkai dan kaki cara lapangan (''Field gait analysis)''
** Metoda Evaluasi Jejak Langkah (''TreatMat Evaluation).'' Diukur sudut sumbu kaki ''(pternion-akropodion)'' kanan dan kiri, pada posisi berdiri istirahat dan pada posisi berjalan dan berlari.
** Metode Penilaian.Ada lima ''strong gait determinants'' yakni lamanya fase berdiri tegak ''(single limb stance)'', kecepatan langkah ''(walking velocity),'' frekuensi langkah ''(cadence),'' panjang langkah ''(step length)'' dan ratio ''pelvic breadth / ankle spread.''
* Evaluasi Kinetika ''(Muscle Force''). Pemeriksaan kekuatan otot ''(strength)'' dan daya tahan otot ''(endurance)'' menggunakan dynamometer.<ref>{{Cite journal|last=Sofwanhadi|first=Rio|date=2012|title=Peran kinesiologi dalam prevensi dan manajemen obesitas|url=https://jurnal.ugm.ac.id/jai/article/view/1111|journal=Jurnal Anatomi Indonesia|language=id|volume=1|issue=1|pages=11|issn=1097-8048}}</ref>
== Referensi ==
|