Ruptur diafragma: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 39:
 
== Diagnosis ==
Pemeriksaan fisik tidaklah akurat, karena biasanya tidak ada tanda fisik khusus yang dapat digunakan untuk mendiagnosis penyakit ini. Metode torakoskopi dan laparoskopi merupakan metode yang akurat.<ref name=":2">{{Cite journal|last=Gao|first=Ru|last2=Jia|first2=Donghui|last3=Zhao|first3=Huimin|last4=WeiWei|first4=Zhang|last5=Yangming|first5=Wang Frank|date=September 2018|title=A Diaphragmatic Hernia and Pericardial Rupture Caused by Blunt Injury of the Chest: A Case Review|journal=Journal of Trauma Nursing|volume=25|issue=5|pages=323–326|doi=10.1097/JTN.0000000000000395|issn=1078-7496|pmc=6170143|pmid=30216264}}</ref> [[Radiograf dada]] tidak dapat diandalkan dalam mendiagnosis ruptur diafragma,<ref name="KarmyJurk043">{{Cite journal|date=March 2004|title=Blunt chest trauma|journal=Current Problems in Surgery|volume=41|issue=3|pages=348–353|doi=10.1016/j.cpsurg.2003.12.004|pmid=15097979|quote=A sudden increase in the pressure gradient between the pleural and peritoneal cavities that occurs with high-speed blunt trauma will lead to disruptions of the diaphragm... This same pleuroperitoneal pressure gradient will also promote migration of intraperitoneal structures into the pleural space after disruption has occurred. Once the viscera have been displaced into the pleural space, both cardiovascular and respiratory functions are compromised.|vauthors=Karmy-Jones R, Jurkovich GJ}}</ref> karena memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang rendah untuk cedera.<ref name="McGillicuddy072">{{Cite journal|date=August 2007|title=Diagnostic dilemmas and current controversies in blunt chest trauma|journal=Emerg Med Clin North Am|volume=25|issue=3|pages=695–711, viii–ix|doi=10.1016/j.emc.2007.06.004|pmid=17826213|vauthors=McGillicuddy D, Rosen P}}</ref> Seringkali cedera lain seperti [[Kontusio paru|memar paru]] menutupi cedera pada film sinar X.<ref name="Scharff074">{{Cite journal|date=February 2007|title=Traumatic diaphragmatic injuries|journal=Thorac Surg Clin|volume=17|issue=1|pages=81–5|doi=10.1016/j.thorsurg.2007.03.006|pmid=17650700|vauthors=Scharff JR, Naunheim KS}}</ref> Seringkali, pemeriksaan sinar X awal ditemukan normal, pada sebagian besar yang lain terdapat [[hemotoraks]] atau [[pneumotoraks]].<ref name="KarmyJurk043" /> Tabung nasogastrik dari perut mungkin tampak pada film di rongga dada; ini merupakan tanda khas (patognomonik) untuk ruptur diafragma, tetapi jarang ditemui.<ref name="KarmyJurk043" /> Sinar X lebih mampu mendeteksi cedera ketika diambil dari belakang dengan posisi berdiri tegak. Namun cara tersebut biasanya tidak mungkin dilakukan karena pasien biasanya tidak cukup stabil, sehingga biasanya diambil dari depan dengan posisi berbaring terlentang.<ref name="McGillicuddy072" /> Ventilasi tekanan positif membantu menjaga organ perut dari herniasi ke dalam rongga dada, selain itu juga dapat mencegah cedera pada sinar X.<ref>{{Cite namejournal|last="KarmyJurk043"Iochum|first=Sandrine|last2=Ludig|first2=Thomas|last3=Walter|first3=Frédéric|last4=Sebbag|first4=Hugues|last5=Grosdidier|first5=Gilles|last6=Blum|first6=Alain G.|date=2002-10|title=Imaging of Diaphragmatic Injury: A Diagnostic Challenge?|url=http://pubs.rsna.org/doi/10.1148/radiographics.22.suppl_1.g02oc14s103|journal=RadioGraphics|language=en|volume=22|issue=suppl_1|pages=S103–S116|doi=10.1148/radiographics.22.suppl_1.g02oc14s103|issn=0271-5333}}</ref>
[[File:PMC2739847 1749-7922-4-32-2.png|thumb|Pindai CT dada bagian bawah aksial menunjukkan herniasi usus karena ruptur diafragma kiri.]]
 
