Pembedahan ditujukan jika kasusnya pasca-trauma, iatrogenik, atau tidak mempan (refrakter) terhadap perawatan lain, dalam hal ini pembedahan mengurangi kematian hingga 40%. Salah satu intervensi bedah invasif disebut ligasi saluran toraks, melibatkan penutupan saluran toraks.<ref name="Rudrappa" /> Peurodesis bedah adalah pilihan lain dan dapat dilakukan jika individu gagal untuk merespons pengobatan konservatif dan bukan merupakan kandidat untuk intervensi bedah.<ref name=":0" />
Pilihan perawatan lainnya yaitu ''pleuroperitoneal shunting'' (membuat saluran komunikasi antara rongga pleura dan rongga peritoneum). KarenaJika bedah untuk menutup kebocoran tidak dapat diandalkan, maka dapat direkomendasikan pleurodesis (mengeluarkan cairan pleura). Pada studi kasus 19 orang dengan siklotoraks ganas refrakter karena [[limfoma]], cara ini menghasilkan keberhasilan untuk semua individu yang terkena.<ref name="Nair_2007" /> Pleurodesis kimia merupakan alternatif, karena kebocoran cairan limfatik dihentikan dengan mengiritasi paru-paru dan dinding dada, mengakibatkan peradangan steril. Hal ini menyebabkan paru-paru dan dinding dada menyatu, sehingga mencegah cairan limfatik bocor ke rongga pleura.<ref>{{Cite journal|last=Sonoda|first=Akinaga|last2=Jeudy|first2=Jean|last3=White|first3=Charles S.|last4=Kligerman|first4=Seth J.|last5=Nitta|first5=Norihisa|last6=Lempel|first6=Jason|last7=Frazier|first7=Aletta Ann|date=2015-05|title=Pleurodesis: indications and radiologic appearance|url=https://www.researchgate.net/publication/273779389_Pleurodesis_indications_and_radiologic_appearance|journal=Japanese Journal of Radiology|language=en|volume=33|issue=5|pages=241–245|doi=10.1007/s11604-015-0412-7|issn=1867-1071}}</ref>
