Linezolid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan Tag: Suntingan visualeditor-wikitext |
|||
Baris 131:
Linezolid tampak lebih murah dan efektif dibandingkan dengan vankomisin dalam pengobatan infeksi kaki diabetik.<ref name=Chow>{{cite journal | vauthors = Chow I, Lemos EV, Einarson TR | title = Management and prevention of diabetic foot ulcers and infections: a health economic review | journal = PharmacoEconomics | volume = 26 | issue = 12 | pages = 1019–35 | year = 2008 | pmid = 19014203 | doi = 10.2165/0019053-200826120-00005 }}</ref> Dalam sebuah penelitian label terbuka pada tahun 2004, linezolid sama efektifnya dengan [[ampisilin/sulbaktam]] dan [[amoksisilin/asam klavulanat]] pada pasien tanpa riwayat penyakit lain. Sedangkan pada pasien dengan ulkus di kaki tanpa [[osteomielitis]], linezolid jauh lebih unggul. Hanya saja kejadian efek samping pasien dengan pengobatan linezolid jauh lebih tinggi.<ref name=Lipsky>{{cite journal | vauthors = Lipsky BA, Itani K, Norden C | title = Treating foot infections in diabetic patients: a randomized, multicenter, open-label trial of linezolid versus ampicillin-sulbactam/amoxicillin-clavulanate | journal = Clinical Infectious Diseases | volume = 38 | issue = 1 | pages = 17–24 | date = Januari 2004 | pmid = 14679443 | doi = 10.1086/380449 | doi-access = free }}</ref><ref name=Pigrau>{{cite journal | vauthors = Pigrau C, Almirante B | title = [Oxazolidinones, glycopeptides and cyclic lipopeptides] | language = Spanish | journal = Enfermedades Infecciosas y Microbiologia Clinica | volume = 27 | issue = 4 | pages = 236–46 | date = April 2009 | pmid = 19406516 | doi = 10.1016/j.eimc.2009.02.004 | url = http://www.elsevier.es/sites/default/files/elsevier/pdf/28/28v27n04a13136682pdf001.pdf | trans-title = Oxazolidinones, glycopeptides and cyclic lipopeptides | archive-url = https://web.archive.org/web/20110723082633/http://www.elsevier.es/sites/default/files/elsevier/pdf/28/28v27n04a13136682pdf001.pdf | url-status = dead | archive-date = 23 Juli 2011 }}</ref> Namun, pada hasil meta-analisis tahun 2008 dari 18 uji acak terkendali menyatakan pengobatan infeksi kaki diabetik dengan linezolid mengalami kegagalan terapi yang sama seringnya dengan antibiotik lainnya, terlepas pasien memiliki riwayat osteomielitis atau tidak.<ref name=Vardakas>{{cite journal | vauthors = Vardakas KZ, Horianopoulou M, Falagas ME | title = Factors associated with treatment failure in patients with diabetic foot infections: An analysis of data from randomized controlled trials | url = https://archive.org/details/sim_diabetes-research-and-clinical-practice_2008-06_80_3/page/344 | journal = Diabetes Research and Clinical Practice | volume = 80 | issue = 3 | pages = 344–51 | date = Juni 2008 | pmid = 18291550 | doi = 10.1016/j.diabres.2008.01.009 }}</ref>
Beberapa peneliti merekomendasikan penggunaan kombinasi obat yang lebih murah atau yang lebih efektif sebanding biaya (seperti [[kotrimoksazol]] dengan [[rifampisin]] atau [[klindamisin]]) sebelum mencoba mengggunakan linezolid dalam pengobatan infeksi kulit dan jaringan lunak ketika kerentanan dari bakteri penyebab diketahui.<ref name=Pigrau/><ref>{{cite journal |vauthors=Grammatikos A, Falagas ME |title=Linezolid for the treatment of skin and soft tissue infection |journal=
===Pneumonia===