[[Tomografi terkomputasi|Pemindaian CT]] memiliki akurasi diagnosis yang lebih tinggi dibandingkan sinar X,<ref name="Weyant082">{{Cite journal|year=2008|title=Blunt thoracic trauma|journal=Seminars in Thoracic and Cardiovascular Surgery|volume=20|issue=1|pages=26–30|doi=10.1053/j.semtcvs.2008.01.002|pmid=18420123|vauthors=Weyant MJ, Fullerton DA}}</ref> tetapi tidak ada temuan spesifik pada pindai CT untuk menegakkan diagnosis.<ref name="Moore032">{{Cite book|vauthors=Asensio JA, Petrone P, Demitriades D, commentary by Davis JW|year=2003|title=Trauma. Fifth Edition|publisher=McGraw-Hill Professional|isbn=0-07-137069-2|veditors=Moore EE, Feliciano DV, Mattox KL|pages=613–616|chapter=Injury to the diaphragm}}</ref> Tepi bebas dari diafragma yang pecah dapat melengkung dan menjadi tegak lurus dengan dinding dada, suatu tanda yang dikenal sebagai diafragma yang menjuntai. Organ yang mengalami herniasi dapat menyempit di lokasi ruptur, suatu tanda yang dikenal sebagai tanda kerah. Jika hati mengalami herniasi melalui ruptur di sisi kanan, mungkin menghasilkan dua tanda yang dikenal sebagai tanda punuk dan pita. Tanda punuk adalah bentuk tanda kerah di sebelah kanan. Tanda pita adalah garis terang yang memotong hati. Hal ini diyakini terjadi karena kompresi diafragma yang pecah.<ref>{{Cite journal|last=Desir|first=Amandine|last2=Desir|first2=Benoit|date=5 March 2012|title=CT of Blunt Diaphragmatic Rupture|url=https://pubs.rsna.org/doi/10.1148/rg.322115082|journal=Radiographics|volume=32|issue=2|pages=477–496|doi=10.1148/rg.322115082|pmid=22411944}}</ref> Meskipun pindai CT meningkatkan kemungkinan diagnosis ruptur diafragma sebelum operasi, tingkat diagnosis sebelum operasi hanya baru 31-43,5%.<ref name="Weyant082" /> Metode diagnostik lainnya adalah [[laparotomi]], tetapi metode ini tidak menyebabkan ruptur diafragma hingga 15%.<ref name="KarmyJurk044">{{Cite journal|date=March 2004|title=Blunt chest trauma|journal=Current Problems in Surgery|volume=41|issue=3|pages=348–353|doi=10.1016/j.cpsurg.2003.12.004|pmid=15097979|quote=A sudden increase in the pressure gradient between the pleural and peritoneal cavities that occurs with high-speed blunt trauma will lead to disruptions of the diaphragm... This same pleuroperitoneal pressure gradient will also promote migration of intraperitoneal structures into the pleural space after disruption has occurred. Once the viscera have been displaced into the pleural space, both cardiovascular and respiratory functions are compromised.|vauthors=Karmy-Jones R, Jurkovich GJ}}</ref> Seringkali cedera diafragma tidak sengaja ditemukan selama laparotomi untuk pemeriksaan cedera perut lainnya.<ref name="KarmyJurk044" /> Karena laparotomi lebih sering terjadi pada orang-orang yang mengalami trauma tembus dibandingkan cedera tumpul, maka ruptur diafragma lebih sering ditemukan pada orang-orang tersebut.<ref>{{Cite journal|last=Desir|first=Amandine|last2=Ghaye|first2=Benoît|date=2012-03-01|title=CT of Blunt Diaphragmatic Rupture|journal=RadioGraphics|volume=32|issue=2|pages=477–498|doi=10.1148/rg.322115082|issn=0271-5333|pmid=22411944}}</ref> Thorakoskopi lebih dapat diandalkan dalam mendeteksi robekan diafragma daripada laparotomi, dan metode sangat berguna ketika dicurigai terjadi hernia diafragma kronis.<ref name="KarmyJurk044" />
 
