Rambu Solo': Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
→‎Jenis Upacara: Merapikan penulisan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 14:
 
== Jenis Upacara ==
Jenis upacara ditentukan oleh status orang yang meninggal, dalam [[masyarakat]] Toraja dikenal sebagai ''[[Tana’]]'' atau kelas sosial (kasta). Ada beberapa stratifikasi upacara rambu solo’, sebagai berikut.
Jenis upacara ditentukan oleh status orang yang meninggal, dalam [[masyarakat]] Toraja dikenal sebagai ''[[Tana’]]'' atau kelas sosial (kasta). Ada beberapa stratifikasi upacara rambu solo’, sebagai berikut: 1. ''Didedekan palungan'', berlaku untuk semua tana’ atau kelas. 2. ''Disilli’'', berlaku untuk semua kelas. 3. ''Dibai Tungga’'', berlaku untuk semua kelas. 4. ''Dibai a’pa’'', berlaku untuk semua kelas. 5. ''Tedong tungga’'', untuk semua kelas. 6. ''Tedong tallu'' atau ''tallung bongi'', untuk ''tana’ karurung'' ke atas. 7. ''Tedong pitu'', ''limang bongi'', untuk ''tana’ bassi''. 8. ''Tedong kasera'', ''pitung bongi'', untuk ''tana’bassi'' dan ''tana’ bulaan''. 9. ''Rapasan'', untuk ''tana’ bassi'' dan ''tana’ bulaan''. Jenis upacara pertama dan kedua diselenggarakan untuk kematian [[anak]]. Jenis ketiga dan keempat berlaku hanya bagi para [[budak]]. Jenis kelima berlaku untuk semua kelas, termasuk budak asal sanggup menanggung biayanya. Dengan alasan ekonomis jenis upacara ketujuh merupakan yang paling sering dilaksanakan.<ref name="Theodorus Kobong"/>
#''Didedekan palungan'', berlaku untuk semua ''tana’''.
# ''Disilli’'', berlaku untuk semua ''tana’''.
# ''Dibai Tungga’'', berlaku untuk semua ''tana’''.
#'Dibai a’pa’'', berlaku untuk semua kelas.
# ''Tedong tungga’'', berlaku untuk semua kelas.
#''Tedong tallu'' atau ''tallung bongi'', dikhususkan untuk''tana’ karurung'' ke atas.
# ''Tedong pitu'', ''limang bongi'', ekslusif bagi anggota ''tana’ bassi''.
# ''Tedong kasera'', ''pitung bongi'', ekslusif bagi anggota ''tana’bassi'' dan ''tana’ bulaan''.
# ''Rapasan'', ekslusif bagi anggota ''tana’ bassi'' dan ''tana’ bulaan''.
 
Jenis upacara pertama dan kedua diselenggarakan untuk kematian [[anak]]. Jenis ketiga dan keempat berlaku hanya bagi para [[budak]]. Jenis kelima berlaku untuk semua kelas, termasuk budak asal sanggup menanggung biayanya. Dengan alasan ekonomis jenis upacara ketujuh merupakan yang paling sering dilaksanakan.<ref name="Theodorus Kobong"/>
Tingkatan dalam upacara Rambu Solo menunjukkan [[strata sosial]] masyarakat. Tingkatan tersebut memiliki 4 macam yaitu:
 
Tingkatan dalam upacara ''Rambu Solo'' menunjukkan [[strata sosial]] masyarakat. Tingkatan tersebut memiliki 4 macam yaitu:
1)# upacaraUpacara Dasilli’''dasilli’'', merupakan upacara pemakamam [[level]] paling rendah dalam Aluk Todolo (Merupakan nilai-nilai kepercayaan yang dianut orang Toraja atau secara khusus dapat disebut sebagai [[animisme]] (.{{sfn|Panggarra |2014)}}. Upacara ini untuk strata''tana’'' terendah dan untuk anak yang belum bergigi.
 
2)# upacaraUacara Dipasangbongi''dipasangbongi'', merupakan upacara untuk rakyat biasa/rakyat merdeka (Tana’''tana’ Karurung''). Upacara ini hanya memerlukan [[waktu]] satu malam.
3)# upacaraUpacara Dibatang''dibatang'' atau Digoya''digoya Tedong'', merupakan upacara untuk [[bangsawan]] menengah (Tana’''tana’ Bassibassi'') dan bangsawan tinggi yang tidak mampu. Upacara ini menyembelih satu ekor kerbau setiap hari selama upacara berlangsung. Kerbau diikat pada patok dan dijaga sepanjang malam dan tidak tidur.
 
4)# upacaraUpacara Rampasan''rapasan'', merupakan upacara untuk bangsawan tinggi (Tana’''tana’ Bulaanbulaan''). Biaya yang besar dalam menyelenggarakan upacara ''rambu solo'' ditanggungnyaditanggung oleh seluruh anggota keluarga. Setiap keluarga berpartisipasi dalam acara tersebut. [[Partisipasi]] dilakukan dengan menyerahkan [[harta]] benda yang dibutuhkan dalam upacara., Hartaterutama bendaternak tersebuthidup yangseperti utamakerbau adalah kerbau,dan [[babi]], dan lain-lain.{{Sfn|Tumirin dan Abdurahim|2015|p=181}}
3) upacara Dibatang atau Digoya Tedong merupakan upacara untuk [[bangsawan]] menengah (Tana’ Bassi) dan bangsawan tinggi yang tidak mampu. Upacara ini menyembelih satu ekor kerbau setiap hari selama upacara berlangsung. Kerbau diikat pada patok dan dijaga sepanjang malam dan tidak tidur.
 
4) upacara Rampasan merupakan upacara untuk bangsawan tinggi (Tana’ Bulaan). Biaya yang besar dalam menyelenggarakan upacara rambu solo ditanggungnya oleh seluruh anggota keluarga. Setiap keluarga berpartisipasi dalam acara tersebut. [[Partisipasi]] dilakukan dengan menyerahkan [[harta]] benda yang dibutuhkan dalam upacara. Harta benda tersebut yang utama adalah kerbau, [[babi]], dan lain-lain.{{Sfn|Tumirin dan Abdurahim|2015|p=181}}
 
== Biaya Upacara ==