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan dalam tingkat keberhasilan pengobatan pneumonia di antara penggunaan linezolid, glikopeptida, atau antibiotik beta-laktam yang sesuai.<ref name=Falagas2008/> Tatalaksana klinis untuk pengobatan pneumonia dapatan masyarakat yang disusun American Thoracic Society dan Infectious Diseases Society of America merekomendasikan penggunaan linezolid terbatas ketika telah dipastikan MRSA menjadi penyebab infeksi atau diduga MRSA berdasarkan temuan klinis.<ref name=USCAPGuidelines>{{cite journal|vauthors=Mandell LA, Wunderink RG, Anzueto A, etal |title=Infectious Diseases Society of America/American Thoracic Society consensus guidelines on the management of community-acquired pneumonia in adults |journal=Clinical Infectious Diseases |volume=44 |issue=Suppl 2 |pages=S27–72 |date=Maret 2007 |pmid=17278083 |doi=10.1086/511159 |issn=1058-4838|doi-access=free }}</ref> Pedoman penatalaksanaan dari
Pedoman penatalaksanaan di Amerika Serikat merekomendasikan penggunaan linezolid atau vankomisin sebagai terapi lini pertama untuk pneumonia nosokomial yang disebabkan MRSA.<ref name=USHAPGuideline>{{cite journal |author=American Thoracic Society |author-link=American Thoracic Society |author2 = Infectious Diseases Society |author-link2 = Infectious Diseases Society of America |title=Guidelines for the management of adults with hospital-acquired, ventilator-associated, and healthcare-associated pneumonia |journal=American Journal of Respiratory and Critical Care Medicine |volume=171 |issue=4 |pages=388–416 |date=Februari 2005 |pmid=15699079 |doi=10.1164/rccm.200405-644ST |url=https://semanticscholar.org/paper/c1e3c150b88a50d40302f15a5533bdd6b0da5885 }}</ref> Beberapa penelitian juga mengatakan bahwa linezolid lebih baik daripada vankomisin dalam pengobatan pneumonia nosokomial, terutama ''ventilator-associated pneumonia'' yang disebabkan MRSA. Hal tersebut karena penetrasi linezolid ke dalam cairan bronkiallebih tinggi dibandingkan vankomisin. Namun, terdapat beberapa permasalahan dalam rancangan studi, sehingga hasil bahwa linezolid lebih unggul dipertanyakan.<ref name=Pigrau/> Terlepas dari itu, keunggulan linezolid seperti bioavailabilitas oral yang tinggi membuatnya mudah untuk beralih dari terapi intravena menjadi terapi oral. Selain itu, penggunaan pada pasien yang memiliki fungsi ginjal yang rendah tidak menjadi penghalang dalam penggunaan linezolid.<ref name=USHAPGuideline/> Hal ini berbeda dengan vankomisin, yang sangat sukar untuk menyesuaikan dosis pada pasien [[gagal ginjal]].<ref name=USHAPGuideline/>
Baris 141:
[[File:Endocarditis ultrasound.JPG|thumb|[[Ekokardiografi|Ekokardiogram]] yang menunjukkan endokarditis infektif pada [[katup trikuspid]] (panah putih). Pasien mendapat terapi konvensional yang terdiri dari [[ampisilin]], [[imipenem]], dan [[glukokortikoid]]. Pasien pulih sepenuhnya setelah dilakukan operasi jantung.<ref>{{cite journal | vauthors = Koya D, Shibuya K, Kikkawa R, Haneda M | title = Successful recovery of infective endocarditis-induced rapidly progressive glomerulonephritis by steroid therapy combined with antibiotics: a case report | journal = BMC Nephrology | volume = 5 | issue = 1 | pages = 18 | date = Desember 2004 | pmid = 15610562 | pmc = 544880 | doi = 10.1186/1471-2369-5-18 }}</ref>|alt=Ekokardiogram potongan melintang dari jantung manusia. Pada gambar kedua, panah putih menunjukkan adanya infeksi di katup trikuspid.]]
