Bahasa Osing: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
→Sistem pengucapan atau fonologi: Di bahasa Jawa dialek Banyumasan dan Tegalan, Bumiayu dan sebagian Pemalang Huruf K masih di ucapkan glottal Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler Suntingan seluler lanjutan |
||
Baris 28:
== Sistem pengucapan atau fonologi ==
Bahasa Jawa Osing mempunyai keunikan dalam sistem pelafalannya, antara lain:
* Adanya diftong [ai] untuk vokal [i]: semua leksikon berakhiran "i" pada bahasa Jawa Osing khususnya Banyuwangi selalu terlafal "ai". Seperti misalnya "geni" (api) terbaca "genai", "bengi" (malam) terbaca "bengai", "gedigi" (begini) terbaca "gedigai".
* Adanya diftong [au] untuk vokal [u]: leksikon berakhiran "u" hampir selalu terbaca "au". Seperti "gedigu" (begitu) terbaca "gedigau", "asu" (anjing) terbaca "asau", "awu" (abu) terbaca "awau".
* Lafal konsonan [k] untuk konsonan [ʔ] selalu dibaca "k" yang artinya konsonan hambat velar mirip seperti pada Bahasa Jawa Banyumasan (Ngapak) . antara lain "apik" (bagus/apik) terbaca "apiK", "manuk" (burung) terbaca "manuK", dan seterusnya.
* Konsonan glotal [ʔ] tidak ada seperti kata [piro'] (berapa), [kiwo'] (kiri) dan demikian seterusnya.
* Palatalisasi [y]. Dalam Bahasa Osing, kerap muncul pada leksikon yang mengandung [ba], [ga], [da], [wa] hal ini kadang" Masih ditemui di dialek Bahasa Jawa yang lain nya seperti pada dialek Bahasa Jawa Trenggalek / Kediri yang terkadang masih menggunakan Paralisasi [y]. Seperti "bapak" (bapak/ayah) dilafalkan "byapak", "uwak" (tante) dilafalkan "uwyak", "embah" (embah) dilafalkan "embyah", "Banyuwangi" dilafalkan "
== Varian Bahasa Osing ==
|