Sekolah Menengah Atas: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Hwangboy (bicara | kontrib)
Membalikkan revisi 20740115 oleh 103.159.194.247 (bicara)
Tag: Pembatalan
Tag: Suntingan perangkat seluler Suntingan peramban seluler pranala ke halaman disambiguasi
Baris 9:
 
== Sejarah ==
Pada masa pemerintahan [[Hindia Belanda]], bagi orang [[Belanda]], [[ Eropa]] atau [[elite ]] [[pribumi]] yang telah menyelesaikan [[pendidikan ]] dasarnya di [[ELS]] atau [[HIS]], hanya dapat meneruskan pendidikan menengah umumnya di ''Hoogere Burgerschool'' (dalam [[ejaan baru]] kemudian menjadi ''[[Hogereburgerschool]]'') yang disingkat [[HBS]] dengan masa studi lima tahun. Setelah lulus [[HBS]], mereka dapat melanjutkan pendidikannya ke [[universitas]] di [[Belanda]]. Dengan kata lain, [[HBS]] pada masa itu serupa dengan penggabungan [[SMP]] dan [[SMA]] sekarang dalam satu paket. [[ Sekolah menengah]] tersebut hanya diperuntukkan bagi orang Belanda, Eropa atau [[elite pribumi]]. Hingga tahun 1916 hanya terdapat empat HBS milik pemerintah yaitu di [[Jakarta]] (1867), [[Surabaya]] (1875), [[Semarang]] (1 November 1877), dan [[Bandung ]] (1916).
 
Sebagai [[konsekuensi ]] dicanangkannya [[Politik Etis]] di mana salah satunya menyangkut [[bidang pendidikan]], maka bagi orang [[pribumi]] dibukakan kesempatan mengikuti pendidikan lanjutan, di mana sebelumnya kesempatan tersebut hanya bisa diperoleh kaum elite pribumi, dengan dibukanya ''[[Meer Uitgebreid Lager Onderwijs]]'' - [[MULO]] yaitu ''pendidikan dasar yang diperluas'' dan sekolah menengah umum di atasnya yaitu '''[[Algemeene Middelbare School]]''' (AMS). Pada tahun '''1919''', '''[[AMS]] pertama''' dibuka pemerintah [[Hindia Belanda]] berlokasi di '''[[Yogyakarta]]'''.<ref name="hoe">{{nl}} [http://62.41.28.253/cgi-bin/imageserver/imageserver.pl?oid=FFHBID19410901-001-1941-0008&key=&getpdf=true ''Hoe het groide: Het onderwijs in Nederlandsch-Indië'', Januari-Februari 1941.] {{Webarchive|url=https://web.archive.org/web/20130702101442/http://62.41.28.253/cgi-bin/imageserver/imageserver.pl?oid=FFHBID19410901-001-1941-0008&key=&getpdf=true |date=2013-07-02 }}</ref>{{rp|24}} Hingga saat itu terdapat dua jenis sekolah menengah umum yaitu [[HBS]] dan [[AMS]] (bagi lulusan [[MULO]]), selain sekolah menengah setingkat [[HBS]] seperti ''[[Gymnasium]]'' dan ''[[Lyceum]]''.
 
Sistem tersebut bertahan hingga tahun [[1942]] ketika masa [[pendudukan]] [[Jepang]] dimulai, di mana kemudian jenjang sekolah menengah atas disebut dengan '''[[Sekolah Menengah Tinggi]]''' (SMT).
 
Pada tahun [[1945]] sebagai pada masa [[Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia]] dari SMT berubah menjadi '''[[Sekolah Menengah Oemoem Atas]]''' (SMOA) pada tanggal [[13 Maret]] [[1946]] di [[Jakarta]] yang bertransformasi dari SMT yang menjadi SMOA menempati Gedungan PSKD di Jalan Diponegoro di [[Salemba]].
 
Pada tahun [[1950]], sebagai pada masa [[Republik Indonesia Serikat]] dari SMOA kemudian berubah nama menjadi '''[[Sekolah Menengah Atas]]''' (SMA) yang dikategorikan menjadi tiga bagian yakni:
# '''SMA A''' (Bahasa)
# '''SMA B''' (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam)
# '''SMA C''' (Ilmu Sosial)
 
Pada tahun 1960-an [[sistem]] tersebut diubah, semua SMA membuka beberapa [[jurusan ]] sekaligus baik bagian A (Bahasa), B (Ilmu Pasti dan Ilmu Alam), maupun C (Ilmu Sosial).
 
Pada tahun 1980-an sistem penjurusan di SMA diubah lagi, menjadi A1 ([[Fisika]]), A2 ([[Biologi]]), A3 ([[Sosial]]).
 
Pada tahun ajaran [[1994]]/[[1995]] hingga [[2003]]/[[2004]] dari SMA berubah menjadi '''[[Sekolah Menengah Umum]]''' (SMU).
 
Pada tahun ajaran [[2004]]/[[2005]] dari [[SMU]] kembali berubah menjadi '''Sekolah Menengah Atas''' (SMA).
 
== Budaya ==