=== Lokasi ===
Antara 50 dan 80% dari ruptur diafragma terjadi pada sisi kiri.<ref name="McGillicuddy073">{{Cite journal|date=August 2007|title=Diagnostic dilemmas and current controversies in blunt chest trauma|journal=Emerg Med Clin North Am|volume=25|issue=3|pages=695–711, viii–ix|doi=10.1016/j.emc.2007.06.004|pmid=17826213|vauthors=McGillicuddy D, Rosen P}}</ref> Terdapat kemungkinan bahwa [[hati]], yang terletak di kuadran kanan atas perut, berperan melindungi diafragma.<ref name="Scharff075">{{Cite journal|date=February 2007|title=Traumatic diaphragmatic injuries|journal=Thorac Surg Clin|volume=17|issue=1|pages=81–5|doi=10.1016/j.thorsurg.2007.03.006|pmid=17650700|vauthors=Scharff JR, Naunheim KS}}</ref> Namun, cedera yang terjadi di sisi kiri juga lebih mudah dideteksi dalam film sinar X.<ref name="KarmyJurk045">{{Cite journal|date=March 2004|title=Blunt chest trauma|journal=Current Problems in Surgery|volume=41|issue=3|pages=348–353|doi=10.1016/j.cpsurg.2003.12.004|pmid=15097979|quote=A sudden increase in the pressure gradient between the pleural and peritoneal cavities that occurs with high-speed blunt trauma will lead to disruptions of the diaphragm... This same pleuroperitoneal pressure gradient will also promote migration of intraperitoneal structures into the pleural space after disruption has occurred. Once the viscera have been displaced into the pleural space, both cardiovascular and respiratory functions are compromised.|vauthors=Karmy-Jones R, Jurkovich GJ}}</ref> Setengah dari kasus ruptur diafragma yang terjadi di sisi kanan berhubungan dengan cedera hati.<ref name="McGillicuddy073" /> Cedera yang terjadi di sebelah kanan dikaitkan dengan tingkat kematian yang lebih tinggi serta cedera penyerta yang lebih banyak dan serius.<ref name="Fleisher063">{{Cite book|year=2006|title=Textbook of Pediatric Emergency Medicine|location=Hagerstown, MD|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|isbn=0-7817-5074-1|veditors=Fleisher GR, Ludwig S, Henretig FM, Ruddy RM, Silverman BK|pages=1446–7|chapter=Thoracic trauma}}</ref> Ruptur diafragma dua sisi, yang terjadi pada 1-2% dari kasus ruptur, dikaitkan dengan tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada cedera yang terjadi hanya pada satu sisi.<ref name="McGillicuddy073" />
 
== Penanganan ==
[[File:PMC3160360 1749-7922-6-23-3.png|thumb|Ruptur diafragma posterior kiri saat dibedah.]]
 
