Runtuhnya bursa efek: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Bot5958 (bicara | kontrib)
k Perbarui referensi situs berita Indonesia
Baris 12:
Sejak [[Depresi Besar]] pada 1929, pasar saham terus berinovasi seiring berkembangnya teknologi. Para pelaku sahah mulai menggunakan teknologi komputer, di mana dengan teknologi mereka dapat menghitung risiko yang terjadi dengan [[algoritme]] komputer. Para analis pasar kemudian mengadopsi kemampuan algoritma komputer ini untuk mencegah [[investor]] melakukan kekeliriuan manusiawi yang dapat menimbulkan kerugian bagi pasar saham.<ref name=":0" />
 
Saat pasar saham jatuh untuk waktu yang lama, banyak investor kemudian secara panik menjual saham mereka untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Namun hal itu justru akan membuat kekacauan semakin parah. Hal yang seharusnya dilakukan oleh para investor saham adalah memperbaiki [[portofolio]] mereka setelah [[resesi]] dengan mengalihkan investasinya ke produk non-saham, seperti [[emas]], [[perak]] atau bahkan [[Cryptocurrency|''cryptocurrency'']] seperti [[Bitcoin]].<ref>{{Cite webnews|last=Sidik|first=Syahrizal|title=Warning Robert Kiyosaki, Pasar Keuangan Rontok di Oktober|url=https://www.cnbcindonesia.com/market/20211005124437-17-281533/warning-robert-kiyosaki-pasar-keuangan-rontok-di-oktober|websitework=[[CNBC Indonesia]]|language=id-ID|access-date=2021-11-02}}</ref>
 
== Referensi ==