Ilmu keolahragaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 25:
== Hakikat ==
[[Berkas:Hakikat ilmu keolahragaan.jpg|jmpl|400x400px|Hakikat ilmu keolahragaan]]
Istilah ilmu diambil dari bahasa Arab yaitu; “''alima, ya’lamu, ‘ilman''” yang berarti mengerti atau memahami benar-benar. Dalam bahasa Inggris istilah ilmu berasal dari kata ''science'', yang berasal dari bahasa Latin ''scienta'' dari bentuk kata kerja ''scire'', yang berarti mempelajari dan memberikan pengetahuan. Ilmu dihasilkan melalui proses ilmiah yang berangkat dari proses berpikir deduktif (rasional) dan induktif (empiris). Jadi
Pada hakikatnya, ilmu keolahragaan berakar pada pengetahuan yang mencakup hidup dan kehidupan manusia yang sifatnya multi dimensi. Cakupan multi dimensinya, antara lain: dimensi kelahiran, dimensi tumbuh-kembang dan kematian, dimensi jasmani, mental dan emosional, dimensi biologis, pribadi, dan tingkah laku, dimensi individual dan sosial, dimensi ruang dan waktu, dimensi alamiah, kemanusiaan, dan kultural. Ilmu keolahragaan mengkaji dimensi-dimensi tersebut, dan yang menjadi subjek adalah manusia sehingga dapat dikatakan bahwa bidang ilmu ini memiliki dimensi kajian yang sangat kompleks sejalan dengan kompleksnya keberadaan manusia itu sendiri. Dengan demikian, hubungan antara ilmu keolahragaan dan ilmu-ilmu terdahulu yang mengkaji tentang manusia dan dimensinya begitu erat, namun perbedaannya terletak dari fokus kajiannya. Ilmu keolahragaan berfokus pada manusia yang melakukan aktivitas olahraga, olahraga yang dilakukan, dan segala seluk-beluk yang terdapat di dalamnya.
|