Lev Yashin: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k →Pranala luar: merapikan templat stub |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
||
Baris 27:
}}
'''Lev Ivanovich Yashin''' ({{lahirmati|[[Moskwa]], [[Uni Soviet]]|22|10|1929|[[Moskwa]], [[Uni Soviet]]|20|3|1990}}) adalah mantan [[kiper]] [[sepak bola]] legendaris yang berkebangsaan [[Uni Soviet]]. Lev Yashin, yang terkenal karena selalu mengenakan seragam hitam-hitam ketika bermain ini bisa dibilang penjaga gawang terhebat dunia yang pernah ada. Dia bermain 22 musim untuk Dinamo Moskwa, satu-satunya klub yang pernah ia wakili, memenangkan lima kejuaraan liga dan tiga kejuaraan cup. Dia memberi kontribusi luar biasa dari permainannya, dan mengilhami pengaturan standar sepak bola modern untuk kiper. Selain terkenal sabagai atlet yang hebat di samping keberaniannya, ia merupakan salah satu kiper pertama yang memegang komando seluruh area penalti dan melakukannya dengan keyakinan tak tertandingi serta keandalan. Dia juga tampil mengesankan pada garis gawang dengan refleks yang menakjubkan dan kelenturan yang membuatnya hampir sempurna. Yang paling menonjol, ia menghadapi sikap umum menangkap bola, menciptakan berbagai cara untuk menghalau bola dari meninju hingga menendangnya jauh dari kotak penalti saat diperlukan. Yashin adalah penjaga gawang pilihan pertama bagi Uni Soviet pada era 1954-1967. Dalam kariernya ia memenangkan 78 piala dan bermain di tiga Piala Dunia 1958, 1962 dan akhirnya 1966. Pada tahun 1956 ia adalah anggota tim nasional Uni Soviet yang memenangkan olimpiade di Melbourne, dan empat tahun kemudian ia memenangkan kejuaraan Eropa. Salah satu momen paling membanggakan dalam kariernya adalah ketika ia memenangkan penghargaan ''European Player of the Year'' pada tahun 1963. Dia masih tetap menjadi kiper hanya untuk memenangkan hadiah itu. Ia juga dikabarkan telah menggagalkan lebih dari 150 tendangan penalti dalam karier yang panjang. Pada tahun 1986 cedera lutut kaki kanannya yang semakin parah membuat dokter terpaksa mengamputasi kakinya, dan empat tahun kemudian ia meninggal setelah mengalami komplikasi dalam pembedahan.
|