Karena diafragma bergerak konstan selama pernapasan, dan karena berada di bawah tekanan, cedera ini tidak akan sembuh dengan sendirinya.<ref name="Fleisher064">{{Cite book|year=2006|title=Textbook of Pediatric Emergency Medicine|location=Hagerstown, MD|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|isbn=0-7817-5074-1|veditors=Fleisher GR, Ludwig S, Henretig FM, Ruddy RM, Silverman BK|pages=1446–7|chapter=Thoracic trauma}}</ref> Cedera biasanya menjadi lebih besar seiring waktu jika tidak diperbaiki.<ref name=":13">{{Cite journal|last=Furák|first=József|last2=Athanassiadi|first2=Kalliopi|date=February 2019|title=Diaphragm and transdiaphragmatic injuries|journal=Journal of Thoracic Disease|volume=11|issue=Suppl 2|pages=S152–S157|doi=10.21037/jtd.2018.10.76|issn=2072-1439|pmc=6389556|pmid=30906579}}</ref> Tujuan utama pembedahan yaitu untuk memperbaiki cedera pada diafragma dan untuk memindahkan organ perut yang mengalami hernia kembali ke tempat asalnya.<ref name=":22">{{Cite journal|last=Gao|first=Ru|last2=Jia|first2=Donghui|last3=Zhao|first3=Huimin|last4=WeiWei|first4=Zhang|last5=Yangming|first5=Wang Frank|date=September 2018|title=A Diaphragmatic Hernia and Pericardial Rupture Caused by Blunt Injury of the Chest: A Case Review|journal=Journal of Trauma Nursing|volume=25|issue=5|pages=323–326|doi=10.1097/JTN.0000000000000395|issn=1078-7496|pmc=6170143|pmid=30216264}}</ref> Ini dilakukan untuk menghilangkan jaringan mati dan menutup ruptur.<ref name=":03">{{Cite book|last=Mason|first=Robert J.|last2=Slutsky|first2=Arthur|last3=Murray|first3=John F.|last4=Nadel|first4=Jay A.|last5=Gotway|first5=Michael B.|date=2015-03-17|url=https://books.google.com/books?id=Hux1BwAAQBAJ|title=Murray & Nadel's Textbook of Respiratory Medicine E-Book|location=|publisher=Elsevier Health Sciences|isbn=978-0-323-26193-7|pages=1622–1623|language=en}}</ref> Biasanya, cedera diperbaiki selama [[laparotomi]]. <ref name="Moore033">{{Cite book|vauthors=Asensio JA, Petrone P, Demitriades D, commentary by Davis JW|year=2003|title=Trauma. Fifth Edition|publisher=McGraw-Hill Professional|isbn=0-07-137069-2|veditors=Moore EE, Feliciano DV, Mattox KL|pages=613–616|chapter=Injury to the diaphragm}}</ref> Pembedahan dini merupakan hal yang penting, karena atrofi dan perlengketan diafragma terjadi seiring waktu. Jahitan digunakan dalam perbaikan.<ref name=":22" /> Cedera lain, seperti [[hemotoraks]], dapat menimbulkan ancaman yang lebih cepat dan mungkin perlu diobati terlebih dahulu jika ini menyertai ruptur diafragma.<ref name="Scharff076">{{Cite journal|date=February 2007|title=Traumatic diaphragmatic injuries|journal=Thorac Surg Clin|volume=17|issue=1|pages=81–5|doi=10.1016/j.thorsurg.2007.03.006|pmid=17650700|vauthors=Scharff JR, Naunheim KS}}</ref> Torakoskopi dengan bantuan video merupakan metode lain yang dapat digunakan.<ref name="KarmyJurk046">{{Cite journal|date=March 2004|title=Blunt chest trauma|journal=Current Problems in Surgery|volume=41|issue=3|pages=348–353|doi=10.1016/j.cpsurg.2003.12.004|pmid=15097979|quote=A sudden increase in the pressure gradient between the pleural and peritoneal cavities that occurs with high-speed blunt trauma will lead to disruptions of the diaphragm... This same pleuroperitoneal pressure gradient will also promote migration of intraperitoneal structures into the pleural space after disruption has occurred. Once the viscera have been displaced into the pleural space, both cardiovascular and respiratory functions are compromised.|vauthors=Karmy-Jones R, Jurkovich GJ}}</ref>
 
== Prognosis ==
Dalam kebanyakan kasus, ruptur diafragma terisolasi dikaitkan dengan hasil yang baik jika diperbaiki dengan pembedahan.<ref name="Scharff077">{{Cite journal|date=February 2007|title=Traumatic diaphragmatic injuries|journal=Thorac Surg Clin|volume=17|issue=1|pages=81–5|doi=10.1016/j.thorsurg.2007.03.006|pmid=17650700|vauthors=Scharff JR, Naunheim KS}}</ref> Tingkat kematian untuk ruptur diafragma setelah trauma tumpul dan tembus diperkirakan masing-masing 15-40% dan 10-30%, tetapi cedera lain memainkan peran besar dalam menentukan hasil.<ref name="Scharff077" /> Herniasi organ perut terjadi pada 3-4% orang dengan trauma perut yang datang ke pusat trauma.<ref name="Moore034">{{Cite book|vauthors=Asensio JA, Petrone P, Demitriades D, commentary by Davis JW|year=2003|title=Trauma. Fifth Edition|publisher=McGraw-Hill Professional|isbn=0-07-137069-2|veditors=Moore EE, Feliciano DV, Mattox KL|pages=613–616|chapter=Injury to the diaphragm}}</ref>
 
