Penyalahgunaan obat: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Fareleadsm (bicara | kontrib) Menambahkan deskripsi |
Fareleadsm (bicara | kontrib) kTidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 21:
Pada tahun 1971 dilakukan studi terkontrol untuk melihat efek psikoaktif dekstrometorfan. Hasil studi tersebut melaporkan bahwa dekstrometorfan memiliki efek psikotomimetik yang menonjol ketika dosis yang digunakan adalah 6-10 kali lebih besar daripada dosis terapeutiknya sebagai [[antitusif]].<ref name=":1">{{Cite journal|last=Morris|first=Hamilton|last2=Wallach|first2=Jason|date=2014-07|title=From PCP to MXE: a comprehensive review of the non-medical use of dissociative drugs: PCP to MXE|url=https://onlinelibrary.wiley.com/doi/10.1002/dta.1620|journal=Drug Testing and Analysis|language=en|volume=6|issue=7-8|pages=614–632|doi=10.1002/dta.1620}}</ref> Ketika penggunaan dosis dekstrometorfan melampaui batas dari yang disarankan, maka akan banyak gangguan kejiwaan yang dapat terjadi. Efeknya tergantung dosis dan gejala yang timbul bervariasi mulai dari gangguan motorik ringan, gangguan kognitif, hingga gejala parapsikotik seperti pada penggunaan fensiklidin (PCP) yaitu [[delusi]], keadaan disosiatif, [[Paranoid|paranoia]], dan [[halusinasi]]. Kombinasi gejala ini dapat menyebabkan tindakan impulsif seperti penyerangan, bunuh diri, atau pembunuhan.<ref>{{Cite journal|last=Martinak|first=Bridgette|last2=Bolis|first2=Ramy A.|last3=Black|first3=Jeffrey Ryne|last4=Fargason|first4=Rachel E.|last5=Birur|first5=Badari|date=2017-09-15|title=Dextromethorphan in Cough Syrup: The Poor Man's Psychosis|url=https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/28936010/|journal=Psychopharmacology Bulletin|volume=47|issue=4|pages=59–63|issn=0048-5764|pmc=5601090|pmid=28936010}}</ref> Akibat kekhawatiran terhadap penyalahgunaan dekstrometorfan, maka pada tahun 1973 pemerintah Amerika Serikat melarang peredaran tablet Romilar (mengandung zat tunggal dekstrometorfan) dari pasar.<ref name=":1" />
[[Berkas:1513 Mydriasis.jpg|kiri|jmpl|198x198px|Midriasis (pelebaran [[pupil]] pada mata), salah satu gejala toksisitas dekstrometorfan]]
Di [[Amerika Serikat]] pada akhir 1980an, dilaporkan dari 14 negara bagian, terjadi penyalahgunaan produk yang mengandung dekstrometorfan oleh remaja. Selain Amerika Serikat, penggunaan dekstrometorfan untuk tujuan nonmedis juga terjadi di [[Eropa]]. Keracunan fatal pertama akibat penyalahgunaan dekstrometorfan dilaporkan terjadi di [[Swedia]] pada 1980-an.<ref name=":1" /> Penyalahgunaan dekstrometorfan di Amerika Serikat menyebabkan sekitar 6000 kasus gawat darurat tiap tahunnya. Lima puluh persen dari semua kondisi gawat darurat tersebut terjadi akibat toksisitas dekstrometorfan di mana kebanyakan pasien berusia antara 12-20 tahun.<ref name=":2">{{Cite book|last=Journey|first=Jonathan D.|last2=Agrawal|first2=Suneil|last3=Stern|first3=Evan|date=2022|url=http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK538502/|title=Dextromethorphan Toxicity|location=Treasure Island (FL)|publisher=StatPearls Publishing|pmid=30860737}}</ref>
▲[[Berkas:1513 Mydriasis.jpg|kiri|jmpl|151x151px|<small>Midriasis (pelebaran [[pupil]] pada mata), salah satu gejala toksisitas dekstrometorfan</small>[[Berkas:Nystagmus eye movement.gif|pus|nirbing|161x161px]]<small>Nistagmus (kondisi bergeraknya bola mata yang tidak terkendali dan berulang), salah satu gejala toksisitas dekstrometorfan</small>]]
Di Indonesia, pada tahun 2014, [[BPOM]] menarik peredaran seluruh obat yang mengandung dekstrometorfan sebagai sediaan tunggal. Hal ini dilakukan berdasarkan hasil suatu kajian yang menyebutkan bahwa produk dekstrometorfan tunggal sering disalahgunakan oleh remaja usia sekolah dari kalangan menengah ke bawah sebagai substitusi produk [[Halusinogen|halusinogenik]] ([[Sabu sabu|sabu-sabu]], [[putaw]], [[ekstasi]], dan [[ganja]]).<ref>{{Cite web|last=BPOM|date=2014-05-02|title=Penjelasan Terkait Produk Obat Batuk yang Beredar dan Mengandung Bahan Dekstrometorfan Tunggal|url=https://www.pom.go.id/new/view/more/pers/231/Penjelasan-Terkait-Produk-Obat-Batuk-yang-Beredar--dan--Mengandung-Bahan-Dekstrometorfan-Tunggal-.html|website=BPOM|access-date=2022-02-27}}</ref>
|