Pada umumnya, infeksi pada organ dalam seperti osteomielitis atau endokarditis infektif sebaiknya diobati dengan antibiotik bakterisida, bukan antibiotik bakteriostatik. Walau demikian, tetap dilakukan studi praklinis untuk menilai efikasi linezolid untuk infeksi tersebut dan telah digunakan untuk mengobati jenis infeksi tersebut dalam praktik klinis.<ref>{{Cite journal|last=Locke|first=Jeffrey B.|last2=Finn|first2=John|last3=Hilgers|first3=Mark|last4=Morales|first4=Gracia|last5=Rahawi|first5=Shahad|last6=G. C.|first6=Kedar|last7=Picazo|first7=Juan José|last8=Im|first8=Weonbin|last9=Shaw|first9=Karen Joy|date=2010-12|title=Structure-Activity Relationships of Diverse Oxazolidinones for Linezolid-Resistant Staphylococcus aureus Strains Possessing the cfr Methyltransferase Gene or Ribosomal Mutations|url=https://journals.asm.org/doi/10.1128/AAC.00663-10|journal=Antimicrobial Agents and Chemotherapy|language=en|volume=54|issue=12|pages=5337–5343|doi=10.1128/AAC.00663-10|issn=0066-4804|pmc=PMC2981267|pmid=20837751}}</ref> Linezolid menjadi pilihan terapi untuk endokarditis infektif yang disebabkan bakteri Gram-positif multi-resisten walau tidak terdapat bukti yang kuat untuk mendukung penggunaannya.<ref>{{cite journal |vauthors=Pankey GA, Sabath LD |title=Clinical relevance of bacteriostatic versus bactericidal mechanisms of action in the treatment of Gram-positive bacterial infections |journal=
{{multiple image
| align = right
Baris 166:
=== Mekanisme aksi ===
[[File:Ribosome mRNA translation en.svg|thumb|Skema sederhana dari translasi mRNA. Linezolid menempati situs A (di tengah) dan mencegah pengikatan tRNA.]]
Linezolid, seperti oksazolidinon lainnya, adalah penghambat sintesis protein bakteri dan penghambat monoamine oksidase yang [[Inhibitor enzim|reversibel]], lemah, dan non-selektif.<ref name="Roger20182">{{Cite journal|date=May 2018|title=Clinical Pharmacokinetics and Pharmacodynamics of Oxazolidinones|journal=Clinical Pharmacokinetics|volume=57|issue=5|pages=559–575|doi=10.1007/s40262-017-0601-x|pmid=29063519|vauthors=Roger C, Roberts JA, Muller L}}</ref><ref name="Oxazolidinones MAOI 2010 review">{{Cite journal|date=May 2010|title=Antibacterial oxazolidinones: emerging structure-toxicity relationships|journal=Expert Review of Anti-infective Therapy|volume=8|issue=5|pages=565–74|doi=10.1586/eri.10.26|pmid=20455685|vauthors=Renslo AR}}</ref> Sebagai inhibitor sintesis protein, linezolid menghentikan pertumbuhan dan reproduksi bakteri dengan mengganggu translasi [[RNA duta|messenger RNA]] (mRNA) menjadi [[protein]] di [[ribosom]] bakteri.<ref name="Roger20182" /> Linezolid menghambat translasi pada langkah pertama sintesis protein, ''inisiasi'' <ref name="Roger20182" /><ref name="Tedizolid and oxazolidinones 2015 review">{{Cite journal|date=February 2015|title=Tedizolid: a novel oxazolidinone with potent activity against multidrug-resistant gram-positive pathogens|journal=Drugs|volume=75|issue=3|pages=253–70|doi=10.1007/s40265-015-0352-7|pmid=25673021|vauthors=Zhanel GG, Love R, Adam H, Golden A, Zelenitsky S, Schweizer F, Gorityala B, Lagacé-Wiens PR, Rubinstein E, Walkty A, Gin AS, Gilmour M, Hoban DJ, Lynch JP, Karlowsky JA}}</ref> tidak seperti kebanyakan inhibitor sintesis protein lainnya, yang menghambat ''pemanjangan''.<ref name="Swaney19982">{{Cite journal|date=December 1998|title=The oxazolidinone linezolid inhibits initiation of protein synthesis in bacteria|url=|journal=Antimicrobial Agents and Chemotherapy|volume=42|issue=12|pages=3251–5|doi=10.1128/AAC.42.12.3251|pmc=106030|pmid=9835522|vauthors=Swaney SM, Aoki H, Ganoza MC, Shinabarger DL}}</ref><ref name="American Family Physician">{{Cite journal|date=February 2002|title=Linezolid: its role in the treatment of gram-positive, drug-resistant bacterial infections|url=http://www.aafp.org/afp/20020215/663.html|journal=
