Nana Nuriana: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k →‎Referensi: merapikan templat stub
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Baris 34:
 
== Masa Kepemimpinan ==
Selama menjabat gubernur periode periode 1993−1998 dan 1998−2003, Nana Nuriana dikenal sebagai sosok yang pendiam dan terkesan ''low profile'' sehingga ia cukup berjarak dari hiruk pikuk pers. Namun dibalik itu bukan berarti ia tidak banyak berkontribusi bagi pembangunan [[Jawa Barat]]. Banyak hal berhasil ia torehkan dengan masifnya pembangunan fasilitas olahraga di banyak daerah, hingga pelosok [[Jawa Barat]]. Pada saat [[Presiden]] Soeharto mempersiapkan Kawasan [[Jonggol]] sebagai lokasi [[Ibukota Indonesia]] baru, ia langsung dengan sigap mengawal rencana tersebut dengan membentuk tim khusus dan, turut membantu dalam membebaskan lahan untuk mendukung gagasan tersebut. Bahkan, pada [[1997]] ia juga telah berkonsultasi dan memohon dukungan kepada [[DPRD]] [[Jawa Barat]] mengajukan wilayah selatan atau penyangga Kawasan Calon [[Ibukota Indonesia]] baru di [[Jonggol]] untuk dijadikan pusat pemerintahan provinsi yang baru, lokasi yang diajukan adalah sebuah daerah yang dikenal sepi dan cukup tertinggal, yaitu [[Cikalongkulon, Cianjur]] serta sebagian desa di [[Jonggol]] selatan. Alasan pemindahan ibukota baru [[Jawa Barat]] cukup rasional yaitu dimulai dari tuntutan warga [[Banten]] mengeluh jauhnya ibukota Jawa Barat dari wilayah mereka hingga lokasi kantor-kantor pemerintan provinsi yang terpisah-pisah. Namun hingga akhir jabatannya pemindahan tersebut tidak terlaksana. Pasca Reformasi ia menjadi tokoh penting dalam pembentukan Provinsi [[Banten]], serta berperan besar dalam peningkatan status kota administrasi di Jawa Barat. <ref>[https://m.liputan6.com/regional/read/3638077/deretan-gubernur-jawa-barat-pendahulu-ridwan-kamil "Deretan Gubernur Pendahulu Ridwan Kamil"]</ref>
 
== Referensi ==