== Epidemiologi ==
Ruptur diafragma terjadi pada 1-7% orang dengan trauma tumpul yang signifikan,<ref name="Scharff078">{{Cite journal|date=February 2007|title=Traumatic diaphragmatic injuries|journal=Thorac Surg Clin|volume=17|issue=1|pages=81–5|doi=10.1016/j.thorsurg.2007.03.006|pmid=17650700|vauthors=Scharff JR, Naunheim KS}}</ref> dan rata-rata 3% dari cedera perut.<ref name="Moore036">{{Cite book|vauthors=Asensio JA, Petrone P, Demitriades D, commentary by Davis JW|year=2003|title=Trauma. Fifth Edition|publisher=McGraw-Hill Professional|isbn=0-07-137069-2|veditors=Moore EE, Feliciano DV, Mattox KL|pages=613–616|chapter=Injury to the diaphragm}}</ref> [[Indeks massa tubuh]] yang tinggi dapat dikaitkan dengan risiko ruptur diafragma yang lebih tinggi pada orang yang terlibat dalam kecelakaan lalu lintas.<ref name="Scharff078" /> Lebih dari 90% ruptur diafragma terjadi karena trauma dari kecelakaan lalu lintas. Dibutuhkan kekuatan yang besar untuk memecahkan diafragma, <ref name=":04">{{Cite book|last=Mason|first=Robert J.|last2=Slutsky|first2=Arthur|last3=Murray|first3=John F.|last4=Nadel|first4=Jay A.|last5=Gotway|first5=Michael B.|date=2015-03-17|url=https://books.google.com/books?id=Hux1BwAAQBAJ|title=Murray & Nadel's Textbook of Respiratory Medicine E-Book|location=|publisher=Elsevier Health Sciences|isbn=978-0-323-26193-7|pages=1622–1623|language=en}}</ref> sehingga jarang jika terjadi cedera pada diafragma saja, terutama pada trauma tumpul. Ditemukan bahwa cedera lain yang terkait ditemukan sebanyak 80-100% kasus.<ref name="KarmyJurk047">{{Cite journal|date=March 2004|title=Blunt chest trauma|journal=Current Problems in Surgery|volume=41|issue=3|pages=348–353|doi=10.1016/j.cpsurg.2003.12.004|pmid=15097979|quote=A sudden increase in the pressure gradient between the pleural and peritoneal cavities that occurs with high-speed blunt trauma will lead to disruptions of the diaphragm... This same pleuroperitoneal pressure gradient will also promote migration of intraperitoneal structures into the pleural space after disruption has occurred. Once the viscera have been displaced into the pleural space, both cardiovascular and respiratory functions are compromised.|vauthors=Karmy-Jones R, Jurkovich GJ}}</ref> <ref name="Weyant083">{{Cite journal|year=2008|title=Blunt thoracic trauma|journal=Seminars in Thoracic and Cardiovascular Surgery|volume=20|issue=1|pages=26–30|doi=10.1053/j.semtcvs.2008.01.002|pmid=18420123|vauthors=Weyant MJ, Fullerton DA}}</ref> Faktanya, jika diafragma terluka, itu merupakan indikasi bahwa cedera organ yang lebih parah mungkin telah terjadi. Dengan demikian, kematian setelah diagnosis ruptur diafragma yaitu 17%, dengan sebagian besar kematian karena komplikasi paru. <ref name="Weyant083" /> Cedera terkait yang umum terlibat yaitu cedera kepala, cedera pada [[aorta]], [[Retak tulang|patah tulang]] panggul dan [[tulang panjang]], serta laserasi [[hati]] dan [[limpa]].<ref name="KarmyJurk047" /> Cedera terkait terjadi pada lebih dari tiga perempat kasus.<ref name="Fleisher065">{{Cite book|year=2006|title=Textbook of Pediatric Emergency Medicine|location=Hagerstown, MD|publisher=Lippincott Williams & Wilkins|isbn=0-7817-5074-1|veditors=Fleisher GR, Ludwig S, Henretig FM, Ruddy RM, Silverman BK|pages=1446–7|chapter=Thoracic trauma}}</ref>
 
== Sejarah ==
[[File:Ambroise Paré.jpg|thumb|right|150px|Ambroise Paré]]
Pada 1579, Ambroise Paré membuat deskripsi pertama tentang ruptur diafragma pada seorang kapten artileri Prancis yang telah ditembak delapan bulan sebelum kematiannya. Dia meninggal karena komplikasi dari ruptur. Paré juga menggambarkan ruptur diafragma pada orang yang menderita trauma tumpul dan trauma tembus menggunakan otopsi. Laporan herniasi diafragma karena cedera sudah ada sejak abad ke-17. Petit adalah orang pertama yang membedakan antara hernia diafragma perolehan atau bawaan (dihasilkan dari malformasi kongenital diafragma). Pada 1888, Naumann memperbaiki hernia perut ke dada kiri yang disebabkan oleh trauma.<ref name="Moore035">{{Cite book|vauthors=Asensio JA, Petrone P, Demitriades D, commentary by Davis JW|year=2003|title=Trauma. Fifth Edition|publisher=McGraw-Hill Professional|isbn=0-07-137069-2|veditors=Moore EE, Feliciano DV, Mattox KL|pages=613–616|chapter=Injury to the diaphragm}}</ref>
 
== Hewan lainnya ==