Kabupaten Pangandaran: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tag: Dikembalikan VisualEditor Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler
Vinrama (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 20649564 oleh RaFaDa20631 (bicara)
Tag: Dikembalikan Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan
Baris 41:
|[[Lainnya]] 0,0008%
}}
| bahasa = [[Bahasa Sunda|Sunda]]<br>[[Dialek Banyumasan|Bahasa Jawa Banyumasan]]<br>[[Bahasa Indonesia|Indonesia]]
| kode pos = 463''xx''
| kodearea = +62265
Baris 65:
Menurut Asep Nurdin Rosihan Anwar, para sesepuh menyebut daerah tersebut sebagai "Pananjung" karena keberadaan ''tanjung'' tersebut dan juga tempat-tempat keramat. Istilah ini kemudian berkembang menjadi ''pangnanjung-nanjungna'' (paling subur atau makmur). Pananjung kelak menjadi salah satu pusat kerajaan yang sezaman dengan Kerajaan Galuh Pangauban yang berpusat di [[Putrapinggan, Kalipucang, Pangandaran|Putrapinggan]] sekitar abad ke-14 Masehi. setelah munculnya [[Kerajaan Pajajaran]] di [[Pakuan, Bogor Selatan, Bogor|Pakuan]]. Diperintah oleh Prabu Anggalarang, sayangnya Kerajaan Pananjung ini hancur diserang oleh para perompak karena pihak kerajaan tidak bersedia menjual hasil bumi kepada mereka, di masa-masa paceklik.<ref name=":0" />
 
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM Boot bij het strand in de Maurits-baai TMnr 60016851.jpg|thumb|ki|Pantai Pangandaran pada tahun 1920-an.]]
Di masa pemerintahan [[Hindia Belanda]], Pangandaran menjadi bagian dari [[Sukapura|Kabupaten Sukapura]].<ref>{{Cite web|title=Cerita tentang Berpindah-pindahnya Ibu Kota Sukapura|url=https://daerah.sindonews.com/artikel/jabar/4936/cerita-tentang-berpindahpindahnya-ibu-kota-sukapura|website=SINDOnews.com|language=id-ID|access-date=2022-02-11}}</ref>