Jacques Henrij dan Rosa Abendanon: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler |
k Perbarui referensi situs berita Indonesia |
||
Baris 44:
Setelah kematian istri pertamanya, Abendanon mengambil cuti di [[Eropa]]. Selama cuti ini ia bertemu dengan istri keduanya, [[Jacques Henrij dan Rosa Abendanon#Rosa Abendanon|Rosa Manuela Mandri]]. Bersama-sama, mereka pergi kembali ke [[Hindia Belanda]] dimana mereka bertemu dengan [[Kartini]].
Abendanon merupakan pejabat yang sangat mendukung [[Politik Etis]]. Ia pernah menyatakan bahwa penduduk [[Pribumi-Nusantara|pribumi Hindia Belanda]] berhak atas perlakuan yang sama sepenuhnya dengan orang Eropa dan menolak [[diskriminasi]]. Bahkan secara khusus ia mempromosikan pendidikan Barat [[Bahasa Belanda|berbahasa Belanda]] untuk pribumi dan perempuan pada khususnya.{{Sfn|Ouwehand|2015|p=3}} Namun, ia pernah berubah sikap menghalangi Kartini untuk bersekolah di [[Belanda]]. Alasannya adalah agar moral Politik Etis tetap terjaga dan kekhawatiran bahwa ia akan mendorong kelahiran [[Proletariat|kaum proletariat]] pribumi yang suka menunjuk keburukan sosial di Hindia Belanda.<ref>{{Cite
== Rosa Abendanon ==
'''Rosa Manuela Abendanon-Mandri'''{{Sfn|Ouwehand|2015|p=3}}<ref>{{Cite book|last=Page|first=Melvin Eugene|last2=Sonnenburg|first2=Penny M.|date=2003|url=https://books.google.co.id/books?id=qFTHBoRvQbsC|title=Colonialism: An International, Social, Cultural, and Political Encyclopedia|location=|publisher=ABC-CLIO|isbn=978-1-57607-335-3|pages=309|language=en|url-status=live}}</ref><ref>{{Cite web|last=|first=|date=|title=Abendanon-Mandri, Rosa Manuela|url=http://neww.huygens.knaw.nl/authors/show/2768|website=neww.huygens.knaw.nl|access-date=2020-12-20}}</ref> (1 Agustus 1857 – 11 Maret 1944; dengan nama asli '''Rosa Manuela Mandri''') adalah istri kedua dari J. H. Abendanon. Sejak mengenal Kartini, banyak surat-suratnya ditujukan pada Abendanon-Mandri.<ref name=":0" /> Dalam suatu surat, Kartini bisa menebak logat dan tempat kelahirannya.<ref>{{Cite journal|last=Muchoiyyaroh|first=Lilis|date=2014-08-21|title=PENGARUH PEMIKIRAN WANITA-WANITA EROPA TERHADAP PEMIKIRAN KARTINI TENTANG PERAN DAN STATUS SOSIAL PEREMPUAN DI HINDIA BELANDA|url=https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/avatara/article/view/9161|journal=Avatara|language=id|volume=2|issue=3|pages=534|doi=|issn=2354-5569}}</ref>
Setelah Kartini meninggal dunia, Abendanon-Mandri mengirimkan surat-suratnya kepada [[Stella Zeehandelaar]], yang menunjukkan keinginan untuk meminjam surat-surat Kartini. Ia mengaku merasa bersalah telah membantu Abendanon menghalangi cita-cita Kartini bersekolah ke [[Belanda]], dan menerbitkan pemikiran-pemikiran Kartini adalah jalannya untuk menebus kesalahannya.<ref>{{Cite
== Referensi ==
|