Pada 2008, struktur kristal linezolid terikat pada subunit 50S ribosom dari arkea ''Haloarcula marismortui'' telah didapatkan oleh tim ilmuwan dari Universitas Yale dan disimpan di Bank Data Protein.<ref>{{Cite web|last=Bank|first=RCSB Protein Data|title=RCSB PDB - 3CPW: The structure of the antibiotic LINEZOLID bound to the large ribosomal subunit of HALOARCULA MARISMORTUI|url=https://www.rcsb.org/structure/3CPW|website=www.rcsb.org|language=en-US|access-date=2022-02-24}}</ref> Tim lain pada 2008 menentukan struktur linezolid yang terikat pada subunit 50S dari ''Deinococcus radiodurans''. Para penulis mengusulkan model lebih teliti untuk mekanisme aksi oksazolidinon, yaitu bahwa linezolid menempati situs A dari subunit ribosom 50S, menginduksi perubahan konformasi yang mencegah tRNA memasuki situs dan akhirnya memaksa tRNA untuk terpisah dari ribosom.<ref>{{Cite journal|last=Wilson|first=Daniel N.|last2=Schluenzen|first2=Frank|last3=Harms|first3=Joerg M.|last4=Starosta|first4=Agata L.|last5=Connell|first5=Sean R.|last6=Fucini|first6=Paola|date=2008-09-09|title=The oxazolidinone antibiotics perturb the ribosomal peptidyl-transferase center and effect tRNA positioning|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/18757750|journal=Proceedings of the National Academy of Sciences of the United States of America|volume=105|issue=36|pages=13339–13344|doi=10.1073/pnas.0804276105|issn=1091-6490|pmc=2533191|pmid=18757750}}</ref>
Baris 180:
==Kimia==
[[Berkas:Linezolid_showing_oxazolidinone_pharmacophore.svg|300px|jmpl|Struktur kimiawi linelozid]]
[[Farmakofor]] oksazolidinon — "cetakan" kimia yang penting untuk aktivitas antimikroba — terdiri dari bagian [[2-Oksazolidon|1,3-oksazolidin-2-on]] dengan [[Aril|gugus aril]] pada posisi 3 dan gugus ''S''-[[Gugus metil|metil]], dengan [[substituen]] lain yang menempel, pada posisi 5 (''R-''[[Enantiomer|enansiomer]] dari semua oksazolidinon tidak memiliki sifat antibiotik).<ref name="Brickner">{{Cite journal|year=1996|title=Oxazolidinone antibacterial agents|url=https://books.google.com/books?id=_HFitfA4OcUC&pg=PA175|journal=
[[Antikoagulan]] rivaroxaban (Xarelto) memiliki kemiripan struktural yang tinggi dengan linezolid: kedua obat berbagi farmakofor oksazolidinon, hanya berbeda pada tiga bidang (tambahan [[keton]] dan klorotiofen, dan kehilangan atom fluor). Namun kesamaan ini tampaknya tidak membawa signifikansi klinis.<ref>{{Cite web|last=European Medicines Agency|year=2011|title=CHP Assessment Report for Xarelto (EMA/CHMP/301607/2011)|url=http://www.ema.europa.eu/docs/en_GB/document_library/EPAR_-_Assessment_Report_-_Variation/human/000944/WC500120736.pdf|archive-url=https://web.archive.org/web/20120130062132/http://www.ema.europa.eu/docs/en_GB/document_library/EPAR_-_Assessment_Report_-_Variation/human/000944/WC500120736.pdf|archive-date=30 January 2012|access-date=15 March 2012|url-status=live}}</ref>
|